Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GUS SYAMSUDIN BLITAR RONGSOK KE PADEPOKAN. Show all posts
Showing posts with label GUS SYAMSUDIN BLITAR RONGSOK KE PADEPOKAN. Show all posts

Saturday, August 13, 2022

14398. GUS SYAMSUDIN BLITAR DARI RONGSOKAN PUNYA PADEPOKAN

 

 


 

GUS SYAMSUDIN BLITAR DARI RONGSOKAN PUNYA  PADEPOKAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati.

Di Blitar, Jawa Timur.

Gus Syamsudin.

 

Mengungkapkan profesinya.

Dulu sebelum membuka.

Tempat pengobatan.

 

Dia seorang pengepul barang bekas.

 

Hal itu terungkap.

Saat ia menjadi tamu.

Di podcast Denny Sumargo. 

 

Denny Sumargo bertanya.

Soal gelar "gus" yang diembannya.

Dia menjawab hanya orang biasa.

 

"Saya pengepul barang bekas.

Saya bukan siapa-siapa.

 

Saya bukan kiai.

Bukan ulama.

 

Saya bukan orang sakti.

Saya orang biasa," ujarnya.

 

Dia mengatakan.

Menjadi pengepul barang bekas.

Waktu keluar dari pondok pesantren.

 

"Saya dari keluarga nol.

Saya dulu pulang dari pesantren.

Terus saya ditempatkan di Blitar.

 

Saya itu bukan hanya sekedar membeli.

Tapi juga mencari barang bekas," lanjutnya.

 

Denny Sumargo bertanya.

Awal mula mendirikan padepokan.

Yang berfungsi tempat pengobatan. 

 

Dia bercerita.

Hal itu bermula.

 

Saat dia tak sengaja.

Membantu orang kesurupan.

 

"Ketika keluar dari pondok.

Saya mencari barang bekas.

Bertemu orang kesurupan.

 

Tidak sengaja melakukan sebisa saya," ceritanya.

 

"Ternyata orang itu sembuh.

Dilihat banyak orang.

Akhirnya mengira saya sakti," akunya.

 

Karena banyak orang yang melihat.

Sejak saat itu.

Banyak orang datang.

 

Karena banyak orang datang.

Dia melakukan pengobatan.

Sesuai apa yang ia bisa.

 

"Sejak tahun 2010 sampai sekarang.

Jika dihitung.

 

Jumlah orang yang datang.

Sudah jutaan orang," ujarnya.

 

Makin hari makin banyak orang datang.

Sekitar 100 orang lebih per hari.

 

Maka dia minta nasihat orang.

Yang paham hukum.

 

Untuk bertanya.

Apakah dia bisa membuka tempat.

Seperti yayasan. 

 

Agar tidak bertentangan dengan hukum.

 

Pada tahun 2020.

Akhirnya membuat yayasan.

Atau padepokan," katanya.

 

Gus Syamsudin mengaku.

Apa yang dilakukannya.

 

Hanya perantara pasien.

Dengan yang di atas. 

 

"Saya hanya perantara.

Sembuh atau tidak.

Hal itu terserah Allah," imbuhnya.

 

Denny Sumargo bertanya.

Terkait biaya berobat.

 

Ia pun berkilah.

Pihaknya mematok tarif.

Untuk para pasiennya.

 

Tapi dari yayasan.

Memang ada dana buat desa.

 

 

(Sumber suara.jatim)