Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label FUNGSI MASJID DI ZAMAN RASULULLAH. Show all posts
Showing posts with label FUNGSI MASJID DI ZAMAN RASULULLAH. Show all posts

Saturday, February 26, 2022

12608. FUNGSI MASJID DI ZAMAN RASULULLAH

 

 




 

FUNGSI MASJID DI ZAMAN RASULULLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 Kata “masjid” menurut KBBI V.

 

Yaitu “rumah atau bangunan tempat beribadah orang Islam”.

 

Kata “masjid” terulang 28 kali dalam Al-Quran.

 

Dari segi bahasa.

Kata “masjid” terambil dari akar kata “sajada-sujud”.

 

Yang artinya:

1.      Patuh.

2.      Taat.

3.      Tunduk penuh hormat dan takzim.

 

Sujud yaitu meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi.

 

Sujud dalam syariat Islam.

Bentuk lahir paling nyata dari makna di atas.

 

Bangunan khusu untuk ibadah salat disebut masjid.

 

Masjid artinya “tempat bersujud.”

 

 

Dalam pengertian sehari-hari.

Masjid adalah bangunan yang dipakai salat umat Islam.

 

 

Karena kata “masjid”.

Akar katanya mengandung makna “tunduk dan patuh”.

 

 

Maka hakikat masjid.

Yaitu tempat melakukan segala aktivitas.

Yang mengandung kepatuhan kepada Allah.

 

 

Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah.

 

Langkah pertama yang beliau lakukan.

 

Yaitu membangun masjid kecil berlantai tanah.

 

Dan beratap pelepah kurma.

Yaitu Masjid Quba.

 

 

Kemudian Nabi Muhammad membangun masjid besar.

Yaitu Masjid Nabawi.

 

Dan membangun dunia ini.

 

Sehingga kota itu itu benar menjadi “Madinah”.

 

Madinah arti harfiahnya “tempat peradaban”'.

 

Kemudian dari Madinah lahir benih peradaban baru umat manusia.

 

 

Masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad dan para sahabat.

Yaitu Masjid Quba.

 

Kemudian membangun Masjid Nabawi di Madinah.

 

Para ulama berbeda pendapat.

 

Tentang masjid yang dijuluki Allah.

Sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa.

 

 Apakah Masjid Quba atau Masjid Nabawi.

 

Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 108.

 

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

 

      Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ata orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

 

 

Yang jelas bahwa Masjid Quba dan Masjid Nabawi.

Keduanya dibangun atas dasar takwa.

 

Tiap masjid seharusnya punya landasan dan fungsi seperti itu.

 

Nabi Muhammad memerintahkan untuk meruntuhkan bangunan kaum munafik.

 

 Yang mereka sebut masjid.

 

Tapi tidak dipakai sebagai masjid.

 

Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 107.

 

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

 

      Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).

 

 

Fungsi Masjid Nabawi Madinah di zaman Nabi beraneka ragam.

 

1.      Tempat ibadah (salat, zikir).

2.      Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi, sosial, dan budaya).

 

3.      Tempat Pendidikan.

4.      Tempat santunan sosial.

 

5.      Tempat latihan militer dan persiapan alatnya.

6.      Tempat pengobatan para korban perang.

 

7.      Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.

8.      Tempat aula dan menerima tamu.

 

9.      Tempat menawan tahanan.

10.               Pusat penerangan dan pembelaan agama.

 

 

 Masjid pada zaman Nabi Muhammad berperan sangat luas.

 

Karena keadaan masyarakat.

Masih sangat berpegang teguh kepada nilai, norma, dan jiwa agama.

 

Serta kemampuan pengurus masjid.

Untuk menghubungkan kondisi social.

Dan kebutuhan masyarakat.

Dengan kegiatan masjid.

 

 

Pada zaman Nabi Muhammad.

 

Pemerintahan terlaksana dalam masjid.

 

Karena pemimpin pemerintahan menjadi imam dan khatib.

 

Juga ruang masjid dipakai kegiatan pemerintah dan musyawarah.

 

 

Keadaan sekarang berubah.

 

Karena muncul lembaga baru.

Yang mengambil sebagian peran masjid di masa lalu.

 

Yaitu organisasi keagamaan swasta dan lembaga pemerintah.

 

Yang mengurusi masyarakat.

 

 

Pengurus masjid pada zaman sekarang dituntut.

 

1.      Lebih kreatif membina umat.

 

2.      Melengkapi sarana dan prasarana masjid yang bagus, menyenangkan, menyehatkan.

 

 

3.      Menarik semua umat dalam tingkatan umur, sosial, dan pedidikan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.

 

Keterangan gambar

1.    Masjid Nabawi

2.    Masjid Quba