PERINTAH CARI ILMU DAN BODOH DICELA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Perintah cari ilmu
Dan celaan orang bodoh.
Dalam Al-Quran
Yaitu:
1)
Surah
At-Taubah (9 : 122).
2)
Surah
Ali lmran (3 : 7, 18)
3)
Surah
An-Nisa (4 : 83).
4)
Surah
Ali lmran (3 : 87).
5)
Surah
(7: 199).
6)
Surah
(11 : 46).
7)
Surah
Al-A’raf (16 : 119).
8)
Surah
Al-Furqan (25 : 63)
1.
Perintah
mencari ilmu.
Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 122.
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ
كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi
mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap golongan
di antara mereka beberapa orang memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan pada kaumnya jika mereka telah kembali padanya,
supaya mereka dapat menjaga dirinya.
Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 7.
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ
الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ
مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا
تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا
يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ
آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو
الْأَلْبَابِ
Dia yang menurunkan Kitab
(Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamat, itu pokok
isi Al-Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihaat. Adapun orang-orang yang
dalam hatinya condong pada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat
mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada
yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua dari sisi
Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang
berakal.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 83.
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ
رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ
الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
Dan jika datang pada
mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan, mereka lalu menyiarkannya.
Dan kalau mereka menyerahkan pada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentu
orang yang ingin tahu benar (akan dapat) tahu dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).
Kalau tidak karena karunia dan rahmat Allah pada kamu, tentu kamu ikut setan,
kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).
2.
Perintah
berpaling dari orang bodoh.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 199.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ
بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf
dan suruh orang mengerjakan makruf, serta berpaling dari pada orang-orang bodoh.
Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 46.
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ ۖ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ ۖ
فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۖ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ
مِنَ الْجَاهِلِينَ
Allah berfirman:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan
diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan tidak baik. Sebab itu
jangan kamu mohon pada-Ku sesuatu yang kamu tidak tahu (hakikat)nya.
Sesungguhnya Aku mengingatkan padamu supaya kamu jangan termasuk orang jahil tak
berilmu".
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 119.
مَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ
بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ
بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Kemudian, sesungguhnya
Tuhanmu (mengampuni) orang yang salah karena bodoh, kemudian mereka bertobat
sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3.
Membalas
orang jahil dengan ucapan baik.
Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 63.
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا
خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan hamba Tuhan yang
Maha Penyayang (ialah) orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan jika
orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan.
4.
Perintah
sebarkan ilmu.
Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 187.
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ
لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ
ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah), ketika
Allah mengambil janji dari orang yang diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu
menerangkan isi kitab itu pada manusia, dan jangan kamu
menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji ke belakang punggung
mereka dan mereka menukarnya dengan harga sedikit. Amat buruk tukaran yang
mereka terima.
5.
Dilarang
berdebat tanpa ilmu.
Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 3.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ
شَيْطَانٍ مَرِيدٍ
Di antara manusia ada
orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti tiap setan
yang jahat.
Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 20.
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ
سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ
نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ
بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ
Tidakkah kamu perhatikan
sesungguhnya Allah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan di
bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir batin. Dan di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk
dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
(Sumber Tafsir Quran Perkata DR M Hatta)