Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDANYA ROH DAN JIWA MANUSIA. Show all posts
Showing posts with label BEDANYA ROH DAN JIWA MANUSIA. Show all posts

Wednesday, October 27, 2021

11442. BEDANYA ROH DAN JIWA MANUSIA

 

 



BEDANYA ROH DAN JIWA MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Al-Quran surah As-Sjadah (surah ke-32) ayat 7.

 

 

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ

 

Allah yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.

 

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ

 

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

 

 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

 

Manusia bisa dibagi 3 bagian yaitu:

1.      Jasad.

2.      Roh.

3.      Jiwa.

 

 

Al-Quran memilah tubuh manusia  dalam 3 bagian, yaitu:

 

1.      Jisim (jasad).

2.      Jiwa (nafs-anfus).

3.      Roh.

 

Secara saintifik, jasad terdiri atas organ.

 

Organ terdiri atas jaringan sel.

Sel terdiri dari molekul.

 

Molekul terdiri atas atom.

Dan seterusnya.

 

Hal itu bersifat material.

Dan material itu benda mati.

 

 

Analog dengan computer.

 

Jasad ibarat hardware.

Atau perangkat kerasnya.

 

Mislanya ada pentium 1, 2, dan seterusnya.

 

Makin hebat sirkuitnya.

Makin hebat chip.

Atau otak komputer itu.

 

Tapi hadware benda mati.

 

Dan tiap benda punya energi.

 

Maka energi ini yang disebut dengan jiwa.

 

Allah mencipta badan manusia  berbeda-beda.

 

Maka energi tiap orang juga berbeda.

 

Energi tersimpan di balik otak.

 

Otak adalah batas jasad badan dan jiwa.

 

 

 

Jasad badan dan jiwa itu benda mati.

Karena tak punya kehendak sendiri.

 

Maka harus ada yang mengendalikan.

Yaitu roh yang menghidupkan jasad tubuh dan jiwa.

 

Artinya adalah OS (operasional system).

 

Roh manusia adalah sifat Allah  yang ditularkan dalam skala makhluk.

 

Jasad tubuh dan jiwa yang  mati.

 

Saat ditiup sebagian roh Allah.

Maka menjadi hidup.

 

Yaitu OS berupa roh dimasukkan dalam jasad atau hardwarenya.

Maka jiwa mulai bisa dididik.

 

Istilah komputernya.

Bisa dimasuki program aplikasi.

 

Tapi harus sesuai hardwarenya.

 

Tiap manusia sudah menyimpan potensi ketuhahan .

 

Jika potensinya disalurkan ke luar.

 

Maka disebut orang yang mendekat kepada Allah.

 

Tapi konsep dekat di sini.

Tidak seperti konsep dekat benda.

 

 Dalam Al-Qur’an dijelaskan.

Bahwa Allah lebih dekat kepada tiap manusia.

Dari pada urat nadinya.

 

Artinya Allah lebih dekat daripada sesuatu yang tak punya jarak.

 

 

Dalam diri tiap manusia.

 

Sudah ada potensi kecerdasan, potensi kreativitas.

Dan potensi lainnya.

 

Yang bersifat ketuhanan.

 

Tiap orang punya potensi sama.

 

 

Misalnya ada bola kaca bersinar.

 

Kemudian dilapisi 2 lapis lagi bola kaca.

 

Lapisan ke-1 adalah roh.

Lapisan ke-2 adalah jiwa.

Dan lapisan ke-3 adalah jasad.

 

Jika lapisan ke-2.

Yakni jiwa dikotori.

 

Maka cahaya dari inti bola kaca akan terhijab.

 

Dalam hadis disebutkan.

 

Bahwa tiap kali orang berbuat dosa.

 

Dia menabung noda hitam dalam jiwanya.

 

Maka potensi nuraninya.

Yaitu cahaya rohaninya tidak keluar.

 

Karena terhalang noktah dosa.

 

Jika ingin mengeluarkan potensi ketuhan dalam diri kita.

 

Maka cukup bersihkan jiwa.

 

Yaitu akhlaknya diperbaiki.

 

Maka dengan otomatis.

 

Potensi ketuhan keluar dengan sendirinya.

 

Dalam Al-Quran disebutkan.

 

Bahwa jiwa punya potensi baik dan buruk.

 

Artinya, jiwa bisa berubah kualitasnya.

 

Bahwa jiwa bisa diupgrade (dibangun)

Atau didowngrade (dirusak).

 

Tapi roh tidak.

 

Roh itu standar.

 

Menurut Al-Quran.

Bahwa jiwa sebagai entitas yang bisa naik dan bisa turun.

 

Dalam jiwa manusia ada nafsu:

1.      Nafs ammarah (cenderung  emosional).

 

2.      Nafs hawa (cenderung merusak).

 

 

3.      Nafs lawwama (cenderug menyesali kesalahan).

 

4.      Nafs mutmainnah (tenang).

 

artinya manusia asalnya netral.

 

Jika manusia senantiasa menyucikan jiwanya.

 

Maka dia akan menemui kemenangan.

 

Tapi jika manusia suka mengotorinya.

 

Maka hidupnya akan celaka.

 

Jadi intinya.

Salalu perbaikilah kualitas jiwa.

 

 

Jiwa punya fitur-fitur.

 

Secara garis besarnya ada pikir dan zikir.

 

Bagi orang yang mampu mengoptimalkan pikir dan zikir.

 

Al-Quran menjulukinya ulul albab.

 

Yaitu orang yang bisa mengambil pelajaran.

Dalam arti subtansial.

 

Sebab hatinya selalu berdzikir.

 

 dan sanggup pula mendayagunakan perangkat berpikirnya.

 

Untuk tafakkur secara ilmiah.

 

 Tafakkur itu kecerdasan intelektual atau IQ.

 

Tazakkur lebih condong pada cerdas emosional.

 

Orang Barat lebih cenderung pada tafakkur.

 

Tafakkur atau berpikir ilmiah.

 

Komponennya disebut logika, rasionalitas, analisa, memori.

 

Dan perangkat ilmiah empiris.

 

Dengan alat itu mereka bisa membaca semesta.

 

Tapi hanya permukaannya saja.

Yang bersifat material.

 

Orang Barat memakai satu perangkat saja.

Bisa hebat.

 

 

Alangkah indahnya.

Jika dua potensi tadi disandingkan mesra.

 

Tentu akan muncul generasi ulul albab.

 

(Sumber Agus Mustofa)