Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label EPISTEMOLOGI MEMBAHAS TENTANG PENGETAHUAN. Show all posts
Showing posts with label EPISTEMOLOGI MEMBAHAS TENTANG PENGETAHUAN. Show all posts

Wednesday, July 14, 2021

10416. EPISTEMOLOGI MEMBAHAS TENTANG PENGETAHUAN

 




EPISTEMOLOGI MEMBAHAS TENTANG  PENGETAHUAN

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

 

ARTI EPISTEMOLOGI

 

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani EPISTEME dan LOGI.

 

Epistemo artinya “pengetahuan”.

Logi artinya “wacana”.

 

 

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui.

 

Wacana adalah kemampuan atau proses memberi pertimbangan berdasar akal sehat.

 

Ilmu yang sudah mapan ditambah logi, misalnya:

 

1.      Biologi.

2.      Antropologi.

3.      Sosiologi.

4.      Meterologi.

5.      Dan lainnya.

 

 

Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan.

 

Epistemologi mempelajari hakikat pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan.

 

Ada 4 bidang perdebatan  epistemologi, yaitu:

 

1.      Analisa filsafat terkait hakikat pengetahuan dan kaitannya dengan konsep kebenarankeyakinan, dan justifikasi.

 

2.      Berbagai masalah skeptisisme.

 

3.      Sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinan.

 

4.      Kriteria pengetahuan dan justifikasi.

 

 

Epistemologi membahas pertanyaan seperti:

 

1.       Apa yang membuat kebenaran yang terjustifikasi dapat dijustifikasi?

 

2.      Apa artinya jika mengatakan bahwa orang tahu sesuatu?

 

3.      Bagaimana kita tahu bahwa kita tahu?

 

 Justifikasi adalah alasan, pertimbangan, dan sebagainya.

 

Dunia masa depan bukan lagi dominan dalam bidang logika atau etika.

Tapi bidang estetika.


Logika berkaitan dengan benar dan salah.

 

Etika berkaitan dengan baik dan buruk.

 

Estetika berkaitan dengan indah dan tidak indah atau harmoni.

 

Ilmu pengetahuan itu sangat penting.

 

Manusia sangat tergantung kepada ilmu pengetahuan.

 

Pengetahuan lebih penting dibanding uang.

 

Misalnya, anak kecil diberi uang 100.000 rupiah.

 

Maka dia minta uang 2.000 rupiah atau 5.000 rupiah.

 

Karena pegetahuannya belum sampai.

 

Bahwa 100.000 rupiah itu nilainya 50 kali lipat dari 2.000 rupiah.

 

Pikiran adalah konstruksi banyak pengetahuan.

 

Bedanya orang pinter dan bodoh adalah banyaknya koleksi pengetahuan yang dimilikinya.

 

Makin banyak koleksi pengetahuan, maka dia makin pinter.

 

Dan sebaliknya.

 

Jika koleksi pengetahuan di kepala orang dibuang.

 

Maka dia menjadi bayi lagi.

 

Nyawanya filsafat adalah pengetahuan.

 

Jika orang punya banyak uang.

Tapi pengetahuannya nol.

 

Maka uang itu tidak bermakna.

Seperti kumpulan buku bekas.

 

Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas pengetahuan.

 

Berpikir adalah mencari korelasi data pengetahuan yang ada di kepala.

 

Pertanyaan awal epistemologi adalah:

 

Apakah manusia mampu mengetahui hakikat benar atau salahnya pengetahuan.

 

1)     Buktikan   1 + 1 = 2

 

Cara menguji benar atau salahnya itu dibahas epistemologi.

 

2)     Malam hari udaranya dingin, kemudian pakai jaket.

 

Epistemologi akan mengujinya.

Apakah pengetahuan:

 

Udara dingin, lalu pakai jaket.

 

Hal itu valid atau tidak.

 

Epistemologi juga membahas tentang:

 

1.      Sifatnya pengetahuan.

2.      Dengan cara apa menguji pengetahuan itu.

3.      Pengetahuan itu berasal dari dalam (akal) atau luar (realitas).

4.      Alat apa yang dipakai mengujinya.

 

Plato berpendapat pengetahuan berasal dari dalam (akal).

 

Aristoteles berpendapat pengetahuan berasal dari luar (realitas).

 

Manfaat belajar epistemologi

 

Bisa membantu mengembangkan pemikiran tentang suatu masalah.

 

Dan mendorong manusia berpikir kritis dan sistematis.

 

Dalam menilai suatu kejadian, sebab-akibat dan lainnya.

 

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)