Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SURAT NABI PADA KAISAR ROMAWI (2). Show all posts
Showing posts with label SURAT NABI PADA KAISAR ROMAWI (2). Show all posts

Saturday, July 20, 2024

35240. SURAT NABI MUHAMMAD PADA KAISAR ROMAWI (2)

 







SURAT NABI MUHAMMAD PADA KAISAR ROMAWI (2)

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ketika surat Nabi Muhammad.

Tiba di Syam Romawi.

 

Kafilah pedagang Quraisy Mekah.

Berada di Syam.

 

Abu Sufyan.

Pemimpin kafilah.

Cerita bertemu Raja Heraklius.

 

 Abu Sufyan dan rombongan.

Dipanggil Raja Heraklius di Palestina.

 

Abu Sufyan diundang rapat.

Dalam pertemuan pejabat Romawi.

 

Raja Heraklius pakai penerjemaah bahasa.

 

Raja Heraklius bertanya,

“Siapakah di antara kalian.

Saudara dekat dengan orang yang mengaku Nabi?”

 

Abu Sufyan menjawab,

“Saya, Tuan Raja”.

 

Mendekatlah kemari,” perintah Raja Heraklius. 

 

 Raja Heraklius bertanya,

 

“Bagaimana garis keturunannya di tengah kalian?”

 

“Dia orang terpandang di antara kami,” jawab Abu Sufyan.

 

Raja Heraklius melanjutkan,

 

 “Apakah pernah ada orang yang berkata seperti itu sebelumnya?”

 

“Tidak ada,” jawab Abu Sufyan.

 

      Raja Heraklius bertanya,

 

“Apakah bapak-bapaknya dahulu, ada yang menjadi raja?”

 

“Tidak ada.”Jawab Abu Sufyan.

 

 “Apakah para pengikutnya, orang yang terhormat atau orang yang lemah?” lanjut Raja.

 

Abu Sufyan menjawab,

 

“Para pengikutnya, orang-orang lemah.”

 

      Raja Heraklius bertanya,

 

”Apakah jumlah pengikutnya, makin hari makin berkurang atau bertambah?”

 

 “Pengikutnya semakin bertambah,” jawab Abu Sufyan.

 

“Apakah pengikutnya, ada yang keluar karena benci, setelah masuk agama itu?” tanya Raja.

 

“Tidak ada,” jawab Abu Sufyan.

 

  “Apakah dia seorang pembohong?” tanya Raja. 

 

Abu Sufyan menjawab, “Tidak”

 

Raja bertanya,

 

“Apakah dia pernah berkhianat?”

“Tidak pernah,” jawab Abu Sufyan.

 

Raja Heraklius bertanya lagi,

 

”Apakah kalian pernah memeranginya.”  

“Ya,” jawab Abu Sufyan.

 

 Raja bertanya, “Bagamana cara kalian memeranginya?”

 

Abu Sufyan menjawab,

 

“Peperangan kami dengan dia bergantian. Terkadang dia menang, terkadang kami menang.”

 

Raja melanjutkan,

“Apa yang dia perintahkan pada kalian?”

 

Abu Sufyan menjawab,

“Dia berkata, sembahlah Allah semata. Jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya.

 

Dia menyuruh kami salat, sedekah, menjaga keselamatan diri.

 

Dan menjalin hubungan persaudaraan.“ 

 

Raja Heraklius berkata,

 

“Jika yang kamu katakanan itu benar.

Maka dia akan menguasai tempat kakiku berpijak saat ini. 

 

Jauh sebelumnya, aku sudah menduga dia akan muncul.

 

Tapi, aku  tidak menyangka dia berasal dari kalian.

 

Seandainya, aku bebas bertemu dengannya.

Aku memilih bertemu dengannya.

 

Andaikan aku berada di dekatnya.

Aku akan membasuh dua kakinya.”

 

 Raja Herkalius minta surat Nabi.

Raja membacanya.

 

Setelah itu.

Terdengar suara gaduh.

 

Rombongan Abu Sufyan.

Dibawa keluar dari ruang pertemuan.

 

 Abu Sufyan berkata,

“Sejak saat itu, aku yakin Nabi Muhammad akan menang”. 

 

Akhirnya.

Sekitar 3 tahun kemudian.

 

Abu Sufyan memeluk Islam.

Alhamdulillah

 

Daftar Pustaka

1.        Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.