Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CELAKA DI AKHIRAT JIKA TIMBANGAN JELEKNYA LEBIH BANYAK. Show all posts
Showing posts with label CELAKA DI AKHIRAT JIKA TIMBANGAN JELEKNYA LEBIH BANYAK. Show all posts

Thursday, September 16, 2021

11107. CELAKA DI AKHIRAT JIKA TIMBANGAN JELEKNYA LEBIH BANYAK

 



CELAKA DI AKHIRAT JIKA TIMBANGAN JELEKNYA LEBIH BANYAK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

   

 

Al-Quran melukiskan orang yang dikendalikan nafsu.

Dan dikuasai  bayangan kekayaan material sebagai manusia:

 

 Sangat angkuh dan berlaku sewenang-wenang.

 

Menduga bahwa kemampuannya akan mengabadikannya.

 

Akhirnya dia berpaling membelakangi Tuhannya.

 

Will Durant berpendapat,

”Agama tidak bisa tumbuh subur saat kemajuan material membumbung tinggi.

Saat itu manusia membebaskan diri dari ikatan rohani.

Bahkan menciptakan pandangan hidup.

Yang dijadikan dalih meninggalkan tuntunan agama”.

  

 Pandangan pakar yang hidup di Barat ini terbukti benar di Barat.

 

 

Dan sejalan dengan info yang disampaikan Al-Quran.

  

Hal ini bukan berarti Al-Quran menilai harta benda suatu yang jelek.

Dan harus dihindari.

 

 Karena Al-Quran menyebut harta dengan “al-khair”.

Yang artinya “kebaikan”.

  

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) surat 180.

 

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ

  

Diwajibkan atasmu, apabila seorang di antaramu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika dia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

  

Al-Quran mengecam perlombaan penumpukan harta kekayaan.

Untuk berbangga, kesombongan, berfoya-foya.

Dan mengabaikan orang miskin.

  

Nabi bersabda,

”Salah satu yang paling kutakuti menimpa kalian.

Yaitu gemerlapnya harta benda,"

 

 Sahabat bertanya,

 

”Wahai Nabi, apakah “al-khair” (sesuatu yang baik) dapat berbuah kejelekan?"

  

Nabi bersabda,

”Kebaikan akan membuahkan kebaikan.

Tapi ada tumbuhan yang bisa membinasakan manusia.

Dan ada hewan yang melahapnya sampai kenyang.

Dan kotorannya berceceran.

Yang bisa membahayakan manusia”.

  

Rasulullah bersabda,

 ”Jika kamu melahap makanan.

Maka kamu merasakan lezatnya.

 

Tetapi jika dengan ikhlas kamu menyerahkan.

Sebagian makanan itu kepada orang yang butuh.

Maka kamu akan ikut merasakan bahagia.

Yang dirasakan orang lain”.

  

Kebahagiaan adalah dambaan tiap orang.

  

Jika orang bersedia mengurangi sebagian haknya.

Dan menambahkan kewajibannya.

Maka orang itu akan merasakan lebih bahagia.

  

 Kemajuan dan kebahagiaan.

Jangan hanya diukur dengan penambahan kekayaan.

Peningkatan pelayanan.

Dan kecepatan bergerak.

 

 

Tapi juga harus diukur.

Dengan bebas dari rasa takut terhadap penderitaan.

Dan kecemasan lahir  batin.

 

Menurut Al-Quran orang yang akan bahagia di akhirat kelak.

 

Yaitu orang yang nilai timbangan kebaikannya lebih berat daripada kejelekannya.

 

 

Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online