Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDA CITA CITA DAN VISI ANIES BASWEDAN. Show all posts
Showing posts with label BEDA CITA CITA DAN VISI ANIES BASWEDAN. Show all posts

Sunday, September 25, 2022

15062. BEDA CITA CITA DAN VISI ANIES BASWEDAN

 

 


PERBEDAAN CITA CITA DAN VISI ANIES BASWEDAN

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 


Anies Baswedan.

Membedakan:

1.        Cita cita.

2.        Visi.

 

Cita-cita.

Yaitu sesuatu yang ingin diraih.

 

Visi.

Yaitu tentang ide atau gagasan.

 

Cita-cita lebih banyak bersifat personal.

 

Tapi visi bukan sekadar cita-cita.

 

Visi bukan sekadar posisi yang didapat.

Visi bukan hanya soal jabatan. 

 

Anies Baswedan berpendapat.

 Bahwa visi bisa terus dibawa.

 

Apa pun pekerjaan dan profesi kita.

Apa pun yang sedang kita lakukan.

 

Visi tidak terbatas hanya dalam jabatan.


 
Tiap orang tentu punya cita-cita.

Sebaiknya kita punya visi dan misi.

Dalam hidup.

 

Hal itu sering disebut mimpi.

Yaitu suatu harapan.

 

Yang kita pupuk.

Dalam pikiran kita.

 

Seiring berjalannya waktu.

Satu persatu mimpi kita.

Akan menemukan takdir terbaiknya.

 

Takdir terbaik.

Bukan berarti apa yang kita harapkan.

Sesuai dengan kenyataan.

 

Tapi ada makna lain.

Yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita.

 

Kita bersyukur.

Jika hal yang kita harapkan.

Sesuai kenyataan.


Anak kecil.

Berpikir sangat sederhana.

 

Tentang cita-cita.

Akan menjadi apa.

Setelah dewasa nanti.

 

Yaitu cita cita seputar profesi.

 

Bahkan dengan naifnya.

Ada anak yang bercita-cita.

Menjadi pelari!

 

Karena anak senang.

Bermain kejar-kejaran di taman.

 

Juga karena sering melihat kompetisi lari di televisi.

 

Jadi cita-cita itu.

Terlintas begitu saja.


Makin tambah usia.

Ternyata cita-cita pun berubah.

 

Tapi tetap berkutat seputar profesi.

 

Ketika SD, SMP, dan SMA.

 

Banyak anak punya cita cita.

Kelak ingin menjadi dokter.

 

Menjadi dokter.

Yaitu cita-cita sejuta anak.

 

Kenapa anak kecil.

Sering bercita-cita menjadi:

 

1.        Dokter.

2.        Polisi.

3.        Tentara?

 

Karena dia sering ketemu dengan profesi itu.

Dia sering menonton di televisi.

 

Mana ada anak kecil.

Bercita-cita menjadi akuntan?


Biasanya siswa kelas 1 SMA.

Punya pemahaman lain.

 

Awalnya anak SMA menilai.

Bahwa cita-citanya hanya tentang profesi.

 

Tapi lambat laun.

Siswa SMA mulai paham.

 

Tentang passion.

Dan visi dan misi.

Dalam hidup manusia.

 

Hal itu terjadi.

Karena siswa SMA.

 

Mulai banyak membaca.

Dan bertemu guru atau mentor.

Yang dikagumi.

 

Dia bertemu orang yang suka membaca.

Wawasannya luas.

Tulisannya dimuat di media cetak.

 

Maka dia makin bersemangat.

Dalam dunia literasi.


Ternyata cita-cita.

Bukan hal sederhana.

 

Hidup juga harus punya visi dan misi.

Bahkan harus paham.

 

Apa passion dalam diri kita. 

 

Passion.

Yaitu hal yang membuat seseorang.

Semangat menjalaninya.

 

Sederhananya.

Meskipun lelah.

 

Passion seseorang.

Tetap senang.

Dan ingin terus melakukannya.


Tiap orang punya passion masing-masing.


Sebaiknya.

Tiap orang punya visi-misi.

Dan rencana lebih panjang.


Visi-misi.

Yaitu tujuan mulia.

 

Yang harus ditanamkan.

Sebagai seorang manusia.

 

Seorang hamba-Nya.

Harus punya kontribusi bagi bangsanya.

 

Ternyata cita-cita.

Tak se-klise hanya ingin menjadi apa.

 

Lebih daripada itu.

Yaitu  hal ingin kita perbuat.

 

Untuk diri sendiri, orang lain, agama, bangsa, dan Negara.

 

Apa pun profesinya.

 

Manusia harus bermanfaat.

Bagi banyak orang.

 

 Rasulullah bersabda.

Bahwa sebaik-baik manusia.

 

Yaitu yang paling banyak manfaatnya.

Bagi sesama.

 

Hal itu.

Visi sangat besar.

Jika kita mampu memahaminya.

 

Visi bukan hanya soal materi.

Bukan hanya soal posisi.

Dan bukan hanya bangga diri.


Visi besar.

Harus disertai niat lurus.

 

Agar tak mudah tergoda.

Dengan hal lain.

Yang bisa menggoyahkan visi.

 

Bicara tentang visi.

Kita harus punya rencana konkrit.

Untuk mewujudkan.

 

Biasanya dengan membuat:

Mind Map.

 

Berupa peta pikiran.

Tentang hal yang ingin dilakukan.

 

Bisa dalam jangka waktu 1 tahun.

Juga jangka lebih panjang.

 

Tergantung kita membuatnya.

Dan harus terperinci.

 

Agar visi itu.

Tak hanya menjadi rencana besar.


Terakhir.

Tiap hal  yang kita mimpikan dalam hidup.

Berupa visi, misi, dan cita-cita.

 

Harus selalu melibatkan Tuhan.

 

Apa pun yang kita lakukan. 

Harus melibatkan Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

 



(Sumber Anies Baswedan)