Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DALAM ISLAM TAK ADA BEDA KASTA SEPERTI HINDU. Show all posts
Showing posts with label DALAM ISLAM TAK ADA BEDA KASTA SEPERTI HINDU. Show all posts

Saturday, January 29, 2022

12602. DALAM ISLAM TAK ADA BEDA KASTA SEPERTI HINDU

 

 




 

DALAM ISLAM TAK ADA BEDA KASTA SEPERTI HINDU

Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM

 

 

 

Sistem kasta India berusia ribuan tahun.

 

Dan masih hidup hingga kini.

 

Sistem kasta berasal dari karma dalam agama Hindu.

 

Karma artinya kerja.

Dharma artinya tugas.

 

 

Sistem kasta umat Hindu.

Membagi masyarakat dalam 4 kategori utama, yaitu:

 

1.      Brahmana.

2.      Ksatria.

3.      Waisya.

4.      Sudra.

 

 

Tingkat ke-1.

Para Brahmana.

 

Yaitu para guru dan intelektual.

 

Mereka diyakini berasal dari kepala Brahma.

 

 

Tingkat ke-2.

Para Ksatria.

 

Yaitu para pejuang dan penguasa.

Yang berasal dari pelukan Brahma.

 

Tingkat ke-3.

Para Waisya.

 

Yaitu para pedagang, pengusaha, dan petani.

 

Tingkat bawah.

Para Sudra.

 

Berasal dari kaki Brahma.

 

Yaitu semua orang yang melakukan pekerjaan kasar.

 

 

Dalam lslam.

Tak ada pembagian kasta.

 

Egaliter artinya bersifat sama dan sederajat.

 

Orang-orang yang memeluk lslam di zaman Rasulullah masih hidup.

 

Disebut para sahabat.

 

Bukan para murid.

Bukan para kawula.

 

Bukan para santri.

 

Sahabat artinya sebagai mitra.

Bukan sebagai anak buah.

 

 

Sahabat Nabi adalah orang-orang yang mengenal.

Dan melihat langsung Nabi Muhammad.

 

Membantu perjuangan Rasulullah.

Dan meninggal dalam keadaan Muslim.

 

Menurut Al-Quran.

Allah menciptakan manusia bersuku-suku.

 

Dan berbangsa-bangsa.

Agar saling mengenal.

 

 

Manusia terbaik adalah yang paling bertakwa.

 

 

Al-Quran Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.

 


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

 

(Dari berbagai sumber)