Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PILIH MANA ADIL MAKMUR ATAU MAKMUR ADIL. Show all posts
Showing posts with label PILIH MANA ADIL MAKMUR ATAU MAKMUR ADIL. Show all posts

Monday, July 15, 2024

34146. PILIH MANA ADIL MAKMUR ATAU MAKMUR ADIL

 


PILIH YANG MANA ADIL MAKMUR ATAU MAKMUR ADIL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Adil (menurut KBBI V).

Artinya:

1)        Sama berat.

2)        Tak berat sebelah.

 

3)        Tak memihak.

4)        Berpihak pada yang benar.

 

5)        Berpegang pada kebenaran.

6)        Sepatutnya.

7)        Tak sewenang-wenang.

 

Keadilan.

Yaitu sifat, perbuatan, dan perlakuan adil.

 

Makmur.

Yaitu banyak hasil, banyak penduduk Sejahtera.

 

Kemakmuran .

Yaitu keadaan makmur.

 

    Yang mana didulukan.

 

1)                Adil dan Makmur.

2)                Makmur dan adil.

 

Mencapai adil dulu.

Baru terwujud Makmur.

 

Atau makmur dahulu, baru tercapai adil?

 

Mencapai keadilan lebih dulu.

Baru terjadi kemakmuran.

 

Atau capai kemakmuran lebih dulu.

Baru hasilkan keadilan?

 

 Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 Isyarat dulukan keadilan.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

 Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan jangan sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum, mendorongmu tak berlaku adil, berlaku adillah, karena adil lebih dekat pada takwa, dan bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 96.

 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

 

 Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sebab perbuatannya.

 

  Ayat Al-Quran di atas jelaskan.

1)        Keadilan antarkan pada ketakwaan.

2)        Ketakwaan hasilkan kemakmuran.

 

Maka lebih baik.

Yaitu adil dan makmur.

 

Kata “adil”.

Terambil dari bahasa Arab “adl”.

 

Dalam kamus bahasa Arab.

Bahwa kata “adl”.

Pada mulanya berarti “sama”.

 

Persamaan itu.

Sering bersifat “bukan material”.

 

Persamaan makna asal kata “adil”.

Menjadikan pelakunya “tak berpihak”.

 

Orang adil “berpihak pada yang benar”.

Yang benar dan salah.

 

Semua harus terima haknya.

Dia melakukan “yang patut”.

Dan “tak sewenang-wenang”.

 

Keadilan diungkapkan Al-Quran .

Antara lain dengan kata.

 

1)                Al-'adl.

2)                Al-qisth.

3)                Al-mizan.

 

Serta menolak  “kezaliman”.

Meskipun arti “keadilan”.

 

Tak selalu jadi antonim.

Yaitu kata berlawanan makna.

Dengan “kezaliman”.

 

 Kata “Adl” artinya “sama”.

Memberi kesan ada 2 pihak atau lebih.

 

Sebab jika hanya 1 pihak.

Maka tak terjadi “persamaan”.

 

Kata “Qisth”.

Arti asalnya “bagian wajar dan patut”.

 

Tak harus ada “persamaan”.

Sebab “bagian”.

Dapat diperoleh 1 pihak.

 

Kata “qisth” lebih umum dipakai daripada kata “adl”.

 

Al-Quran menuntut orang.

Berlaku adil pada diri sendiri.

Dipakai kata “qisth”.


Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 135.

 

۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

 

 

 Wahai orang-orang beriman, jadilah kamu orang yang benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun pada  dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu, jika dia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu maslahatnya. Maka kamu jangan ikut hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balik (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

 

 Kata “mizan”

Berasal dari akar kata “wazn”.

Artinya “timbangan”.

 

Maka “mizan”.

Aytiu “alat menimbang”.

 

Tapi bisa juga berarti “keadilan”.

Sebab bahasa sering sebut suatu “alat”.

 

Untuk makna “hasil penggunaan alat itu”.

 

 Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.