Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDA PENDAPAT TENTANG SYIRIK HINDARI SEMUA. Show all posts
Showing posts with label BEDA PENDAPAT TENTANG SYIRIK HINDARI SEMUA. Show all posts

Friday, October 15, 2021

11261. BEDA PENDAPAT TENTANG SYIRIK HINDARI SEMUA

 

 



BEDA PENDAPAT TENTANG SYIRIK HINDARI SEMUA

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kata ‘syirik’ (شِرْكٌ  ).

Berasal dari kata ‘syarika’ (شَرِكَ  ).

 

Artinya:

1.      Berserikat.

2.      Bersekutu.

3.      Bersama.

4.      Berkongsi.

 

Arti lughawi (bahasa) ini.

 

Artinya 2 orang atau lebih  bersama dalam satu urusan atau keadaan.

 

 

Dalam Al-Qur’an, kata “syirik” dengan berbagai bentuknya disebut 227 kali.

 

Dengan makna berbeda-beda.

Sesuai konteksnya.

 

Misalnya:

1.      Persekutuan dalam pemilikan harta.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 12.

 

۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ ۚ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ

 

Dan bagimu (suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isterimu, jika mereka tidak punya anak. Jika isterimu punya anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) setelah dibayar utangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak punya anak. Jika kamu punya anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utangmu. Jika seseorang mati, baik pria maupun wanita tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi punya seorang saudara pria (seibu saja) atau seorang saudara wanita (seibu saja), maka bagi masing-masing kedua jenis saudara  seperenam harta. Tetapi jika saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian sebagai) syariat yang benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

 

 

2.      Persekutuan dalam merasakan azab di akhirat.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 39.

 

وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ

 

(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.

 

 

3.      Persekutuan dalam kekuasaan atau penciptaan Allah.

Dengan berhala atau makhluk lain ciptaan Allah.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 36.

 

۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

 

Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada 2a orang ibu bapak, karib-kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan budakmu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

 

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 106.

 

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

 

Dan sebagian besar mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan menyekutukan Allah (dengan sembahan lain).

 

 

Model ke-3 ini yang disebut syirik.

Yaitu menyekutukan Allah dengan yang lain.

 

Berbuat syirik hukumnya haram.

 

Ada 2 macam syirik menurut Raghib Asfahani, yaitu:

1.      Syirik kecil.

2.      Syirik besar.

 

 

SYIRIK KECIL

Yaitu dalam beribadah.

Dan beramal kebaikan ingin dipuji orang lain.

 

Padahal tujuan beribadah dan beramal kebaikan.

Seharusnya hanya ingin mencari rida Allah.

 

 

SYIRIK BESAR

Yaitu syirik dalam akidah.

Dengan meyakini adanya tuhan selain Allah.

Atau menyekutukan Allah dengan lainnya.

 

Syirik besar dan syirik kecil hukumnya haram.

 

Jika orang berbuat syirik tak bertobat sebelum mati.

Maka dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-2) ayat 48.

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

 

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.

 

Jika beda pendapat tentang definisi syirik.

Maka hindari semuanya.

 

Jangan ambil risiko.

Karena dosa syirik tak diampuni Allah.

 

Jika ada orang anggap perbuatannya bukan syirik.

Ternyata di akhirat keliru.

 

Pasti dia tak akan bertobat. Sampai mati.

 

Sebagian ulama berpendapat.

Banyak bentuk syirik.

Misalnya:

1.      Meyakini benda keramat punya kekuatan ketuhanan.

Seperti pohon beringin, keris, akik, akar bahar, binatang, kuburan, batu, patung, dan ratu laut kidul.

 

2.      Mengucapkan perkataan:

“Seandainya…”

Dengan mengesampingkan takdir kepastian Allah.

 

Misalnya orang berkata,

“Seandainya ia tidak naik pesawat.

Maka ia akan selamat”.

 

Dia yakin penyebab tewasnya.

Karena kecelakaan pesawat terbang.

 

Padahal tewasnya.

Karena sudah takdir Allah.

 

Meskipun dia tak naik pesawat.

Jika sudah takdir Allah.

Dia pasti akan mati juga.

 

 

Boleh memberi penjelasan tentang sebab akibat.

 

Karena Islam juga mengakui adanya sebab dan akibat.

 

Tapi harus disertai penjelasan.

Bahwa semua  takdir Allah.

 

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 154.

 

ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِنْكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

 

Kemudian setelah kamu bersedih, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan kamu, sedangkan segolongan lagi dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakan: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakan: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.

 

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 168.

 

الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا ۗ قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

 

Orang-orang yang mengatakan kepada saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentu mereka tidak terbunuh". Katakan: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar".

 

 

Hadis riwayat Abu Hurairah.

Rasulullah bersabda,

“Kamu harus berusaha keras untuk mendapat apa yang bermanfaat bagimu.

 

Dan mohonlah pertolongan kepada Allah.

 

Jangan kamu lemah semangat.

 

Dan jika kamu tertimpa musibah.

 

Janganlah berkata,

 

Seandainya saya melakukan ini dan itu.

 

Niscaya akan menjadi begini dan begitu.

 

Tapi katakan: Allah telah menakdirkan.

Dan apa yang dikehendaki Allah

Pasti terjadi.

 

Sesungguhnya perkataan: “Seandainya”

Akan membuka perbuatan setan.”

 

 

Manusia wajib menggapai takdir yang baik dari Allah.

Dengan usaha dan kerja keras.

 

Kemudian tawakal kepada Allah dengan takdir-Nya.

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 159.

 

 

 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

 

Maka karena rahmat Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkan mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang bertawakal kepada-Nya.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)