Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label APA TANDA ADANYA LAILATUL QADAR. Show all posts
Showing posts with label APA TANDA ADANYA LAILATUL QADAR. Show all posts

Tuesday, April 20, 2021

9311. APA TANDA ADANYA LAILATUL QADAR


 


APA TANDA ADANYA LAILATUL QADAR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.

 

 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. 

 

 

 

Sebagian ulama berpendapat malam “Lailatul Qadar” hanya muncul 1 kali.

 

 

Yaitu waktu turunnya Al-Quran wahyu pertama kepada Nabi Muhammad zaman dahulu.

 

 

Mayoritas ulama berpendapat malam “Lailatul Qadar” turun tiap tahun pada bulan Ramadan.

 

 

Berdasar teks Al-Quran dan hadis Nabi.

 

Yang memerintahkan umat Islam menyambutnya.

 

Terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.

 

 

Mayoritas ulama berpendapat kemuliaan malam “Lailatul Qadar” bukan hanya karena Al-Quran ketika itu turun.

 

 

Tetapi karena adanya faktor intern pada malam itu sendiri.

 

 

Pendapat mayoritas ulama diperkuat penggunaan bentuk “kata kerja mudharik” (present tense).

 

Dalam ayat 4 surat Al-Qadar (surah ke-97).

 

Yang mengandung arti “kesinambungan”.

 

 

Artinya “terjadinya sesuatu pada masa kini dan mendatang”.

 

 

 Para ulama berpendapat tidak semua orang bisa berjumpa malam “Lailatul Qadar”.

 

 

Meskipun orangnya tidak tidur pada malam itu.

 

 

Karena orang yang bisa menjumpai malam “Lailatul Qadar”.

 

 

Hanya orang yang siap menyambutnya dengan hati  bersih.

 

 

Bagaikan air dengan minyak yang tidak mungkin menyatu.

 

 

Sehingga kebaikan dan kemuliaan malam “Lailatul Qadar” hanya dapat diraih oleh orang tulus dan bersih hatinya.

 

 

Bukan oleh orang yang kotor hatinya.

 

 

Bagaikan seorang tamu agung berkunjung ke tempat tertentu.

 

 

Maka tamu agung itu tidak  datang menemui setiap orang yang berada di lokasi itu.

 

 

Meskipun setiap orang mendambakannya.

 

 

 Sehingga munculnya malam “Lailatul Qadar” pada bulan Ramadan.

 

Karena bulan Ramadan bulan penyucian jiwa.

 

 

Nabi memerintahkan  menyambutnya dalam 10 malam terakhir bulan Ramadan.

 

Setelah umat Islam menjalani 20 hari berpuasa Ramadan.

 

 

Selama  20 hari puasa Ramadan diharapkan jiwa manusia sudah bersih dan suci.

 

 

Sehingga malam “Lailatul Qadar” berkenan mampir menemuinya.

 

 

Nabi menganjurkan iktikaf  berdiam diri dan merenung di masjid pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. 

 

 Turunnya para malaikat pada malam “Lailatul Qadar” akan menjumpai orang.

 

 

Yang bersiap menyambutnya.

 

 

Dan membuat orang itu akan  selalu  didampingi  malaikat.

 

Sehingga jiwanya selalu terdorong berbuat kebaikan dalam hidupnya.

 

 

Al-Quran tidak memberi tanda fisik hadirnya malam “Lailatul Qadar”.

 

 

Tetapi para ulama berpendapat berdasar hadis Nabi.

 

 

TANDA ADANYA MALA LAILATUL QADAR

 

1.      Langit bersih.

 

2.      Sinar matahari pagi hari terlihat putih bersinar bagai bulan purnama.

 

3.      Udara tenang.

 

4.      Cuaca sejuk menyegarkan.

 

 

 Doa yang dianjurkan dibaca  menyambut malam “Lailatul Qadar”.

 

Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 201.

 

 

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

 

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa,”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

 

 

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

 

Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.

 

 

Para ulama menjelaskan tanda-yang jelas hadirnya malam “Lailatul Qadar” bagi seseorang.

 

Yaitu perasaan damai dan tenang dalam hatinya.

 

 

Semoga kita semua mendapat berkah malam “Lailatul Qadar”.

 

Amin.

 

 

 

     Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online.