Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PERINTAH TEGAKKAN KEADILAN DALAM SEMUA HAL. Show all posts
Showing posts with label PERINTAH TEGAKKAN KEADILAN DALAM SEMUA HAL. Show all posts

Saturday, April 10, 2021

9224. PERINTAH TEGAKKAN KEADILAN DALAM SEMUA HAL

 


PERINTAH TEGAKKAN KEADILAN DALAM  SEMUA HAL

Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

 

 

Allah menciptakan dan mengelola alam semesta ini dengan keadilan.

 

Dan menuntut agar keadilan mencakup semua aspek kehidupan.

 

Yang meliputi akidah, syariat ( hokum), akhlak, serta cinta dan benci.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 129.

 

 

وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

 

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 135.

۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

 

 

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Kebencian tidak pernah dapat dijadikan alas an untuk mengorbankan keadilan.

 

Meskipun kebencian itu tertuju kepada kaum non-Muslim.

 

 

Atau didorong untuk memperoleh rida Allah.

 

 

Nabi Muhammad mewanti-wanti agar berhati-hati terhadap doa (orang) yang teraninya.

 

 

Meskipun dia kafir.

 

Karena tidak ada pemisah antara doanya dengan Allah.

 

 

Al-Quran surah Al-Mumtahanah, (surah ke-60) ayat 8.

 

 

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

 

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

 

 

Sebagian ulama memahami kata “taqshithu”.

 

Artinya “memberi sebagian harta untuk menjalin hubungan baik”.

 

 

Karena keadilan harus ditegakkan kapan pun, di mana pun, dan terhadap siapa pun.

 

 

Mereka beralasan bahwa salah satu ayat Al-Quran menggandeng kata “timbangan”.

 

Yaitu “alat ukur yang adil” dengan “besi” yang bisa dipakai senjata.

 

Yang memberi isyarat “kekerasan” adalah salah satu cara  menegakkan keadilan.

 

 

Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57) ayat 25.

 

 

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

 

 

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

 

 

Sebagian ulama berpendapat jika dua kelompok umat Islam bersengketa.

 

Maka segera lakukan “ishlah” (perdamaian).

 

Jika salah satu kelompok membangkang.

 

Maka harus diperangi.

 

 

Artinya harus diambil tindakan tegas terhadap pihak yang membangkang.

 

Sehingga mereka menerima ketetapan hokum Allah.

 

 

Al-Quran surah Al-Hujrat (surah ke-49) ayat 9.

 

Menjelaskan jika kelompok yang membangkang kembali patuh.

 

Maka lakukan perdamaian dengan adil.

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

 

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

 

 

 

Sungguh tepat menggandeng perintah mendamaikan pada lanjutan ayat ini dengan “keharusan berlaku adil”.

 

 

Meskipun keadilan dituntut dalam setiap sikap sejak awal proses perdamaian.

 

Tetapi sikap itu lebih dibutuhkan para juru damai.

 

 Setelah mereka terlibat menindak tegas kelompok pembangkang.

 

 

Para juru damai kemungkinan juga mengalami kerugian harta dan jiwa.

 

 

Atau harga diri akibat ulah para pembangkang.

 

 

Maka kerugian itu dapat mendorongnya berlaku tidak adil.

 

Ayat ini menekankan terhadap mereka wajib berlaku adil.

 

 

Kesimpulannya.

 

Begitu luas pesan keadilan dalam Al-Quran.

 

 

Sehingga orang atau pihak yang merasa sempit dengan keadilan Allah.

 

Pasti akan merasa “ketidakadilan” akan membuat semuanya menjadi lebih sempit.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.