YAHUDI NASRANI KENAL NABI MUHAMMAD MIRIP
ANAK SENDIRI
Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 145-150.
نْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ
آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا
بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ مِنْ
بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ
145. Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan),
mereka tidak ikut kiblatmu, dan kamu pun tidak ikut kiblat mereka, dan sebagian
mereka pun tidak ikut kiblat sebagian lain. Dan sesungguhnya jika kamu ikuti
keinginan mereka setelah datang ilmu padamu, sesungguhnya kamu -- kalau begitu
-- termasuk golongan orang zalim.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ
كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ
الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Kitab
(Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian mereka menyembunyikan kebenaran,
padahal mereka tahu.
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ
الْمُمْتَرِينَ
147. Kebenaran adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali
kamu termasuk orang yang ragu.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ
اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
148. Dan bagi tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlombalah (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ
بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkan
wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu
yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا
مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkan wajahmu ke
arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, maka palingkan wajahmu ke
arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang zalim di antara
mereka. Maka kamu jangan takut pada mereka dan takutlah pada-Ku (saja). Dan
agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 150.
Suddi jelaskan.
Rasulullah diperintah Allah.
Ganti arah kiblat salat.
Dari arah Baitul Maqdis di Palestina.
Ke arah Masjidil Haram di Mekah.
Orang musyrik Mekah berkata,
“Muhammad bingung dengan agamanya.
Sekarang dia menghadap arah kiblat.
Yang sama dengan penduduk Mekah.
Muhammad sadar, penduduk Mekah lebih benar.
Dia bingung ingin masuk agama kalian”.
Lalu turun ayat 150 ini.
(Sumber Tafsir Quran Perkata DR H M Hatta)



