JANGAN ANGGAP ILMU DAN AMAL HASIL KARYA SENDIRI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Para ulama berpesan:
1. Orang mukmin wajib bersandar kepada Allah
semata.
Jangan bersandar kepada selain Allah.
2. Ilmu dan amal tak bisa dijadikan harapan.
3. Jangan pernah yakin bahwa amalmu bisa
memasukkan ke dalam surga.
Atau Menyelamatkan dari neraka.
Dan membawamu kepada Allah.
4. Ingatlah bahwa Pendeta Bal’am bin Baura dan
Qarun adalah ahli ibadah.
Qarun adalah ulama Bani lsrael.
Tapi saat meninggal keduanya mati kafir.
Padahal Bal’am bin Baura orang berilmu tinggi.
Dan Qarun orang kaya raya.
5. Jadi iman atau kafir, masuk surga atau
neraka.
Semuanya tergantung karunia dan keadilan Allah.
Bukan karena patuh atau maksiatnya manusia.
6. Yang benar, orang yang patuh itu tandanya
dia akan masuk surga.
Dan orang yang maksiat itu tanda dia akan masuk neraka.
Jika orang bersandar kepada ilmu dan amalnya.
Maka dia merasa bahwa ilmu dan amalnya itu hasil karyanya
sendiri.
Tapi orang yang hanya bersandar kepada Allah.
Dia merasa ilmu dan amalnya adalah hasil anugerah dari Allah.
Kisah 2 orang Bani Israel.
Seorang pria ahli maksiat dan pelaku dosa bernama Khali’.
Duduk berdekatan dengan ahli ibadah bernama Abid.
Yang di atas kepalanya selalu ada payung untuk melindunginya.
Khali’ pendosa bergumam,
“Aku duduk di dekat orang baik dan ahli ibadah.
Semoga Allah memberi rahmat kepadaku.”
Abid yang ahli ibadah bergumam,
“Aku orang yang ahli ibadah duduk berdekatan dengan orang yang ahli
maksiat.
Apakah dia layak duduk berdampingan
denganku?”
Tiba-tiba Abid menendang Khali’ dengan keras.
Kemudian Allah memberi wahyu kepada Nabinya Bani Israel.
Agar memerintahkan Abid
dan Khali’ untuk memperbanyak ibadah.
Karena semua amalnya Abid ditolak.
Dan semua dosanya Khali’ diampuni Allah.
Sehingga skornya sekarang nol semua.
Maka payung itu berpindah kepada Khali’ untuk melindunginya.
Apakah manusia harus pasrah kepada Allah saja.
Jawabnya: Tidak.
Karena manusia adalah Abdullah dan bertugas sebagai khalifah.
Yaitu harus berbakti kepada Allah.
Juga harus berusaha dan bekerja mencari kehidupan di bumi.
Allah menempatkan tiap manusia pada “maqam” tertentu.
Tanda orang berada dalam “maqam” yang tepat adalah agamanya selamat.
Yaitu bisa seimbang dalam beribadah dan mencari kehidupan dunia.
Jika manusia meninggalkan usaha untuk mencari kehidupan dunia.
Agar dianggap sebagai orang zuhud.
Hal itu termasuk tak sopan kepada Allah.
Karena tak mau menerima apa yang sudah ditentukan oleh Allah.
Sehingga tiap manusia wajib beribadah dan menuntut ilmu untuk agamanya
dengan baik.
Juga harus berusaha dan bekerja dalam bidangnya masing-masing
dengan baik.
Tapi jangan mengandalkan ilmu dan amal.
Carilah ilmu sebanyak mungkin
Hasilnya diserahkan kepada Allah.
Bekerjalah sebaik
mungkin.
Hasilnya diserahkan kepada Allah.
Al-Quran surah Az-Zariyat (surah ke-51) ayat 56.
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi
kepada-Ku.
Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 12.
هُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ
سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz )




