Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PENYEBAB MANUSIA TAKUT MATI. Show all posts
Showing posts with label PENYEBAB MANUSIA TAKUT MATI. Show all posts

Monday, April 5, 2021

9185. PENYEBAB MANUSIA TAKUT MATI

 


PENYEBAB MANUSIA TAKUT MATI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Banyak faktor yang menyebabkan orang takut mati.

 

 

1.      Karena tidak tahu yang akan dihadapinya setelah mati.

 

 

2.      Menduga harta kekayaan dan segala yang dimiliki di dunia sekarang lebih baik daripada yang akan diperoleh nanti setelah kematian.

 

 

3.      Karena membayangkan betapa sulit dan pedih pengalaman mati dan sesudah mati.

 

 

4.      Khawatir memikirkan dan prihatin terhadap keluarga yang ditinggalkan.

 

 

5.      Karena tidak tahu makna hidup dan mati.

 

6.      Sehingga merasa cemas dan takut menghadapi kematian.

 

 

 

Al-Quran surah Ad-Dhuha (surah ke-93) ayat 4.

 

 

Menggambarkan kehidupan akhirat jauh lebih baik dibanding kehidupan dunia.

 

 

 

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

 

 

 

Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia.

 

 

 

Kematian yang dialami manusia dapat berupa kematian mendadak.

 

 

Seperti serangan jantung, kecelakaan, dan sebagainya.

 

Bisa juga mati normal.

 

 

Yang terjadi melalui proses menua secara perlahan.

 

 

Manusia mati mendadak atau normal, semua mengalami “sakratulmaut” (sekarat).

 

 

 

Sekarat adalah keadaan saat menjelang kematian atau menjelang ajal tiba.

 

 

Semacam hilangnya kesadaran yang diikuti oleh lepasnya roh dari jasad.

 

Jika mati mendadak, maka peristiwa sekarat hanya sangat singkat.

 

 

Dan orang yang mengalaminya merasa sangat sakit karena kematian yang dihadapinya.

 

 

Rasulullah menggambarkan,

 

“Seperti duri yang berada dalam kapas yang dicabut dengan keras”.

 

 

 

Al-Quran surah An-Naziat (surah ke-79) ayat 1.

 

 

 

وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا    وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا

 

 

 

Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras, dan malaikat yang mencabut ruh dengan lemah lembut.

 

 

 

Pendapat ulama tafsir.

 

 

Ayat “wa naziati gharqa”.

 

Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras.

 

 

Sebagai isyarat kematian mendadak.

 

Ayat “wan nasyithati nasytha”.

 

 

Dan malaikat yang mencabut roh dengan lemah lembut.

 

Sebagai isyarat kematian secara perlahan.

 

 

 

Kematian proses lambat dinyatakan “dicabut dengan lemah lembut”.

 

 

Analognya seperti proses orang mengantuk sampai tertidur.

 

 

Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 42.

 

 

 

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 

 

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

 

 

Rasulullah mengajar doa dibaca saat bangun tidur.

 

 

Yang identik  kematian.

 

 

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

 

 

 

 Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami (membangunkan dari tidur) setelah mematikan kami (menidurkan), dan kepada Allah akan dibangkitkan.

 

 

Sebagian ulama berpendapat “tidur” dan “mati” adalah 2 hal dari jenis sama.

 

 

Kematian adalah putusnya hubungan secara sempurna.

 

 

Tidur adalah putusnya hubungan tidak sempurna dilihat dari beberapa segi.

 

 

 

Karena “tidur” adalah lezat dan nikmat.

 

 

Maka “mati” juga lezat dan nikmat.

 

 

 

Ada faktor eksternal yang menyebabkan kematian lebih lezat dan nikmat.

 

Atau sangat mengerikan dan menakutkan.

 

Seperti dialami manusia ketika mimpi buruk.

 

 

Faktor eksternal bisa muncul akibat amal manusia di dunia ini.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

”Seorang mukmin, saat menjelang kematiannya.

 

 

Didatangi  malaikat sambil menyampaikan dan memperlihatkan kepadanya nikmat.

 

 

Yang bakal dijumpainya setelah mati.

 

 

Pada saat itu, orang itu sangat merindukan bertemu dengan Tuhan.

 

 

 Dan ingin segera meninggalkan dunia ini, yaitu mati.

 

 

 

Orang-orang kafir ketika diperlihatkannya kepadanya.

 

 

Risiko yang bakal dihadapinya.

 

 

 

Seketika dia sangat menolak bertemu.

 

 

Bahkan membenci perjumpaan dengan Tuhan.

 

 

Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41) ayat 30.

 

 

 

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

 

  Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.

 

 

Ucapan malaikat,

 

 

”Janganlah kamu merasa takut”.

 

Untuk menenangkan orang mukmin menghadapi mati dan setelah mati.

 

Perkataan,

 

“Jangan bersedih”.

 

Untuk menghilangkan kesedihan meninggalkan dunia.

 

Seperti keluarga, harta kekayaan, dan lainnya.

 

 

Al-Quran mengisyaratkan keadaan orang kafir menghadapi kematian sangat sulit.

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 50.

 

 

 

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

 

 

Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), “Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentu kamu akan merasa ngeri)”.

 

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 93.

 

 

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

 

 

Dan siapa lebih zalim dibanding orang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang berkata, “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang zalim (berada) dalam tekanan sakratulmaut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata),”Keluarkan nyawamu”. Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.

 

 

Manusia bisa menghibur dirinya dalam menghadapi kematian.

 

Dengan cara selalu mengingat dan meyakini bahwa semua manusia pasti akan mati.

 

Kematian adalah risiko hidup.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 185.

 

 

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

 

 

 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanya kesenangan menipu.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 34.

 

 

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ

 

 

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelummu (Muhammad), maka apabila kamu mati, apakah mereka akan kekal?

 

 

 

Demikian Al-Quran menggambarkan kematian yang akan dialami manusia beriman atau durhaka.

 

 

Dan menginformasikan kematian bisa mengantarkan orang beriman tidak khawatir menghadapinya.

 

 

Tapi orang kafir dan durhaka kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk siap menghadapi risiko menerima berbagai siksaan menyeramkan.

 

 

Semoga kita sejahtera hidup di dunia dan akhirat.

 

 

Serta terhindar dari siksaan api neraka.

 

 

 

Daftar Pustaka

 

1.            Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.            Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.            Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.            Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.            Tafsirq.com online.