Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Diskusi jejaka dan gadis. Show all posts
Showing posts with label Diskusi jejaka dan gadis. Show all posts

Thursday, October 29, 2020

6078. DISKUSI JEJAKA DAN GADIS

 


DISKUSI JEJAKA DAN GADIS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Gadis: Kenapa sih kamu enggak mau bersentuhan tangan denganku? Emangnya aku ini hina, ya?

 

Jejaka: Bukan begitu, Mbak. Justru saya lakukan itu, karena saya sangat menghargai, Mbak, sebagai seorang Gadis.

 

Gadis: Maksudmu?

 

Jejaka: Coba saya tanya sama, Mbak, apakah boleh seorang rakyat jelata menyentuh tangan putri keraton yang dimuliakan?

 

Gadis: (Sambil mengernyitkan dahi) Tentu gak boleh sembarangan dong!

 

Jejaka: Nah, Islam mengajarkan bagaimana kami menghormati semua gadis, layaknya ratu yang saya ceritakan tadi. Hanya pangeran saja yang layak menyentuh tuan putri.

 

Gadis: (Sambil agak malu) Oh … terus kenapa sih mesti pakai menutup tubuh segala? Pakai kerudung lagi, ‘kan jadi gak keliatan seksinya?

 

Jejaka: (Mengupas kulit sebuah rambutan, lalu memakannya sebagian, dan mengambil sebuah lagi, sambil menyodorkan 2 buah rambutan itu, pada Gadis tersebut)

 

Jejaka: “Kalau Mbak harus memilih, pilih rambutan yang sudah saya makan, atau yang masih belum terbuka?” 

 

Gadis: (Sambil keheranan dan sedikit merasa jijik) Ih, ya jelas saya pilih yang masih utuh, mana mau saya makan bekas, Mas.

 

Jejaka: (Sembari tersenyum) Tepat sekali, semua orang pasti memilih yang utuh, bersih, terjaga.

 

Begitupun dengan Gadis. Islam mensyariatkan Gadis untuk berhijab dan menutup aurat, semata-mata untuk kemuliaan Gadis juga.

 

Gadis: Terima kasih, ya.

Aku semakin yakin untuk berhijab dan menutup aurat, Islam memang sangat memuliakan Gadis. Ngomong-ngomong, Mas sudah punya pacar belum?

 

Jejaka: Mmm.. Saya belum punya, dan bertekad tidak akan punya pacar.

 

Gadis: (Kebingungan) Lho, kenapa? Bukannya semua muda-mudi sekarang punya temen istimewa?

 

Jejaka: Begini, Mbak. Kira-kira, kalau Mbak diberi hadiah HP, ingin yang bekas atau yang masih baru?

 

Gadis: Ya jelas yang baru.

 

Jejaka: Kalau suatu saat Mbak menikah, mau pakai baju loakan yang harganya Rp50.000 untuk tiga potong, atau gaun istimewa yang harganya Rp20 juta ke atas?

 

Gadis: Ih, Mas ini. Ya pasti saya pilih gaun istimewa, mana mau saya pakai baju loakan, sudah bekas dipegang orang, gak steril lagi.

 

Jejaka: Nah, begitu juga Islam memandang pacaran, Mbak. Kami, diajarkan untuk menjunjung ikatan suci bernama pernikahan.

 

Jejaka: Menjadi pasangan yang saling mencintai karena Allah, yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya sebelum akad suci itu terucap.

 

Jejaka: Karena kami hanya ingin mempersembahkan yang terbaik untuk pasangan kami kelak.

 

Gadis: (Hatinya berdebar-debar tak menentu, kata-kata Jejaka tadi menjadi embun bagi hatinya yang selama ini hampa. Matanya pun menetes)

 

Gadis: “Mas, aku semakin merasa banyak dosa. Masihkah ada pintu taubat untukku dengan semua yang sudah aku lakukan?” tanya sang Gadis.

 

Jejaka: (Matanya berbinar, perkataannya berat) Mbak, jika diibaratkan seorang musafir yang kehilangan unta beserta makanan dan minumannya di gurun pasir yang tandus.

 

Jejaka: Maka, kebahagiaan Allah menerima tobat hamba-Nya, lebih besar daripada kebahagiaan musafir yang menemukan untanya kembali, setelah dia berputus asa.

 

Jejaka: Kalau kita datang dengan membawa dosa seluas langit, Allah akan mendatangi kita dengan ampunan lebih besar lagi.

 

Gadis: (Berderai air matanya, yang kemudian segera ia usap) Terima kasih, Mas, saya banyak mendapatkan pencerahan hidup. Semoga saya bisa berubah lebih baik.

 

Jejaka: Aamiin allahumma aamiin.

 

(Sumber: internet)