Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Cinta dan benci yang wajar saja. Show all posts
Showing posts with label Cinta dan benci yang wajar saja. Show all posts

Thursday, September 19, 2024

36403. CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

 




CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

”Cintai kekasihmu yang wajar saja.

Siapa tahu suatu ketika.

Dia akan jadi musuhmu.

 

Dan benci musuhmu secara wajar.

Siapa tahu suatu saat.

Dia akan jadi kekasihmu”.

 

Perasaan cinta dan benci.

Naluri dasar sifat manusia.

 

Islam beri petunjuk.

Terkait rasa:

 

1)        Cinta.

2)        Benci.

 

Seperti pedoman bidang lain.

Dan potensi manusia yang lain.

 

Manusia punya kalbu.

Kata “qalbu” (kalbu).

 

Dalam bahasa aslinya.

Artinya: “bolak-balik”.

 

Hati manusia disebut kalbu.

Sebab sering berubah-ubah.

Dan mudah terombang-ambing.

 

Hati manusia.

Tak punya pedoman hidup pasti.

 

Perasaan cinta dan benci.

Dalam diri manusia.

Mengisi “ruang dan waktu”.

 

Ruang dan waktu.

Terus berlalu sampai anak cucu.

 

Perasaan cinta dan benci.

Bisa berlalu sampai anak cucu.

 

Sungguh aneh sifat manusia.

Sebelum bercinta.

 

Orang merasa dirinya.

Salah satu yang ada.

 

Ketika bercinta.

Dia merasa punya segala yang ada.

Tak hiraukan ada yang lain.

 

Ketika cintanya putus.

Dia merasa tak ada dan hampa.

 

Demikian cinta dan benci.

Mempermainkan manusia.

 

Menurut para ahli.

Rasa cinta dan persahabatan.

Pada anak muda.

 

Didorong usaha

Cari lezat dan nikmat.

 

Rasa cinta dan persahabatan.

Pada anak muda.

 

Terjadi serba cepat.

Artinya:

 

1)        Cepat terjalin.

2)        Cepat putus.

 

Rasa cinta dan persahabatan.

Pada orang dewasa.

 

Untuk cari manfaat beragam.

Rasa cinta dan persahabatan.

 

Pada orang dewasa.

Umumnya sementara.

 

Menurut sebagian ulama.

Perjalanan terpanjang.

 

Dalam hidup orang.

Yaitu cari sahabat.

 

Sahabat bagai diri sendiri.

Tapi fisiknya berupa orang lain.

 

Sahabat seperti diri sendiri.

Juga punya kalbu.

Sering berubah cepat.

 

Tak ada sahabat abadi.

Dalam dunia nikmat dan kepentingan.

 

Al-Quran jelaskan.

Beberapa sahabat akrab di dunia.

 

Tapi pada hari kiamat .

Mereka saling bermusuhan.

 

Tapi orang bertakwa.

Tetap bersahabat.

 

Sebab orang bertakwa:

1)        Punya pegangan hidup.

 

2)        Punya tolok ukur pasti.

Bersumber dari Allah Yang Maha Kekal.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 67.

 

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

 

 Teman-teman akrab pada hari itu sebagian jadi musuh bagi sebagian lain, kecuali orang-orang bertakwa.

 

Nasihat di atas.

Terbukti dalam sejarah.

 

Misalnya.

 

Hubungan Irak, Iran, dan Kuwait.

Dalam perang Irak dan Iran.

Selama 8 tahun.

 

Selama 8 tahun.

 Kuwait beri banyak bantuan dana.

 

Pada Irak.

Untuk biaya perang melawan Iran.

 

Tapi, dengan serta-merta.

Irak berteman dengan Kuwait.

Berubah jadi musuh.

 

Musuh kemarin.

Sekarang dirangkul.

Agar jadi teman.

 

Penyesalan dan mohon maaf.

Mengalir dari orang yang mengutuknya kemarin.

 

Al-Quran ingatkan.

 

 ”Janganlah kebencianmu pada suatu kaum.

 Medorongmu tak berlaku adi.

 

Tapi agar tetap berlaku adil.

Sebab adil lebih dekat pada takwa.”

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

  Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat pada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online

 

 

 

Wednesday, November 4, 2020

6346. CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

 


CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Cinta dan benci yang wajar saja.

 

Rasulullah bersabda.

 

1.       Cintai kekasihmu secara wajar saja, siapa tahu suatu ketika dia menjadi musuhmu.

 

2.       Bencilah musuhmu secara wajar juga, siapa tahu suatu saat dia menjadi kekasihmu.

 

 

Perasaan cinta dan benci adalah naluri dasar sifat manusia.

 

Agama Islam memberi petunjuk tentang perasaan cinta dan benci.

 

Seperti pedoman dalam bidang dan potensi manusia lain.

 

Manusia punya kalbu.

 

Kata “qalbu” (kalbu) dalam bahasa aslinya bermakna “bolak-balik”.

 

Hati manusia disebut kalbu.

Karena hati manusia sering berubah dan mudah terombang-ambing.

 

Hati manusia tidak punya pedoman hidup pasti.

 

Perasaan cinta dan benci mengisi suatu ruang dan waktu.

 

Waktu akan terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

Perasaan cinta dan benci pun bisa berlalu sampai ke anak cucu.

 

Sungguh aneh, sebelum bercinta, orang merasa dirinya salah satu yang “ada”.

 

Ketika bercinta, dia merasa punya segala yang “ada” dan tidak menghiraukan “ada” yang lain.

 

 Tetapi ketika cintanya putus.

 

Dia merasa menjadi “tidak ada” dan hampa.

 

Demikian cinta dan benci bisa mempermainkan manusia.

 

Cinta anak muda cepat sambung dan cepat putus.

 

Rasa cinta dan persahabatan anak muda didorong usaha memperoleh kelezatan dan kenikmatan.

 

Sehingga rasa cinta dan persahabatan anak muda serba cepat.

Yaitu cepat terjalin dan cepat putus.

 

Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa untuk mendapat manfaat beragam.

 

Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa umumnya bersifat sementara.

 

Perjalanan paling panjang dalam hidup adalah mencari sahabat.

 

Sahabat bagaikan dirinya sendiri.

Tetapi fisiknya berupa orang lain.

 

Sahabat seperti dirinya sendiri.

 

Sahabat juga punya “kalbu” yang sering berubah cepat.

 

Bisa dikatakan tidak ada persahabatan abadi.

 

Apalagi dalam dunia kenikmatan dan kepentingan.

 

Al-Quran menjelaskan para sahabat akrab, pada hari kiamat saling bermusuhan.

 

Kecuali orang bertakwa.

 

Orang bertakwa punya pegangan hidup dan tolok ukur pasti bersumber dari Allah Yang Maha Kekal.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 67.

 

                                الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

 

 

  Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian lain kecuali orang-orang bertakwa.

 

 

Nasihat di atas ada benarnya.

 

Misalnya, dalam sejarah hubungan antara Irak, Iran, dan Kuwait.

 

Selama 8 tahun terjadi pertumpahan darah antara Irak dan Iran.

 

Selama 8 tahun Kuwait membantu dana biaya perang kepada Irak.

 

Tetapi, Irak yang menjadi teman Kuwait kemarin, berubah jadi musuh.

 

Dan musuh yang kemarin dirangkul agar menjadi teman.

 

Penyesalan dan mohon maaf mengalir dari orang yang mengutuknya kemarin.

 

Al-Quran mengingatkan,”Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu tidak berlaku adil, tetaplah berlaku adil karena adil itu lebih dekat kepada takwa.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

 

                              يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

     

 Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorongmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online