Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Renovasi Kakbah Nabi Umur 35 Tahun. Show all posts
Showing posts with label Renovasi Kakbah Nabi Umur 35 Tahun. Show all posts

Saturday, October 17, 2020

5839. RENOVASI KAKBAH NABI UMUR 35 TAHUN

 


RENOVASI  KAKBAH  NABI UMUR 35 TAHUN

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

        Nabi Muhammad berumur 35 tahun.

Kaum Quraisy merenovasi Kakbah.

 

 

Kakbah berupa susunan batu yang ditumpuk.

Temboknya, lebih tinggi dibandingkan tubuh manusia.

 

 

Dibangun sejak zaman Nabi Ismail.

Kakbah tidak beratap.

 

 

Pencuri sering mengambil barang berharga di dalamnya.

       Mekah dilanda banjir. Air meluap menutupi tembok Kakbah.

 

 

Bangunan Kakbah semakin rapuh.

Dindingnya banyak yang retak.

 

 

Bangunan Kakbah rentan runtuh. Sewaktu-waktu bisa ambruk.

      Kaum Quraisy bingung.

 

 

Bimbang mengambil keputusan.

Mereka takut memperbaiki Kakbah.

 

 

Mereka khawatir “kuwalat”.  

Membiarkan Kakbah ambruk, juga merasa bersalah.

 

 

      Mereka  masih ingat peristiwa pasukan gajah Abrahah.

Ketika Nabi lahir.

Pasukan gajah dihancurkan ribuan burung Ababil.

 

 

Kejadian itu membuat Kakbah semakin “berwibawa”.

      Beberapa peristiwa menambah ketakutan.

 

 

Perahu orang Romawi terdampar di pantai Jeddah.

Perahu pecah berkeping-keping.

 

 

Orang Quraisy mengambil pecahan kayunya.

Digunakan sebagai atap Kakbah. 

 

 

      Atap Kakbah siap dipasang.

Muncul ular besar dari sumur dekat Kakbah.

 

 

Orang-orang Quraisy ketakutan.

Mendadak muncul burung besar.

 

 

Membawa ular pergi menjauh. 

Sungguh ajaib.

 

 

      Seseorang mengambil batu dari Kakbah.

Mendadak batunya melompat kembali ke tempatnya semula.

 

 

Amat mengherankan.

Sekaligus menakutkan.

 

 

      Akhirnya, mereka sepakat merenovasi Kakbah.

Menggunakan dana yang “bersih”.

 

 

Memakai bahan bangunan dari sumber yang “halal”.

Menolak uang pelacur.

 

 

Menolak uang hasil riba.

Tak menerima harta rampasan.

 

 

Hanya menerima sumbangan yang “baik” saja.

      Mereka masih takut merobohkan bebatuan Kakbah.

 

 

 Walid bin Maghfirah mengawali merobohkan bangunan Kakbah.

Ditunggu beberapa waktu.

 

 

Tidak terjadi apa-apa.

Akhirnya, mereka berani merobohkan bangunan Kakbah.

 

 

Kaum Quraisy siap membangunnya kembali.

      Mereka membagi setiap sudut Kakbah.

 

 

Dikerjakan suku tertentu. Setiap kabilah mengumpulkan batu “terpilih”.

Sebagai “arsitek” seorang Romawi bernama Pachomius.

 

 

Dikenal dengan nama “Baqum”.

      Pembangunan tembok Kakbah selesai.

 

 

Tersisa bagian Hajar Aswad.

Tinggal meletakkan “Batu Hitam” ke tempatnya.

 

 

Terjadi perselisihan.

Setiap kabilah merasa berhak mengembalikan Hajar Aswad.

 

 

Mereka meneriakkan slogan “Hajar Aswad, harga  mati”.

      Mereka berebut meletakkan Batu Hitam.

 

 

 Pertentangan berlangsung selama 4 hari.

Belum ada penyelesaian.

 

 

Hampir terjadi pertumpahan darah.

Pertempuran antarkabilah nyaris pecah.

 

 

      Abu Umayah bin Maghfirah, yang sudah lanjut usia. Mengusulkan penyelesaian.

 

 

Dia menawarkan jalan keluar.

Menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali masuk ke Masjidilharam.

 

 

Semua kabilah setuju.

     Ternyata, orang yang masuk pertama kali adalah Nabi Muhammad.

 

 

Semua orang berteriak, “Kami senang, inilah orang yang dapat dipercaya.”

Mereka menjuluki Nabi Muhammad Al-Amin.

 

 

Orang yang tepercaya.

Meskipun, saat itu Nabi Muhammad belum diangkat menjadi rasul. 

 

 

      Mereka menjelaskan masalahnya.

Nabi membeberkan selembar kain.

 

 

Meletakkan Hajar Aswad di tengah kain.

 Para kepala suku memegang ujung kain.

 

 

Hajar Aswad diangkat bersama menuju tempatnya.

Nabi menaruhnya di tempat semula.

 

 

      Semua kepala suku senang.

Semua orang gembira.

 

 

Masalahnya selesai dengan baik.

Tidak terjadi peperangan antarsuku.

 

 

Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.

Alhamdulillah.

 

 

     Masyarakat Quraisy kehabisan biaya.

Sumbangan dana yang “baik” sudah habis.

 

 

Pembangunan Kakbah belum selesai.

Tinggal di sisi utara. Bagian “Hijir Ismail”.

 

 

 Pintu jalan masuk ke Hijir Ismail dibuat lebih tinggi.

Agar berbeda dengan ketinggian permukaan tanah. 

 

 

      Bangunan Kakbah selesai.

Berbentuk “segi empat”.

 

 

Tinggi bangunan sekitar 15 meter.

Posisi Hajar Aswad sekitar 1,5 meter di atas pelataran.

 

 

Pintu Kakbah  setinggi 2 meter dari permukaan tanah. 

Di atas Kakbah, diberi atap yang disangga 6 sendi.

 

 

Renovasi Kakbah selesai.

Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.

 

 

Alhamdulillah.     

 

 

Daftar Pustaka

1.  Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017