Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BERAGAMA ISLAM DENGAN CERIA. Show all posts
Showing posts with label BERAGAMA ISLAM DENGAN CERIA. Show all posts

Sunday, December 13, 2020

8046. BERAGAMA ISLAM DENGAN CERIA

 


BERAGAMA ISLAM DENGAN CERIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

BERAGAMA DENGAN CERIA

 

Allah berfirman,”Dia telah memilihmu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.”

(QS. Al Haj [22]:78)

 

 

Sebagian orang memandang Islam banyak aturannya.

 

Sehingga menyempitkan gerak kehidupan.

 

 

Allah berfirman,”“Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah. Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).”

(QS. Thaha [20]: 1-3)

 

 

 

Firman Allah ini diawali dengan Thaahaa.

 

 

Salah satu predikat Nabi Muhammad.

 

 

Yaitu singkatan dari thahir (orang yang bersih dari dosa) dan hadi (orang yang memberi pencerahan agama).

 

 

Surat Thaaha ini turun ketika banyak pengikut Nabi Muhammad disiksa oleh orang kafir di Mekah.

 

 

Mereka lalu mengejek Islam sebagai agama yang mendatangkan penderitaan pengikutnya.

 

 

Ayat ini membantah tuduhan orang kafir Mekah itu.

 

 

”Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah.”

 

 

 

Sebagian ahli tafsir memberi penjelasan berbeda.

 

 

Ayat ini turun saat ada sahabat yang memaksakan diri untuk terus beribadah.

 

 

Padahal ia sudah kelelahan.

 

Allah berfirman,”Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.“ (QS. Al Baqarah [02]:185)

Orang beragama bagaikan  melakukan perjalanan jauh dengan banyak bekal di punggungnya.

 

 

Jika ia berjalan cepat dan memaksakan diri agar lekas sampai tujuan, maka ia kelelahan dan tidak akan sampai ke tujuan.

 

 

Pada zaman Nabi Muhammad, ada peristiwa menarik.

 

 

Seorang penduduk desa pedalaman menemui Rasulullah.

 

 

Lelaki itu berkata, “Saya orang yang masuk Islam setahun silam, dan sejak itu saya tidak pernah makan di siang hari.”

 

 

Rasulullah bersabda, “wa man amaraka an tu’adzdziba nafsaka? (Siapa yang menyuruhmu menyiksa diri sendiri)?”

 

 

 

Rasulullah bersabda, “Sungguh, agama itu mudah (yusrun). Siapapun yang mempersulit (pelaksanaan) agama, ia akan kalah.”

 

 

Maka sedang-sedang sajalah kalian (saddidu), berdekat-dekatlah (wa qaribu), dan bergembiralah (wa absyiru), serta minta pertolongan Allah di waktu pagi, sore dan sedikit di malam hari.

(HR Bukhari dari Abu Hurairah)



Jika Anda tidak bisa menjalankan agama secara ideal, maka berupaya mendekati ideal.

 

 

Rasulullah bersabda, “wa absyiru (bergembiralah)”.

 

 

Artinya kerjakan agama dengan ceria.



Bergembiralah dengan pahala Allah atas ibadah yang kita kerjakan dengan konsisten meskipun kecil.

 

 

Mintalah pertolongan Allah agar tetap menjalankan ibadah dengan gembira agar tidak merasa bosan.

 

 

Orang yang tidak mengerjakan agama dengan riang hati, ia akan jemu dan merasa lelah.

 

 

Seperti musafir yang kelelahan di jalan dan tidak sampai tujuan.

 

 

Rasulullah bersabda, “Li yushalli ahadukum nasyathahu, fa idza fatara fal yarqud (Hendaklah orang salat dalam keadaan segar. Jika lelah, maka hendaklah ia tidur dulu).”

 

 

 

Islam diturunkan untuk membahagiakan dan bukan untuk menyusahkan Anda.

 

 

Maka raih kebahagiaan dengan pengamalan agama dengan ceria.

 

 

Kerjakan perintah Allah semampu Anda dan Allah pasti Maha Tahu kesulitan dan semangat Anda.

 

 

 

Jika Anda beragama dengan susah dan dukacita, bagaimana mungkin Anda bermuka ceria dan menebar kasih kepada sesama.

 

Dan mungkinkah ada orang lain tertarik pada agama Anda?

 

Sumber:Prof.Dr.Moh.Ali Aziz, M.Ag