Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label UMAT MODERAT HARUS ADIL OBJEKTIF BERILMU. Show all posts
Showing posts with label UMAT MODERAT HARUS ADIL OBJEKTIF BERILMU. Show all posts

Thursday, April 13, 2023

17494. UMAT MODERAT HARUS ADIL OBJEKTIF BERILMU

 



UMAT ISLAM MODERAT HARUS ADIL OBJEKTIF BERILMU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Moderat.

Yaitu:

 

1)        Jalan tengah.

2)        Hindari sikap ekstrem.

3)        Tak bersikap keras.

 

Adil

Yaitu:

 

1)        Tak memihak.

2)        Berpihak pada yang benar.

3)        Tak sewenang-wenang.

 

Objektif.

Yaitu:


Keadaan sebenarnya.

Tak dipengaruhi pendapat pribadi.

 

Sekretaris Umum.

 PP Muhammadiyah.

Abdul Mu’ti.

 

Kata “wasatha” punya 5 arti.

Salah satunya “ummatun adilun”.

 

Atau umat yang adil.

Arti umat adil.

 

Yaitu:

1)        Hukum tegak sesuai aturan.

2)        Objektif.

 

3)        Tak terjebak suka atau tak suka.

4)        Tak diskriminasi.

 

Manusia bisa subjektif.

Saat tetapkan hukum.

 

Berdasar suka atau tak suka.

Hal itu manusiawi.

 

Rasulullah pernah begitu.

Ambil keputusan subjektif.

 

Ketika ada masalah.

Sahabat dan orang Yahudi.

 

Orang Yahudi ini.

Biang kerok masalah di Madinah.

 

Saat ada masalah.

Sahabat dan orang Yahudi.

 

 Rasulullah beri putusan subjektif.

 Bahwa yang salah.

Yaitu orang Yahudi.

 

Dalam kasus itu.

Ternyata orang Yahudi benar.

Dan sahabat yang salah.

 

Allah tegur Nabi Muhammad.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Umat tengah (wasatha).

Soal hukum harus objektif.

 

Keputusan sesuai aturan.

Bukan melihat subjek.

 

Atau objek hukum.

Semua sama di mata hukum.

 

Umat adil harus berilmu.

 

Orang bersikap adil, objektif, dan ilmiah.

Karena punya ilmu.

 

Secara teori.

Makin luas ilmu.

 

Makin luas wawasan.

Maka dia jadi orang objektif.

 

Dengan ilmu luas.

Banyak sudut pandang.

 

Dalam ambil keputusan.

Hati-hati dan seksama.

 

 Umat adil juga kunci kemajuan.

 

Orang berilmu.

Berani tegakkan objektif ilmiah.

Dan prinsip ilmiah.

 

Perbedaan orang alim dan jahil.

Orang berilmu.

 

Ambil keputusan.

Berdasar  ilmu.

 

Orang jahil.

Ambil keputusan.

Berdasar nafsu.

 

(Sumber muhammadiyah)