Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CALON TUNGGAL DEMOKRASI MATI. Show all posts
Showing posts with label CALON TUNGGAL DEMOKRASI MATI. Show all posts

Tuesday, August 6, 2024

35607. CALON TUNGGAL TANDA DEMOKRASI MATI

 


CALON TUNGGAL TANDA DEMOKRASI MATI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Demokrasi.

Rakyat aktif tentukan:

 

1)        Arah bangsa.

2)        Kebijakan pemerintah.

 

Manifestasi demokrasi.

Lewat pemilu.

 

Pilkada harus beri pilihan.

Bagi rakyat.

 

Pilih pemimpin paling sesuai.

Aspirasi mereka.

 

Fenomena calon Tunggal.

 

1)        Ancam esensi demokrasi.

2)        Sinyal demokrasi mati.

 

3)        Hanya 1calon.

4)        Pemilihan hanya formalitas.

 

5)        Hilangkan hak bebas pilih.

6)        Hak dasar setiap warga negara.

 

7)        Khianat pada prinsip demokrasi.

 

8)        Harus ada berbagai ide, visi, dan solusi.

 

9)        Bersaing sehat demi kebaikan bersama.

 

10)  Demokrasi sehat tawarkan alternatif pemimpin.

 

11)  Hanya 1 calon tunggal hanya karbitan.

 

12)  Tak punya akar atasi soal rakyat.

13)  Tak efektif respons soal publik.

 

14)  Pemimpin tanpa kompetisi sehat.

15)   Kurang tanggung jawab.

 

16)   Tak punya visi jelas bagi rakyat.

 

17)   Cenderung utamakan kepentingan kelompok pendukung.

 

18)   Calon tunggal cermin dominasi kekuasaan sedikit orang.

 

19)  Segelintir elit pertahankan kekuasaan.

20)  Pakai segala cara.

 

21)  Halangi calon alternatif.

 

22)  Demokrasi akan mati.

 

 

Esensi demokrasi.

 

1)                Partisipasi aktif.

2)                Pilihan bebas.

 

3)                Rakyat bebas pilih pemimpin.

4)                Rakyat tak takut.

 

5)                Partai politik harus jadi penyalur aspirasi.

 

Fenomena calon Tunggal.

 

1)        Hilang martabat demokrasi.

2)        Calon beli dukungan partai politik.

 

3)        Tak meritokrasi.

4)        Tak lihat kemampuan.

 

5)        Kekuatan kapital dan kekuasaan overdosis.

6)        Pilihan demokratis jadi sulit.

7)        Rakyat disodori calon tanpa alternatif pemimpin.

 

8)        Ciptakan buntu politik merugikan.

 

9)        Kartel politik terlalu dominan.

 

10)   Partai politik tak mampu hadirkan calon pemimpin punya karakter.

 

11)  Orang yang mampu memimpin rakyatnya.

 

12)  Politik jadi pragmatis.

 

Socrates berpendapat.

Penguasa dipilih berdasar:

 

1)                Keahlian.

2)                Kebajikan.

 

3)                Pengetahuan.

4)                Ahli tugas pemerintah.

 

5)                Tak hanya popular.

6)                Tapi punya karakter baik.

 

7)                Punya rekam jejak baik.

8)                Punya tanggung jawab moral.

 

9)                Ahli mengatur wilayah .

10)          Pemimpin berkualitas.

 

11)          Berpihak kepentingan publik.

 

12)          Tanpa kompetisi calon Tunggal.

Tak inovasi memperbaiki diri.

 

13)          Pemerintah  stagnan mandek.

14)          Tak responsif kebutuhan warga.

 

 

(Sumber Romo Benny)