Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NASIB MANUSIA DI AKHIRAT DITENTUKAN CARA HIDUPNYA DI DUNIA. Show all posts
Showing posts with label NASIB MANUSIA DI AKHIRAT DITENTUKAN CARA HIDUPNYA DI DUNIA. Show all posts

Monday, March 8, 2021

8884. NASIB MANUSIA DI AKHIRAT DITENTUKAN CARA HIDUPNYA DI DUNIA

 


NASIB MANUSIA DI AKHIRAT DITENTUKAN CARA HIDUPNYA DI DUNIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Para syuhada yang gugur di medan juang, pada hakikatnya masih terus dan akan terus hidup.

 

 

Hidup menurut Al-Quran tidak hanya sekali saja, tetapi  dua kali.

 

 

Al-Quran surah Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 11.

 

 

 

قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ

    

 

 

Mereka menjawab,”Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”

 

 

Hidup itu dua kali dan jenisnya juga beraneka ragam.

 

 

Ada kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, dan ada pula kehidupan Allah.

 

 

Ada kehidupan dunia dan  akhirat.

 

 

Ada orang yang masih beredar darahnya dan berdenyut jantungnya, tetapi dinilai telah mati.

 

 

Ada pula yang otak dan jantungnya tidak berfungsi lagi, tetapi menurut Allah dia masih hidup dan memperoleh rezeki dari Allah.

 

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 22.

 

 

وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاءُ وَلَا الْأَمْوَاتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ

     

 

 

Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.

 

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 169.

 

 

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

 

 

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

 

 

 

Kehidupan pertama sangat pendek, sebentar, dan singkat apabila disbanding kehidupan kedua yang kekal abadi.

 

 

 

Tetapi nilai kehidupan yang kedua ditentukan oleh pandangan kita dan buahnya terhadap kehidupan yang pertama.

 

 

Kedua kehidupan itu pada hakikatnya sangat berhubungan dan berkesinambungan.

 

 

Tetapi semakin tinggi nilai kehidupan seseorang, maka dia semakin bebas dari kebutuhan hidup di dunianya.

 

 

Kehidupan kedua, yaitu kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang sempurna.

 

 

Karena kehidupan di akhirat, orang akan terbebas dari segala macam kebutuhan hidupnya.

 

 

Kehidupan di akhirat bebas dari kebutuhan “fa'ali” (makan, minum, dan seksual).

 

 

Semuanya tersedia dengan melimpah.

 

Dan bebas dari perasaan sedih, gelisah, dan takut.

 

 

Karena tidak ada sesuatu yang ditakuti, disesali, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 62.

 

 

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَغُلَّ ۚ وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

     

 

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 112.

 

 

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

 

 

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

 

Manusia adalah makhluk social.

 

 

Sehingga manusia harus bekerja sama dengan sesamanya untuk kelangsungan hidupnya di dunia.

 

 

Karena manusia dituntut untuk mengembangkan kemanusiaan dalam dirinya sendiri.

 

 

Juga dituntut untuk mengembangkan kemanusiaan di tengah-tengah masyarakatnya.

 

 

Manusia membutuhkan ilmu yang sangat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain selama kehidupan di dunia sekarang.

 

 

Tetapi dalam kehidupan di akhirat kelak masing-masing manusia akan datang sendiri-sendiri untuk tanggung jawab perbuatannya.

 

 

Keimanan dan amal kebaikan dalam kehidupan di dunia sekarang ini, sangat menentukan berhasil atau gagalnya kehidupan di akhirat kelak.

 

 

Apakah di akhirat kelak seseorang akan mendapatkan kebahagiaan atau menderita dalam siksaan.

 

 

Semuanya ditentukan selama manusia hidup di dunia sekarang.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online