Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label RAKYAT APATIS PEMIMPIN INGKAR JANJI TAK DIHUKUM. Show all posts
Showing posts with label RAKYAT APATIS PEMIMPIN INGKAR JANJI TAK DIHUKUM. Show all posts

Saturday, August 24, 2024

35919. RAKYAT APATIS PEMIMPIN INGKAR JANJI TAK DIHUKUM

 


RAKYAT APATIS PEMIMPIN INGKAR JANJI TAK DIHUKUM

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Apatis

Artinya:

 

1)        Masa bodoh.

2)        Tak peduli.

 

3)        Gak ngereken.

4)        Acuh tak acuh.

 

Dalam politik.

Tak ada kawan abadi.

 

Tak ada lawan abadi.

Yang ada hanya kepentingan.

 

Tak ada pedoman jelas.

Tak ada nilai dijunjung tinggi.

 

Semua bisa berubah cepat.

Tergantung keuntungan.

 

Tiba-tiba kawan jadi lawan.

Dan lawan jadi teman.

 

Demi tujuan sama.

Yaitu:

 

1)        Kekuasaan.

2)        Harta

 

3)        Tahta.

4)        Wanita.

 

Zaman Orde Baru.

Kekuasaan dijalankan.

 

Dengan kontrol ketat.

Siapa pun coba melawan.

Segera disingkirkan.

 

Zaman Reformasi.

Demokrasi mulai tumbuh.

 

Model Orde Baru bertahan.

Dengan wajah berbeda.

 

Demokrasi mestinya ruang.

Bagi partisipasi politik.

 

Tapi terjadi politik pragmatis.

Tak ada nilai dasar.

 

Banyak praktik lama.

Dalam bentuk halus.

 

Aliansi politik berubah cepat.

Tak ada nilai moral.

 

Hanya tawar-menawar.

Politik transaksional

 

Bisa jual beli dukungan.

Dalam berbagai bentuk:

 

1)        Uang.

2)        Jabatan.

3)        Fasilitas.

 

Bukti fondasi demokrasi Indonesia.

Sangat rapuh.

 

Rakyat bingung dan apatis.

Politisi mudah ingkar janji.

 

Tanpa risiko.

Tak ada konsekuensi.

Tak ada hukuman.

 

Kepercayaan pada sistem politik.

Mulai luntur.

 

Padahal inti demokrasi sehat.

Yaitu kepercayaan.

 

Para aktor politik.

Focus pertahankan jabatan.

 

Dan memperluas kekuasaan.

Kebijakan publik sering diabaikan.

 

Atau jadi alat tawar-menawar.

Dalam nego politik.

 

Program pembangunan bagi rakyat.

Agar rakyat makmur.

 

Terhambat dan gagal.

Akibat kepentingan politik.

 

Tindakan KKN sulit diberantas.

Sebab pengawas terlibat.

Dalam praktik KKN.

 

Batas benar dan salah.

Makin kabur.

 

Nilai moral dan etika.

Makin terpinggirkan.

 

Korupsi jadi "rahasia umum" .

Semua orang tahu.

 

Banyak terjadi korupsi.

Tapi dibiarkan.

 

Seperti lingkaran setan.

Sulit diputus.

 

Pemimpin sibuk jaga posisi.

Tak jalankan tugas.

 

Dengan integritas.

Rakyat dirugikan.

 

Meskipun tampak suram.

Tapi masih ada harapan.

 

Aktor politik yang jujur.

Pegang prinsip demokrasi.

 

Terus berjuang tegaknya nilai.

 

Rakyat diberi pendidikan politik yang benar.

 

Terutama generasi muda.

 

Agar paham demokrasi.

Bisa jaga integritas dan etika.

Dalam politik.

 

Remaja harapan masa depan.

Tak hanya jadi penonton.

 

Tapi aktor aktif.

Dalam proses demokrasi.

 

Pendidikan yang baik.

Kunci ciptakan generasi bagus.

 

Yang paham pentingnya integritas.

Dalam politik.

 

Mereka harus belajar.

Politik tak sekadar cari kekuasaan.

 

Tapi sarana bangun warga.

Paham demokrasi.

 

Agar kondisi bangsa

Jadi  lebih baik.

 

(Sumber detik)