Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PERANG RUSIA UKRAINA TAMPILKAN HEGEMONI RAS BULE. Show all posts
Showing posts with label PERANG RUSIA UKRAINA TAMPILKAN HEGEMONI RAS BULE. Show all posts

Tuesday, March 15, 2022

12832. PERANG RUSIA DAN UKRAINA TAMPILKAN HEGEMONI RAS BULE

 

 





 

PERANG RUSIA DAN UKRAINA TAMPILKAN HEGEMONI RAS BULE

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

Dalam konflik Rusia dan Ukraina.

 

Presiden Rusia.

Vladimir Putin.

Berhasil meledakkan bom lain .

Yang sangat efektif.

 

 

Yaitu membuka hipokritas Barat.

Dan menampilkan di publik dunia.

Dengan amat jelas.

 

Umat manusia bukan “ras bule”.

Boleh menderita puluhan tahun.

 

Manusia bukan ras bule.

Dalam 1 jam.

Boleh  dijatuhi ribuan bom.

Seolah-olah tak terjadi apa pun.

Media Barat diam saja.

 

Tapi dalam 1 minggu.

Media Barat.

Bisa menghitung terperinci.

 

Banyaknya bom.

Yang diluncurkan Rusia.

Kepada manusia ras bule di Ukraina.

 

Media Barat menilai.

Bahwa anak-anak bukan berkulit putih.

 

Boleh menderita puluhan tahun.

Di shelter perlindungan.

Sehingga anak-anak.

Mengira memang demikian.

Hidupnya yang normal.

 

Tapi media Barat.

Berlomba tangisan.

 

Tentang nasib anak-anak bule.

Yang terancam di Ukraina.

 

Tentu saja.

Semua anak manusia.

Tidak boleh mengalami hal biadab.

Di mana pun.

 

Tapi ini mestinya bahasa universal.

Harus bersifat menyeluruh.

Tanpa kecuali.

 

Publik Amerika Serikat.

Rela korban ekonomi.

Dan berani menyongsong risiko Perang Dunia ke-3.

 

Ketika manusia yang terancam adalah:

 

1.      Orang berkulit putih.

2.      Bermata biru.

3.      Berambut pirang.

 

Tidak ekonomis.

Tidak apa-apa.

Demi menyelamatkan.

Apa yang dianggap 'ras' mereka.

 

Tapi banyak pertimbangan.

Debat dan wacana.

Berlangsung puluhan tahun.

 

Hanya untuk mengatakan.

Bahwa penderitaan orang:

1.      Palestina.

2.      Yamen.

3.      Negara Amerika Selatan.

 

Yang bahkan menjadi korban langsung.

 

Akibat aktivitas ekonomi Barat.

 

Mestinya juga harus dihentikan.

 

Banyak yang menganggap.

 

Bahwa "penderitaan ini harus dihentikan".

 

Hanya wacana asing.

Yang masih diperdebatkan.

 

Bahkan banyak yang menolaknya.

 

Tapi anak-anak bule di Ukraina.

Sangat berbeda.

 

Tanpa banyak argumentasi.

 

Batas-batas negara boleh dibuka.

 

Para pengungsi berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.

 

1.      Dilayani dengan hotel.

2.      Dengan solidaritas menyeluruh.

 

3.      Dengan tawaran  pekerjaan.

4.      Fasilitas public.

 

5.      Akses kesehatan.

6.      Dan lainnya.

 

Tidak ekonomis?

Tidak apa-apa.

 

Seisi dunia dipaksa maklum.

Dan menganggapnya normal.

 

Karena bangsa berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.

Semua itu manusia.

 

Sehingga HAM berlaku untuk mereka.

 

Tapi jenis manusia lainnya.

Ternyata tidak masuk.

 

Seisi dunia dipaksa.

Untuk menerima kapitalis.

 

Sebagai kegiatan ekonomi universal.

 

Presiden Putin berhasil.

Menampilkan jelas.

Wajah kapitalis sesungguhnya.

 

Bahwa kapitalis adalah kegiatan ekonomi apartheid.

 

Kapitalis adalah rasis.

 

Pada dasarnya.

Kapitalis adalah prinsip ekonomi.

Yang berpihak pada orang kulit putih.

 

Karena perang.

Dan mesin utama ekonomi kapitalis level imperial.

Hanya memihak mereka.

 

Tapi anak-anak di DNR, Palestina, Yamen, and Amerika Selatan.

 

Mereka tumbuh.

Sambil menyaksikan semuanya.

 

Yang terekam kuat dalam benaknya.

Bagaimana mereka memandang dunia.

 

Dan ketika nanti.

 

Mereka menuntut adanya ketidakadilan.

Yang mereka terima.

 

Tentu saja mereka dicap teroris.

 

Demikian cara hegemoni Barat bekerja.

 

(Sumber FB)