Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Gus Baha Logika Jual beli dan Riba. Show all posts
Showing posts with label Gus Baha Logika Jual beli dan Riba. Show all posts

Sunday, October 11, 2020

5738. GUS BAHA LOGIKA JUAL BELI LAWAN RIBA

 


GUS BAHA: LOGIKA JUAL BELI LAWAN RIBA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

A. Logika jual beli melawan riba.

 

1.  KH Bahaudin Nur Salim(Gus Baha') Rembang, Jawa Tengah, pernah membeli buku ekonomi Islam sampai tidak terhitung, saking banyaknya.

 

2.  Yang dibeli kitab berbahasa Arab, beberapa di antaranya buku ekonomi Islam bahasa Indonesia.

 

 

3.  Tujuan utama pembelian ingin cari bukti jual beli dalam kaca mata ekonomi lebih prospektif dibanding riba.

 

4.  Kalau Allah melarang pasti tidak sembarangan.

 

5.  Allah pasti bertanggung jawab atas larangannya dengan memberi solusi sangat bagus.

 

6.  Allah berfirman,”Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

 

7.  Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275.

 

 

     الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

     Orang-orang makan (mengambil) riba tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

 

 

8.  Ayat itu menjelaskan jual beli sebagai transaksi halal dan riba diharamkan.

 

9.  Ayat itu pasti bisa dibuktikan kebenarannya dengan argumentasi ilmiah.

 

10.     Sehingga konstruksi firman Allah itu kokoh secara argumentatif.

 

 

11.     Gus Baha’ mendapat jawaban kehalalan jual beli dan keharaman riba tidak dari kitab ekonomi Islam.

 

12.     Tapi dari kitab Hilyatul Auliya’ pada bab “Fadhâili Abdurrahman ibn Auf” (keutamaan Abdurrahman ibn Auf).

 

 

13.     “Ternyata, di antara fadhilah Abdurrahman bin Auf menjadi orang kaya raya, karena tiap jual-beli dilakukan kontan.

 

14.     Nangis saya, sujud syukur, saya senang bukan main.

 

15.     Akhirnya, ketika mengaji saya jelaskan, orang sekarang baru sadar,” tandas Gus Baha’.

 

16.     Abdurrahman bin Auf termasuk orang paling kaya di Madinah.

 

 

17.     Jika membawa kafilah dagangnya ke China, Madinah bisa goncang, saking banyaknya unta Abdurahman bin Auf.

 

18.     Ketika Abdurrahman ditanya, “Kenapa Anda bisa sekaya ini?”

 

19.     Jawab Abdurrahman, “Aku tidak pernah dagang kecuali dengan cara cash (kontan)”.

 

 

20.     Pernah suatu kali, Abdurrahman bin Auf berdagang unta yang labanya, jika diuangkan rupiah Indonesia mungkin hanya untung ribu rupiah dari harga dasar untanya 30 juta rupiah.

 

21.     Sebuah keuntungan yang tidak sebanding, tetapi karena memegang prinsip cash, meskipun labanya hanya 50 ribu rupiah jual beli tetap dilakukan.

 

 

22.     Sahabat bertanya, “Lho kok Anda tetap kaya?”

 

23.     Abdurrahman bin Auf menjawab, “Kamu tahu yang saya jual, sebanyak 500 unta!”

 

 

24.     Berarti 50 ribu dikalikan 500 ekor, artinya aku untung 25 juta rupiah.

 

25.     Kuncinya adalah berdagang dengan cash.

 

26.     Abdurrahman tidak mau ada risiko uang dibawa orang lain sehingga uangnya aman.

 

 

B. Logika argumentasi jual beli itu halal dan riba haram.

 

1.  (Misalnya) ada orang punya uang 100 juta rupiah.

 

2.  Uang ini diutangkan kepada Musthafa untuk dikembalikan selama setahun.

 

 

3.  Dengan kewajiban membayar bunga setiap bulan 1 juta rupiah.

 

4.  Jika dihitung total, uang bunga 1 juta dikalikan 12 bulan menjadi 12 juta, maka uang 100 juta dalam setahun  menjadi 112 juta.

 

 

5.  Hasil ini berlaku jika Musthafa tidak melarikan diri, pailit, meninggal atau kemungkinan lain.

 

27.     Sebagai perbandingan, uang 100 juta rupiah dikembangkan dengan jual beli secara nyata dihalalkan Allah.

 

28.     Misalnya, dibelikan kambing dengan harga kulakan 2 juta.

 

 

29.     Kalau modal 2 juta dengan margin untung 10 persen, penjual akan meraup keuntungan 200 ribu pada setiap 2 juta.

 

30.     Jika uang 100 juta, potensi yang bisa diperoleh adalah 10 juta.

 

 

31.     Jika 10 juta diambil margin of error karena tertipu dan lainnya, tahap latihan dipotong 50%, maka uang 100 juta laba bersihnya 5 juta setiap pekan di pasar kambing yang bisa sebulan 4 kali.

 

32.     Sehingga 5 juta dikalikan 4 pekan, keuntungan sebulan sudah dipotong risiko 50%, potensi keuntungannya bisa Rp20 juta.

 

 

33.     Perkiraan ini baru untuk 1 bulan, belum setahun.

 

34.     Jika uang 100 juta dengan riba selama 1 tahun untungnya 12 juta, maka jual beli dalam sebulan bisa mendapat potensi untung bersih 20 juta.

 

 

35.     Belum 20 juta itu dikalikan setahun, pasti berbeda jauh.

 

36.     Ini bukti nyata jual beli yang dihalalkan Allah sangat berpotensi lebih banyak mendapat untung daripada riba yang diharamkan Allah.

 

37.     Sangat tepat jika Al-Quran mengharamkan riba dengan jual beli sebagai solusinya.

 

 

38.     Secara matematis, jual beli sangat tampak potensi keuntungannya.

 

39.     Adapun jika bicara risiko, jual beli ada kemungkinan bangkrut, orang utang juga ada potensi melarikan diri, tidak membayar hutang dan lain sebagainya.

 

 

40.     Artinya, jika menyinggung risiko, semua ada risikonya.

 

41.     Tetapi jika bicara potensi, jual beli lebih prospektif dengan catatan semua penjualan-pembelian harus cash, safety system.

 

42.     Dengan demikian, Allah berani menantang konsep riba pasti akan kalah dibanding jual beli dengan ayat di atas.

 

 

43.     Artinya Allah bertanggung jawab.

 

44.     Argumentasi di atas namanya hujjatullah.

 

 

45.     Umat Islam harus membela agama Allah, tapi jangan hanya dengan mengancam riba dosa besar, tapi harus solutif.

 

46.     Orang Islam tidak boleh bodoh.

 

47.     Riba memang dosanya besar, tapi bodoh dosanya lebih besar.

 

 

48.     Kalau umat Islam bodoh, negara bisa tutup, Islam juga bisa tutup.

 

49.     Dalam kitab an-Nashaih ad-Diniyyah karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Hadad dijelaskan:

 

   ومن شر انواع المعاصي الجهل

 

Di antara maksiat paling buruk adalah kebodohan.

 

50.     Kebodohan umat Islam bisa menyebabkan keruntuhan peradaban Islam.

 

51.     Maksiat paling buruk adalah kebodohan.

 

52.     Orang bodoh sulit terbuka hatinya (futuh) karena masih melakukan maksiat berupa bodohnya itu sendiri.

 

53.     Padahal syarat futuh adalah taat.

 

54.     Orang bodoh maksiat terus, sulit mendapat futuh karena membawa maksiat terus.

 

Sumber: Ahmad Mundzir)