Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PESAN DOKTER SERING LIHAT PASIEN MATI. Show all posts
Showing posts with label PESAN DOKTER SERING LIHAT PASIEN MATI. Show all posts

Monday, August 14, 2023

19771. PESAN DOKTER SERING MELIHAT PASIEN AKAN MATI

 


TULISAN DOKTER YANG SERING MELIHAT PASIEN AKAN MATI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

BERLATIH UNTUK MATI

 

Saya sering dapat giliran.

Menunggu pasien sekarat.

 

Menjelang lepasnya nyawa.

Dari tubuh fisiknya.

 

Saya banyak merenung.

Apa arti semua ini.

 

Kesempatan belajar langka.

Sedikit orang mengalaminya.

 

Apa pentingnya?

Sangat penting.

Karena dari peristiwa itu.

 

Saya terus disadarkan.

Untuk mengisi hidup ini.

 

Agar berakhir penuh makna.

Meraih agenda.

Sejak sebelum ke dunia.

 

Belajar menghargai waktu.

Dengan gaya hidup lebih berkualitas.

 

Cara orang meninggal dunia.

Bisa berbeda.

 

Hanya mirip .

Pada tanda yang menyertai.

Sebelum maut menjemput.

 

Wajah mendadak berubah.

Seperti kita tak kenal.

Selama ini.

 

Pucat, bahkan putih.

Seperti tembok.

 

Terutama sorot matanya.

Sebentar kosong, gelisah, marah.

 

Perilaku juga berubah.

Ada yang keinginannya.

 

Harus dituruti.

Meskipun aneh.

.

Atau membuat orang lain kesal.

Dia marah atau uring-uringan.

 

Dia emosi labil.

Sedih, menangis.

Takut sendirian.

 

Makin dekat waktunya.

Makin gelisah.

Bertanya hari,tanggal, atau jam.

 

Juga tak betah lagi.

Pakai segala alat bantu medis.

 

Agar lebih lama bertahan hidup.

 

Yang membedakan.

Yaitu seberapa pasrah.

 

Dan keyakinannya.

Pada Tuhan Allah.

Semasa hidupnya.

 

Orang simple.

Dan lurus hidupnya.

 

Dia tak banyak pikiran.

Soal ini dan itu detil.

Dia cepat "berangkat".

 

Tapi yang banyak ganjalan.

Dalam hati dan pikirannya.

 

Lebih sulit saat jiwanya.

Akan lepas dari tubuhnya.

 

Saya berpikir.

Bahwa untuk mati dengan mudah.

Tanpa banyak siksaan.

 

Caranya dengan melatih.

Saat kita masih hidup.

 

Yaitu berlatih untuk mati.

 

1)        Soal keyakinan.

 

Yaitu berbuat baik.

Pasti membawa kebaikan.

 

Berbuat jahat.

Risikonya kembali pada kita.

 

Kebaikan yang kita yakini.

Membuat kita sambut kematian.

Dengan pasrah dan rela.

 

 

Putusnya nyawa.

Keluarnya jiwa dari tubuh fisik.

Jadi lancar sama.

 

Seperti saat buang hajat besar.

Makin rileks makin mudah.

 

Tapi makin kita tegang.

Makin susah lepas.

 

2)        Berlatih mental rela melepas.

Seperti Ikhlas buang hajat.

 

Melepaskan apa saja.

Yang dianggap sebagai hak.

 

Kita harus sadar.

Tak punya apa-apa.

Tak berhak atas apa pun.

 

Termasuk memikirkan nasib.

Orang dikasihi akan ditinggalkan.

 

Hal itu.

Bukan urusan kita.

Bukan tanggung jawab kita.

 

Mereka milik Tuhan Allah.

Tiap makhluk.

 

Punya urusan sendiri.

Dengan alam semesta.

 

Juga ikhlaskan segala urusan.

Soal harta, kekayaan, dan apa pun.

 

 

 

 Yang masih menguasai kita.

Sejak sekarang.

Selagi kita masih hidup.

 

Artinya.

Kita latihan mental.

Agar tidak khawatir.

 

Atas segala sesuatu.

Yang kita tinggalkan.

 

Juga melepaskan dendam.

Kemarahan dan luka batin.

Yang masih ada.

 

Bersihkan mulai sekarang.

Hingga tak tersisa.

 

Berilah maaf.

Kepada semua orang.

 

Yang pernah menyakiti.

Dengan seikhlas-ikhlasnya.

 

3)        Berlatih siap fisik melemah.

 

Tubuh fisik kita.

Memang ditinggalkan.

 

Berlatih menghargai tubuh kita.

Mulai sekarang.

 

Berikan apa yang diinginkan tubuh.

Yaitu cukup makan.

Dan cukup istirahat.

 

Lakukan dengan Ikhlas.

Berikan makanan sehat.

 

Olahraga teratur.

Cukup sinar matahari pagi.

 

Beri air bersih.

Sesuai kebutuhan.

 

Mari kita sambut kematian.

Dengan gembira.

Bukan dengan air mata.

 

Kita ubah persepsi.

Bahwa kematian bukan dukacita.

 

Tapi menang.

Dalam perjalanan Hidup.

 

Semoga manfaat.

 

 

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 57

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.



Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 35

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 145

 


وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

 

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

 

(Sumber wa)