Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TERTAWA SALAH SATU NIKMAT SURGA. Show all posts
Showing posts with label TERTAWA SALAH SATU NIKMAT SURGA. Show all posts

Thursday, February 15, 2024

32488. TERTAWA SALAH SATU NIKMAT SURGA

 


TERTAWA SALAH SATU NIKMAT SURGA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Tertawa yang wajar.

Bagaikan obat bagi kesedihan.

Laksana pil kuat untuk kegalauan. 

 

Pengaruh tertawa yang wajar amat kuat.

Membuat hati gembira dan berbahagia.

Serta lingkungan jadi menyenangkan.

 

Sahabat Nabi berkata,

”Rasulullah terkadang tertawa.

Sehingga tampak gigi geraham beliau.”

 

 Tertawa adalah puncak kegembiraan.

Titik tertinggi keceriaan.

Ujung perasaan kesenangan.

 

Rasulullah bersabda,

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19.

 

تَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

 

Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mudalam golongan hamba-Mu yang saleh".

 

Salah satu nikmat dari Allah untuk penghuni surga adalah tertawa.

 

Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 34.

 

فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

 

Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.

 

Jangan tertawa berlebihan.

 

Rasulullah bersabda,

 

“Jangan engkau banyak tertawa.

Karena banyak tertawa.

Akan mematikan hati.”

 

Kita tertawa wajar saja.

 

Jangan tertawa dengan kesombongan.

Jangan tertawa sinis dan penuh kesombongan.

Seperti dilakukan orang kafir.

 

 Al-Quran surah Az-Zukruf (surah ke-43) ayat 47.

 

فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ

 

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami, dengan serta merta mereka menertawakannya.

 

 

Semua orang senang dengan wajah ceria.

 

Pada umumnya, semua orang senang wajah yang murah senyum, dan suka dengan muka yang selalu tampak ceria.

 

Hal itu mencerminkan kemurahan hati, kelapangan dada, dan kedermawanan.

 

lslam agama seimbang

 

Pada dasarnya, Islam dibangun berdasar prinsip keseimbangan, moderat dalam akidah, ibadah, budi pekerti, dan perilaku.

 

Islam mengajarkan pertengahan dalam bersikap, tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, maupun tertawa lepas tidak beraturan.

 

Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.

 

lslam menganjurkan perbuatan yang bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat sekitar.

 

 Imam Gazali humor,

“Benda apakah yang paling tajam di dunia ini?”

 

Para murid menjawab dengan berbagai jawaban, ada yang menjawab:

 

1)    Pisau.

2)    Silet.

 

3)    Pedang.

4)    Dan lainnya.

 

Imam Gazalimenjawab,

 

“Betul, semua benda yang kalian sebutkan itu tajam.

Tapi ada yang lebih tajam dibanding itu semua, yaitu lidah manusia”.

 

Abu Hurairah bertanya,

 

“Wahai Rasulullah, apakah engkau pernah bersenda gurau?”

 

Rasulullah bersabda,

”Ya, tapi saya selalu berkata benar.”

Rasulullah bergurau,

 

“Naikkan barang-barangmu ke atas punggung anak unta di sebelah sana!”

 

Sahabat bingung,

 

“Ya Rasulullah, bagaimana anak unta mampu memikul beban berat?”

 

Rasulullah bersabda,

 

”Saya tidak bilang anak unta itu kecil.

Karena semua unta pasti lahir dari ibu unta.”

 

Wanita tua bertanya,

 

“Ya Rasulullah, apakah wanita tua seperti saya layak masuk surga?”

 

Rasulullah bersabda,

“Maaf, Bu, di dalam surga tidak ada wanita tua”.

 

Wanita itu langsung menangis.

 

Rasulullah menjelaskan,

”Semua orang yang masuk surga, akan jadi muda lagi.”

 

Mendengar penjelasan Rasulullah.

Wanita tua itu tersenyum gembira.

 

Manusia perlu humor yang cerdas.

 

Sungguh, manusia butuh senyuman, dan perlu humor yang menghibur.

 

Manusia perlu humor cerdas yang tidak menghina siapa pun dan tidak merendahkan apa pun.

 

Semua orang senang dengan wajah yang selalu berseri-seri.

 

Suka kepada orang yang punya hati lapang dalam menerima perbedaan.

 

Punya budi pekerti luhur, perilaku lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.

 

Mari kita lontarkan humor yang cedas.

Humor yang tidak menyinggung siapa pun, dan tidak menghina apa pun.

 

Mari kita tersenyum dan tertawa yang wajar, agar kehidupan terasa lebih indah, ceria, dan memesona.  

 

 

Daftar Pustaka

1.    Al-Qarni, Aidh. La Tahzan. Jangan Bersedih. Penerbit Qisthi Press. Jakarta 2007.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

3.    Tafsirq.com online.

 

Monday, February 13, 2023

16662. TERTAWA SALAH SATU NIKMAT SURGA

 



TERTAWA SALAH SATU NIKMAT DI SURGA

Oleh: Drs. H. M. Yusron  Hadi, M.M.

 

 

 

 

AYO TERTAWA YANG WAJAR

 

     Tertawa yang wajar .

Bagaikan “obat” bagi kesedihan.

 

Laksana “pil kuat” untuk kegalauan. 

Pengaruh tertawa yang wajar amat kuat.

 

Membuat hati gembira.

Hati jadi bahagia.

Lingkungan jadi menyenangkan.

 

      Sahabat Nabi berkata,

”Nabi Muhammad terkadang tertawa, sehingga tampak gigi gerahamnya.”

 

 Tertawa puncak gembira.

Titik tertinggi ceria.

 Ujung perasaan senang.

 

      Nabi bersabda,

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”

 

Nabi Sulaiman tertawa.

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19.

 

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

 

Maka Sulaiman tertawa mendengar perkataan semut. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu dalam golongan hamba-Mu yang saleh".

 

      Salah satu nikmat Allah untuk penghuni surga ialah tertawa.

 

Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-27) ayat 34.

 

فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

 

Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.

 

 Tapi jangan tertawa berlebihan.

 

Nabi bersabda,

“Jangan engkau banyak tertawa.

Karena banyak tertawa mematikan hati.”

 

Mari kita tertawa yang wajar saja.

 

      Jangan tertawa sinis dan penuh kesombongan.

 

Seperti orang kafir.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 47.

 

فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ

 

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya.

 

 

       Pada umumnya, semua orang senang wajah yang murah senyum.

 

Suka dengan muka yang selalu tampak ceria.

Hal itu merupakan cermin kemurahan hati.

Kelapangan dada, dan kedermawanan.

 

      Pada dasarnya, Islam dibangun berdasarkan prinsip keseimbangan.

 

Moderat dalam hal akidah, ibadah, budi pekerti, dan perilaku.

 

Pertengahan dalam bersikap.

Islam tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, maupun tertawa lepas tak beraturan.

 

      Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah. 

 

Menganjurkan perbuatan yang bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

 

     Imam Gazali melontarkan humor,

“Benda apakah yang paling tajam di dunia ini?

 

Muridnya menjawab degan berbagai jawaban.

 

Antara lain: pisau, silet, pedang dan semacamnya.

 

Imam Gazali menjawab,

“Betul, semua benda yang kalian sebutkan itu tajam.

Tetapi ada yang lebih tajam dari itu semua, yaitu LIDAH”.

 

 

       Abu Hurairah bertanya,

“Wahai Rasul, apakah engkau pernah bergurau?

 

Nabi bersabda,

” Benar, hanya saya selalu berkata benar.”

 

      Nabi bergurau,

“Naikkan barang-barangmu ke punggung anak unta di sebelah sana!”

 

Sahabat bingung,

“Ya Rasul, bagaimana anak unta mampu memikul beban berat?

 

Nabi bersabda,

 

”Saya tidak bilang anak unta itu kecil.

Semua unta ‘kan lahir dari ibu unta.”

 

 

     Seorang wanita tua bertanya,

“Ya Nabi, apakah wanita tua seperti saya layak masuk surga?”

 

Nabi bersabda,

“Maaf, Bu. Di surga tidak ada wanita tua”.

 

Wanita itu menangis.

 

Nabi menjelaskan,”

Semua orang yang masuk surga, akan menjadi muda lagi.”

 

 Wanita tua itu tersenyum.

 

      Sungguh, manusia membutuhkan senyuman.

 

Memerlukan humor yang menghibur.

 

Tidak menghina siapa pun.

 

Tak merendahkan apa pun.

Semua orang senang dengan wajah yang selalu berseri-seri.

 

Hati yang lapang dalam menerima perbedaan.

 

Budi pekerti yang luhur.

 

Perilaku yang lembut.

Pembawaan yang tidak kasar.

 

     Jadi, janganlah kita bersedih.

Lontarkan humor yang cedas.

 

 Humor yang tidak menyinggung siapa pun. Tak menghina apa pun.

 

Mari kita tersenyum.

 

Ayo tertawa yang wajar.

 

Kehidupan akan terasa lebih indah, ceria, dan memesona. Semoga.

 

 

Daftar Pustaka

1. Al-Qarni, Aidh. La Tahzan. Jangan Bersedih. Penerbit Qisthi Press. Jakarta 2007.