Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Tanpa budaya manusia gersang. Show all posts
Showing posts with label Tanpa budaya manusia gersang. Show all posts

Tuesday, November 3, 2020

6332. TANPA BUDAYA MANUSIA GERSANG

 


TANPA BUDAYA MANUSIA GERSANG

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Al-Quran surah Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 5-6.

 

      فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ

 

Adapun kaum Tsamud maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang.

 

 

Al-Quran surah Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 5-6 menginformasikan Allah membinasakan kaum Ad dan kaum Tsamud yang durhaka dengan gempa dahsyat dan topan sangat dingin.

 

Adanya gempa dan topan pada zaman tersebut sulit disangkal lagi.

 

Para ahli arkeologi telah membuktikan bahwa di sekitar Lembah Yordania dan Pantai Laut Merah, tempat kedua kaum itu berdomisili memang pernah terjadi peristiwa seperti yang dikisahkan dalam Al Quran.

 

 

Adanya perbedaan perlakuan Allah terhadap umat dahulu dan umat masa kini, karena perbedaan tingkat kemampuan akal manusia.

 

Para nabi terdahulu dilengkapi oleh Allah dengan mukjizat yang bersifat inderawi untuk membuktikan kebenarannya, karena akal masyarakat ketika itu membutuhkannya.

 

 

Mukjizat pada zaman dahulu tujuannya untuk membujuk mereka, seperti anak kecil yang perlu dibujuk dahulu, agar dia mau makan atau menelan obat.

 

 

Tetapi ketika manusia telah mencapai kedewasaan akalnya, bukan hanya mukjizat yang bersifat inderawi yang dihapuskan, bahkan tidak perlu adanya Nabi lagi.

 

 

 

Petunjuk dalam Al-Quran bersifat umum, karena akal manusia dinilai telah mampu memperhatikan dan mempelajari petunjuk untuk menemukan kebenaran dan kebahagiaan sejati.

 

Perkembangan pemikiran manusia:

 

 

1)  Menafsirkan gejala alam dengan mengaitkan secara langsung kepada Tuhan, dan inilah contoh budaya mereka.

 

2)  Penafsiran metafisika.

 

3)  Penafsiran ilmiah.

 

Sangat beralasan jika tahap awal, Tuhan menunjukkan wujud-Nya dengan hal yang terjangkau pemikiran manusia pada zamannya.

 

Zaman sekarang masa kedewasaan akal manusia.

 

Tuhan tidak lagi memperlakukan manusia seperti zaman dahulu.

 

 

 

Kedewasaaan akal manusia telah sampai kepada kesimpulan bahwa pasti ada hukum yang mengatur fenomena alam.

 

Pada zaman sekarang, kebudayaan tetap dibutuhkan manusia.

 

Kenyataan menunjukkan putra-putri milenial merasa ada “sesuatu” yang kurang dalam kehidupan mereka, jika hanya mengandalkan ilmu pengetahuan saja.

 

 

Kekurangan itu perlu diisi sastra, seni, musik, kebatinan, dan tasawuf.

 

Hal itu menunjukkan penafsiran ilmiah semata tidak cukup.

 

 

Manusia butuh sesuatu yang berkaitan dengan jiwanya.

 

Manusia butuh iman, meskipun iman tidak dapat mengambil posisi ilmu pengetahuan yang memperkenalkan fenomena alam dan hukumnya.

 

 

Manusia harus beriman kepada Allah, sambil meyakini adanya hukum alam yang ditetapkan oleh Allah.

 

Ketetapan Allah bersifat pasti dan tidak berubah.

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 62.

 

   سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

 

 

    Sebagai sunah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah.

 

 

Para ulama punya semboyan:

 

1)  Iman yang didampingi ilmu akan menghindarkan jiwa manusia dari pencemaran dan takhayul.

 

2)  Ilmu tanpa budaya akan membuat hidup manusia menjadi gersang.

 

 

3)  Ilmu tanpa iman adalah senjata berbahaya yang dipegang para penjahat.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online