Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PBNU UCAP NETRAL TAPI TAK NETRAL. Show all posts
Showing posts with label PBNU UCAP NETRAL TAPI TAK NETRAL. Show all posts

Saturday, January 20, 2024

31783. PROF NADIR PBNU UCAP NETRAL TAPI TAK NETRAL

 



PROF NADIR HERAN PBNU UCAP NETRAL TAPI TAK NETRAL

Oleh: Drs HM Yusron Hadi Tauhid, MM

 

 

Para kiai sepuh

Rais Syuriah.

 

1)                PWNU.

2)                PCNU.

 

Akui terus terang.

Jika dukung

 

Prabowo dan Gibran.

 Rakabuming Raka.

 

1)        Tak ada landasan fikih.

Untuk dijadikan dalil.

 

2)        Prabowo-Gibran.

Tak ada bau NU.

 

Padahal tradisi NU.

Tiap Keputusan NU.

 

Termasuk soal politik.

Selalu berdasar fikih.

 

Hal itu diungkapkan.

 Prof Dr Nadirsyah Hosen.

Atau Gus Nadir.

 

Rais Syuriah

Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU

 

1)        Australia.

2)        New Zealand.

Periode 2021-2023.

 

NU ambil Keputusan.

Secara politik atau apa pun.

 

Selalu ada landasan fiqihnya.

Itu khas NU,” tegasnya.

 

 Prof Dr Nadirsyah Hosen.

 

Gus Nadir ungkap.

Para kiai sepuh galau.

 

Pertemuan PBNU dengan.

1)        Rais Syuriah.

2)        Ketua PWNU.

 

3)        Ketua PCNU.

Se-Indonesia.

 

Di Hotel Bumi Surabaya.

 Jalan Jenderal Basuki Rachmat

Surabaya.

 

Pertemuan dihadiri.

1)        Rais Aam Syuriah PBNU

 KH Miftachul Akhyar .

 

2)        Ketua Umum PBNU

KH Yahya Cholil Staquf.

Ada dawuh atau instruksi.

Agar dukung 02

Alias Prabowo-Gibran.

 

Gus Nadir bertanya.

Pada para kiai sepuh

 

Rais Syuriah yang hadir.

Soal landasan fikihnya.

 

Para kiai sepuh.

 

1)        Tak temukan landasan fikih.

Kenapa dukung Prabowo dan Gibran.

 

2)        Tak ada representasi NU.

Pada Prabowo dan Gibran. 

 

3)        Prabowo-Gibran.

Tak ada bau NU.

 

4)        Prabowo – Gibran.

Tak ada tradisi NU.

 

“Kenapa tak pilih 01 dan 03.

 

1)        Di 01 ada Cak Imin.

Cucu dzuriah pendiri NU.

Kiai Bisri Syansuri.

 

2)        Di 03 ada Prof Mahfud MD.

Sahabat Gus Dur.

 

Jika dukung 01 atau 03.

Maka harus ada landasan fikihnya.

 

Gus Nadir minta izin kiai sepuh.

Gulirkan pedoman.

 

“Mari kita jaga kembali harga diri NU”.

 

“Harus ada suara lain.

Yang didengar publik

 

Bahwa tak semua NU.

Dukung paslon tertentu.

 

Warga NU.

Bukan struktur PBNU.

 

Main politik kebangsaan.

Bukan politik kekuasaan, “ tegas Gus Nadir.

 

“Orang bertanya.

Apa yang didapat PBNU.

 

1)        Konsesi politik apa?.

2)         Betulkah NU dapat tambang?

 

3)        NU jangan ditukar politik kekuasaan.

 

4)        NU harus main politik kebangsaan.

 

5)        Jangan gadaikan muruah (harga diri) NU.

 

Yang benar “muruah” (bukan marwah).

 

 

Prof Nadirsyah.

Dosen hukum Unversitas Monash Australia.

Heran sikap PBNU.

1)        Tak konsisten.

2)        Retorikanya netral.

3)        Ternyata tidak netral.

 

 

(Sumber Prof Nadir)