Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MUHAMMADIYAH USUL KALENDER GLOBAL. Show all posts
Showing posts with label MUHAMMADIYAH USUL KALENDER GLOBAL. Show all posts

Friday, March 24, 2023

17266. MUHAMMADIYAH TAK EGOIS USUL KALENDER GLOBAL

 

 



MUHAMMADIYAH TAK EGOIS USUL HISAB KALENDER GLOBAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Pedoman Muhammadiyah.

 

Dianggap usang.

Oleh pakar astronomi.

 

Bahkan ia menyebut.

Sikap Muhammadiyah.

 

1)        Ego organisasi.

2)        Pemecah umat lslam.

 

Ketua Divisi Fatwa.

Pengembangan Putusan Majelis Tarjih dan Tajdid.

 

 PP Muhammadiyah.

 Ruslan Fariadi.

 

Tanggapi tuduhan itu.

 

Bahwa pernyataan di atas.

 

1)        Provokasi umat Islam.

 

2)        Paksakan kriteria MABIMS.

Sulit wujudkan persatuan Islam.

 

Menaikkan kretiria tinggi hilal.

Dari 2 derajat jadi 4 derajat.

 

Buka beda makin lebar.

Kriteria 2 derajat.

 

Sudah dipakai bertahun-tahun.

 

Contoh kasus.

Kemenag pakai tinggi 2 derajat.

 

Cuaca mendung.

 Nalar sehat.

 

Tak mungkin melihat hilal.

Tinggi 2 derajat.

 

Berdasar hisab.

Tinggi hilal 2 derajat.

 

Seakan dipaksa.

Harus ada yang melaporkan.

 

Dia melihat hilal,” terang Ruslan.

Sabtu (18/03/2023).

 

Kini syarat Kemenag.

Tinggi hilal 4 derajat.

 

Meskipun sekelompok warga.

Lapor mereka lihat hilal.

 

Tinggi 2-3 derajat.

Dan mereka berani disumpah.

 

Maka kesaksian mereka.

Tetap ditolak.

Karena belum tinggi 4 derajat.

 

Pada zaman Rasulullah.

Badui (rakyat jelata) jadi saksi.

 

Dia melihat hilal.

Dan mau disumpah.

Saksi Badui diterima.

 

Muhammadiyah.

Pakai Hisab Wujudul Hilal.

 

1.                Bukan berdasar ego.

 

2.                Tapi berdasar:

 

1)                Dalil agama.

2)                Ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Dalam dokumen resmi.

Minimal ada 7 faktor.

 

Muhammadiyah pakai hisab.

Yaitu:

 

1)        Semangat Al-Quran pakai hisab.

2)        Nabi pakai rukyat sesuai kondisi saat itu.

 

3)        Rukyat tak bisa buat kalender.

4)        Rukyat tak bisa buat Kalender lslam lnternasional.

 

5)        Jangkauan rukyat terbatas.

6)        Zaman Nabi umat lslam terbatas.

7)        Rukyat timbul soal Puasa Arafah.

 

 

1.        Semangat Al-Qur’an pakai hisab.

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 5.

 

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

 

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.

 

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 

Dia Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang yang mengetahui.

 

 

 Ayat di atas.

Bukan sekadar info.

 

Bahwa matahari dan bulan.

Beredar secara pasti (eksak).

 

Tapi juga dorongan menghitungnya .

Karena banyak manfaatnya.

 

Antara lain.

Agar tahu bilangan tahun.

Dan hitungan waktu.

 

2.        Rasulullah pakai rukyat.

Sesuai kondisi zaman.

 

Rasyid Ridha.

Dan Mustafa Ahmad menjelaskan.

 

Bahwa perintah rukyat.

Yaitu amrun ma’lulah.

Punya ilat atau sebab hukum.

 

Umat lslam zaman itu.

Masih ummi.

 

Tak pandai baca tulis.

Tak paham ilmu falak.

 

3.        Rukyat tidak bisa buat kalender.

 

Tak bisa bilin Kalender Global.

Hingga 100 tahun ke depan.

 

Dengan rukyat.

Tanggal baru.

Diketahui pada H-1.

 

Dalam konteks Indonesia.

Warga daerah Timur .

 

Bingung akhiri ibadah Ramadan.

Sebab sudah masuk lsya.

 

 

Tapi di Jakarta.

Masih sore.

 

Dan tunggu sidang itsbat.

Yang sejatinya tak perlu.

 

4.        Rukyat tak bisa bikin Kalender Islam Internasional.

 

Rukyat paksa umat Islam.

Beda awal bulan Kamariah.

 

Rukyat visibilitas pertama.

Tak jangkau seluruh muka bumi.

 

Pada hari sama.

Ada yang bisa merukyat.

 

Tapi muka bumi lain.

Tak bisa merukyat.

 

5.        Jangkauan rukyat terbatas.

 

Rukyat tak bisa satukan.

Awal bulan Qomariah.

Di seluruh dunia.

 

 

Ilmu astronomi maju pesat.

Jadi solusi.

Penuhi agama dan saintifik.

 

 

6.        Zaman Nabi.

Umat Islam terbats.

Belum mendunia.

 

 

7.        Rukyat timbul soal puasa Arafah.

 

Di Mekah belum terjadi rukyat .

Tapi sebelah barat .

 

Sudah terukyat.

Dan sebaliknya.

 

Sehingga berbeda 1 hari.

Dengan Mekah.

 

Maka kawasan ujung barat bumi.

Tak bisa puasa Arafah.

 

Karena wukuf di Arafah.

Bersamaan hari Idul Adha.

 

 

(Sumber Muhammadiyah)