Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CARA HADAPI BEDA PENDAPAT DALAM ISLAM. Show all posts
Showing posts with label CARA HADAPI BEDA PENDAPAT DALAM ISLAM. Show all posts

Wednesday, October 27, 2021

11439. CARA HADAPI BEDA PENDAPAT DALAM ISLAM

 



CARA HADAPI  BEDA PENDAPAT DALAM ISLAM  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Khilafiah adalah perbedaan pendapat di antara para ulama ahli hukum dalam menentukan hukum.

 

 Cara menghadapi khilafiah.

 

1)      Menerima, mengakui, dan toleran adanya perbedaan pendapat yang terjadi.

 

2)      Berusaha memilih pendapat secara bertanggung jawab.

 

3)      Tidak bersifat mutlak terhadap pilihan yang lain.

 

4)      Mengutamakan masalah pokok dibanding masalah khilafiah.

 

5)      Tiap pribadi berhak memilih dan mengikuti pendapat terbaik yang diyakininya.

 

6)    Menghormati akibat adanya perbedaan pilihan.

 

Mengakui konsekuensi logis dari hasil ijtihad.

 

1)      Pendapat orang atau kelompok, betapapun diyakini kebenarannya masih mungkin terjadi kesalahan.

 

2)      Pendapat orang lain atau kelompok lain, meskipun dinilai salah masih mungkin terdapat unsur kebenarannya.

 

 

3)    Artinya boleh berbeda pendapat, tetapi dalam dada tidak ada perselisihan.

 

 

Contoh terjadinya khilafiah.

 

Perang Bani Quraizhah.

 

1)      Rasulullah bersabda,”Kalian jangan salat Asar sebelum sampai di perkampungan Bani Quraizhah”.

 

2)      Perjalanan pasukan ke Bani Quraizhah perlu waktu lama, hingga jadwal waktu salat Asar hampir habis.

 

3)      Sebagian kelompok pasukan Islam melakukan salat Asar, sebelum tiba di perkampungan Bani Quraizhah.

 

 

4)      Tetapi sebagian kelompok lagi berpegang pada bunyi teks dan tetap bersikukuh melaksanakan salat Asar di perkampungan Bani Quraizhah, meskipun waktu Asar sudah berlalu.

 

5)      Perbedaan ini dilaporkan kepada Rasulullah.

 

 

6)    Rasulullah membenarkan kedua kelompok dan tidak menyalahkan siapa pun, meskipun berbeda.

 

 

Qunut Subuh.

Mazhab Hanafi.

1)    TIDAK ADA qunut pada salat Subuh.

 

Mazhab Maliki.

1)    ADA qunut Subuh.

2)    Qunut Subuh dilakukan pada rakaat ke-2 sebelum rukuk.

 

Mazhab Syafii.

1)    ADA qunut Subuh.

2)    Qunut Subuh dilakukan pada rakaat ke-2 setelah rukuk.

 

Mazhab Hambali.

1)    TIDAK ADA qunut pada salat Subuh.

 

Jumlah jemaah salat Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    Minimal 5 orang (termasuk imam).

Mazhab Maliki.

1)    Minimal 13 orang (termasuk imam).

Mazhab Syafii.

1)    Minimal 41 orang (termasuk imam).

Mazhab Hambali.

1)    Minimal 41 orang (termasuk imam).

 

Tempat salat Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    Boleh di tempat selain masjid.

 Mazhab Maliki.

1)    Salat Jumat WAJIB di masjid.

Mazhab Syafii.

1)    Boleh di tempat selain masjid.

Mazhab Hambali.

1)    Boleh di tempat selain masjid.

 

 

Posisi khatib sedang khotbah Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    Khatib TIDAK WAJIB berdiri.

Mazhab Maliki.

1)    Khatib berkhotbah Jumat WAJIB berdiri.

Mazhab Syafii.

1)    Khatib berkhotbah Jumat WAJIB berdiri.

Mazhab Hambali.

1)    Khatib TIDAK WAJIB berdiri.

 

Khatib duduk di antara 2 khotbah Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    Khatib TIDAK WAJIB duduk sebentar.

Mazhab Maliki.

1)    Khatib WAJIB duduk sebentar.

Mazhab Syafii.

1)    Khatib WAJIB duduk sebentar.

Mazhab Hambali.

1)    Khatib TIDAK WAJIB duduk sebentar.

 

Bahasa khatib ketika khotbah Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Maliki.

1)    Khotbah Jumat WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Syafii.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Hambali.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

 

 

Materi minimal khotbah Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    Membaca hamdalah dan istigfar.

Mazhab Maliki.

1)    Menyampaikan pesan takwa.

Mazhab Syafii.

1)    Khotbah ke-1:

a.    Hamdalah.

b.    Selawat Nabi.

c. Pesan takwa.

d.    Membaca ayat Al-Quran.

2)    Khotbah ke-2:

a.    Hamdalah.

b.    Selawat Nabi.

c. Pesan takwa.

d.    Berdoa untuk semua umat Islam.

 

Mazhab Hambali.

1)    Mengucapkan hamdalah.

2)    Selawat Nabi.

3)    Pesan takwa.

4)    Membaca ayat Al-Quran.

 

 Bacaan imam salat Jumat setelah Fatihah.

Mazhab Hanafi.

1)    Hukumnya makruh, jika ditentukan bacaannya.

Mazhab Maliki.

1)    Pada rakaat ke-1, membaca surah Al-Jumuah (surah ke-62).

2)    Pada rakaat ke-2, membaca surah  Al-Ghosiyah (surah ke-88).

Mazhab Syafii.

1)    Pada rakaat ke-1, imam surah Al-Jumuah (surah ke-62).

2)    Pada rakaat ke-2, imam membaca surah Al-Munafikun (surah ke-63).

4.    Mazhab Hambali.

1)    –

 

Bahasa khatib sewaktu khotbah Jumat.

Mazhab Hanafi.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Maliki.

1)    Khotbah Jumat WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Syafii.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

Mazhab Hambali.

1)    TIDAK WAJIB dengan bahasa Arab.

 

Hukum najis anjing

 

Mazhab Hanafi.

1)            Jilatan anjing adalah najis.

2)            Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan tanah

 

Mazhab Maliki.

1)            Jilatan anjing TIDAK najis.

2)            Harus dibersihkan 7 kali, yang 1 kali dengan tanah, karena ibadah.

3)            Terdapat riwayat zaman Rasulullah ada anjing keluar masuk masjid dan bekasnya tidak dibasuh.

4)            Dibolehkan makan hewan hasil buruan anjing dan tidak disuruh mencucinya terlebih dahulu.

5)            Rasulullah bersabda,”Cara mencuci bejana yang dijilat anjing adalah dengan dibasuh 7 kali, yang salah satunya dicampur dengan tanah.”

6)            Bejana dijilat kucing, sapi, atau kambing juga harus dicuci, bukan hanya dijilat anjing

 

 

Mazhab Syafii.

1)            Jilatan anjing adalah najis.

2)            Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan tanah.

 

Mazhab Hambali.

1)            Jilatan anjing adalah najis.

2)            Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan tanah.

 

Penjelasan.

Dalam bahasa agama, hal seperti ini disebut “tannawu’ al-ibadah” (keragaman cara beribadah).

 

Dalam ilmu ushul sebagian ulama menganut prinsip, “Belum ada keketapan hukum Allah, sebelum ada ijtihad dari seorang mujtahid”.

 

Mujtahid ialah orang yang memiliki otoritas menentukan sebuah hukum.

 

Hukum Allah sesuai dengan keputusan pemilik otoritas hukum.

 

Meskipun keputusannya berbeda.

 

Semuanya diperbolehkan dan direstui oleh Allah, meskipun hasilnya tidak sama.

 

Keputusan adalah hak pemilik otoritas.

 

Meskipun dia mengambil keputusan terbukti salah, masih tetap direstui Allah.

 

Bahkan dia mendapat 1 pahala, kerena kesungguhannya dalam mencari kebenaran.

 

Umat Islam harus ikhlas menerima perbedaan khilafiah.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih 5 mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah. PenerbitLentera Jakarta, 2007)

2.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

3.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

4.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

6.    Tafsirq.com online.