ISRA
MIKRAJ MEMBAGI UMAT 3 KELOMPOK
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi,
M.M.
Peristiwa lsra Mikraj.
Isra
Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram
Mekah ke Masjidil Aqsa Palestina.
Kemudian
dilanjutkan mengarungi langit ke Sidratul Muntaha.
Peristiwa
Isra Mikraj adalah fenomenal dan kontroversial.
Fenomenal
karena peristiwa Isra Mikraj diyakini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak
akan terjadi lagi di masa depan.
Kontroversial
karena peristiwa Isra Mikraj menimbulkan perdebatan panjang sejak zaman dahulu
sampai sekarang.
Isra
Mikraj terjadi ketika Nabi Muhammad berusia 51 tahun pada malam 27 bulan Rajab.
Nabi
Muhammad berkisah peristiwa lsra.
Yaitu
perjalanan malam hari dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di
Palestina.
Jaraknya
sekitar 1.000 km, naik kendaraan Buraq.
Kemudian
dilanjutkan Mikraj.
Yaitu
perjalanan mengarungi angkasa raya menuju ke Sidratul Muntaha.
Nabi
Muhammad bercerita perjalanan Isra dan Mikraj ditempuh hanya dalam semalam saja.
Bahkan
hanya dalam beberapa jam saja.
Mulai
tengah malam sampai sebelum Subuh.
Peristiwa lsra Mikraj membingungkan kaum Quraisy.
Peristiwa
Isra Mikraj membingungkan kaum Quraisy.
Mereka
menganggap peristiwa Isra Mikraj mustahil dan tidak masuk akal.
Tetapi
Nabi Muhammad dikenal sangat terpercaya.
Nabi
Muhammad sejak kecil tidak pernah bohong.
Nabi
Muhammad dijuluki Al-Amin (orang dapat dipercaya).
Harta
benda dan kekayaan mereka dititipkan kepada Nabi Muhammad.
Mereka
sangat yakin akan jaminan keamanannya.
Terbagi
dalam 3 kelompok.
Dalam
menghadapi peristiwa Isra Mikraj masyarakat Mekah terbagi 3 kelompok.
1) Golongan
mengejek Nabi.
2) Golongan
ragu-ragu.
3) Golongan
sangat yakin.
Ke-1:
Golongan yang mengejek Nabi Muhammad.
Pada
umumnya mereka kaum kafir.
Mereka
menganggap peristiwa Isra Mikraj dongeng tidak masuk akal.
Untuk
menghindari kontradiksi Nabi Muhammad dikenal tidak pernah bohong, maka disebut
Nabi Muhammad gila.
Ke-2:
Golongan orang ragu-ragu.
Gabungan
orang kafir dan orang Islam.
Mereka
terbawa kontradiksi berlawanan.
Akan
percaya, tetapi beritanya tak masuk akal.
Tidak
percaya, padahal Nabi Muhammad tak pernah bohong.
Akhirnya,
mereka ragu-ragu
Ke-3;
Golongan sangat yakin kebenaran peristiwa Isra Mikraj.
Yang
sangat menonjol adalah Abu Bakar.
Mereka
sangat yakin apa pun yang dikisahkan oleh Nabi Muhammad pasti benar.
Peristiwa
Isra Mikraj menambah keyakinan bahwa Nabi Muhammad benar-benar utusan Allah.
Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 1.
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ
بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى
بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Memahami
peristiwa lsra Mikraj.
Peristiwa
Isra Mikraj membuat penduduk Mekah gempar.
Beberapa
pemeluk Islam kembali murtad mendengar kisah Nabi Muhammad yang tidak masuk
akal.
Perjalanan
dari Mekah ke Palestina yang jaraknya lebih dari 1.000 km.
Ditambah
lagi dengan cerita naik ke atas langit.
Sungguh
mencengangkan dan membingungkan kaum Quraisy.
Pada
zaman itu, naik kuda tercepat, berangkat dari Mekah ke Palestina perlu waktu 1
bulan.
Dan
kembalinya butuh waktu 1 bulan.
Nabi
Muhammad bercerita dalam Isra Mikraj, dari Mekah ke Palestina, dan kembali ke
Mekah, ditempuh beberapa jam saja!
Sungguh
amat mustahil dan tidak masuk dalam akal mereka.
Tetapi,
Abu Bakar berhasil meyakinkan semuanya.
Abu
Bakar berkata, “Semua yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar!”
Abu
Bakar mengumpulkan kaum Quraisy dan semua orang yang pernah ke Palestina.
Mereka
boleh bertanya kepada Nabi Muhamad tentang perjalanan ke Palestina.
Nabi
Muhammad berhasil menjawab dengan baik.
Semuanya
mampu dijelaskan dengan amat sempurna.
Nabi
Muhammad bersabda, “Malam hari tadi, saya berjumpa dengan kafilah dari Mekah.
Mereka
kehilangan 1 ekor unta, saya menunjukkan tempatnya dan untanya berhasil
ditemukan.
Saya
minum sebagian bekal air mereka.
Dan
2 hari lagi mereka datang.”
Nabi
Muhammad menyebutkan nama semua orang yang ikut dalam rombongan kafilah, jumlah
untanya, dan perbekalan lainnya.
Penduduk
Mekah berkerumun menanti datangnya kafilah.
Dan
2 hari kemudian, penduduk Mekah berjajar di tepi pintu masuk Mekah.
Mereka
menanti kedatangan kafilah yang diceritakan Nabi Muhammad.
Rombongan
kafilah datang.
Para
penduduk Mekah bertanya kepada anggota rombongan.
Ternyata,
semuanya benar seperti yang diceritakan Nabi Muhammad.
Semua
pemeluk Islam bertambah kuat keyakinan mereka.
Abu Bakar
mendapat gelar “Ash-Shiddiq” (yang berkata benar).
Daftar
Pustaka
1. Al-Mubarakfury,
SyaikhShafiyurrahman. SirahNabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.



