MANFAAT HIJRAH DARI MARBOT MASJID MENJADI
PROFESOR UDIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Hijrahnya Profesor Udin dari marbot
masjid
Ini
contoh betapa dahsyatnya hijrah.
Dari
seorang marbot masjid menjadi guru besar.
Profesor
Udin resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Pada
8 Agustus 2020 pada umur 41 tahun.
Pada
tahun 1998, Mohamad Khoirudin melakukan hijrah.
Pak Udin hijrah dari Tegal ke Yogya melanjutkan studi Jurusan
Elektro UNY.
Ekonomi
kurang mendukung tidak menyurutkan semangat belajarnya.
Ia
bertekad bisa kuliah mandiri.
Langkah cerdas yang dipilihnya menjadi marbot Masjid Al
Amin Condongcatur, 5 km dari kampusnya.
Mengapa cerdas?
Sudah
dapat kos-kosan gratis mengandung pahala.
Sejak
itu, kegiatan sehari-hari.
Udin
bangun sebelum Subuh.
Mengepel
masjid, azan.
Bahkan
kalau imam berhalangan, dia menjadi imam.
Dasar
anak nekat.
Usai
Subuh dia masih sempat mengambil tempe.
Yang
diantarkan ke pelanggannya.
Yang
sebagian jamaah Masjid Al Amin.
Setelah
di masjid selesai, urusan tempe selesai.
Dia
genjot sepedanya menuju kampus.
Pukul
11, dia pancal lagi kembali ke masjid menyiapkan salat Zuhur.
Habis itu, balik lagi ke kampus.
Menjelang
Asyar balik lagi ke masjid.
Sore
harinya, dia mengajar anak-anak mengaji.
Usai
Isya, dia mengambil tempe lagi untuk diantarkan ke pelanggan lain.
Hijrah yang luar biasa dari Udin.
Seorang
marbot kini menyandang guru besar pada usia relatif muda: 41 tahun.
Udin
kelahiran Tegal 1979.
Apa kuncinya?
Hijrah.
Move.
Pindah
menuju kebaikan, menuju kemajuan, menuju kesuksesan.
Hijrah
Loncatan Sukses
Kesuksesan
besar banyak disebabkan hijrah.
Hoakiao, Tionghoa perantauan, sukses di mana-mana termasuk di
Indonesia karena hijrah.
Manfaat hijrah.
1) Mengubah
nasib.
Karena mereka miskin di tanah
kelahirannya.
2) Motivasi
berprestasinya lebih tinggi dibanding penduduk asli.
Karena pendatang harus kerja
keras agar bisa hidup.
Akhirnya,
hampir di mana pun mereka menguasai ekonomi.
Bahkan,
bukan Hoakiaonya saja yang sukses.
Kini,
tanah leluhurnya, Tiongkok, menjadi negara yang ekonomi sangat kuat.
Satu-satunya
negara yang berani melakukan tit for tat policy terhadap apa pun yang dilakukan
Amerika Serikat.
Sementara
negara lainnya, termasuk sebagian negara di Timur Tengah, menjadi
sekutu terpatuhnya (untuk tidak mengatakan lebih buruk dari itu).
Tahun
baru 1 Muharam 1443 H kita peringati.
Jangan hanya membuat senang karena libur.
Harus
kita kenang sebagai milestone sukses Rasulullah saw menjalankan
risalah agamanya.
Shingga
kita bisa menjadi umat Rasulullah, meskipun jauh dari tempat asalnya.
Sama: kuncinya adalah hijrah.
Nabi
dan kaum Muhajirin bergerak dari Mekah ke Madinah.
Setelah
perjuangan di tanah kelahirannya mendapat pertentangan luar biasa.
Kehadiran
Nabi disambut luar biasa oleh tuan rumah (Kaum Anshar) di Madinah.
Keharmonisan
mempercepat terbentuknya ekonomi, persatuan, dan pasukan yang kuat.
Melihat
begitu dahsyatnya rombongan Nabi yang kembali ke Makkah.
Kaum
yang dahulu memusuhi Rasulullah langsung menyerah.
Itu
dahsyatnya hijrah.
Kini umat Islam punya PR besar mengejar ketertinggalan
ekonominya.
Tak
usah menunggu dipimpin.
Masing-masing
diri melakukannya.
Seperti
hijrah Profesor Udin, Dahlan Iskan, dan Nurhayati Subakat Wardah.
Hijrah.
Gerak.
Lakukan.
Singkirkan
tantangan.
Jika ada puluhan, ratusan, ribuan seperti itu, maka betapa
dahsyatnya kita.
Selamat
berhijrah Tahun Baru 1443 Hijriah.
(Sumber suaramuhammadiyah)




