.png)
PENGURUS PBNU BEDA SIKAP PEMILU 2019
DAN 2024
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Punya sikap berbeda.
1)
Pilpres
tahun 2019.
2)
Pilpres
tahun 2024.
Pilpres tahun 2019.
PBNU dipimpin KH Said Aqil Siradj.
Beri dukungan politik pada kadernya.
Pilpres tahun 2024.
PBNU dipimpin KH Yahya Cholil Staquf.
Menyatakan netral.
Pilpres tahun 2019.
Pada tahun 2018.
PBNU dukung Jokowi .
Jadi calon presiden petahana.
Tapi cawapres harus NU.
Salah satunya.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Atau Cak Imin.
Silaturahmi DPW PKB dan PWNU Jateng.
Pada 3 Juni 2018.
"Jika Pak Jokowi 'ngelamar' Cak
Imin.
Baru saya dukung.
Kalau belum 'ngelamar' .
Masak saya dukung," katanya.
Pada 3 Juli 2018.
PBNU dukung penuh Cak Imin.
Mendampingi Jokowi.
Pilpres 2019.
Miftahul Achyar.
Wakil Rais 'Aam PBNU.
Juga ajak warga NU.
Kompak menangkan.
Jokowi-Cak Imin.
Pilpres
tahun 2019.
Jokowi pilih Mahfud MD.
Tapi 'last minutes'.
Pilihan Jokowi beralih KH Maruf Amin.
Karena Mahfud bukan kader NU.
"Tadi Gus Yahya Staquf datang.
Khatib Aam itu Sekjen Suriah.
Saya Rais Aam.
Dia sekjennya.
Juga Watimpres,”
Pemilu
tahun 2024.
PBNU pilih netral.
Padahal Cak Imin.
Kader NU tulen.
Cawapres Anies Baswedan.
Gus Yahya katakan.
PKB dibentuk PBNU.
Atas usulan berbagai tokoh.
Silakan jalan.
Cak Imin respons Gus Yahya.
Dia sepakat tak bawa PBNU.
Masuk pilpres 2024.
Ia menyebut.
Hal itu tugas PKB.
(sumber kumparan)
