Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label WAKTU BAGI MANUSIA SEPERTI MUNCULNYA BULAN. Show all posts
Showing posts with label WAKTU BAGI MANUSIA SEPERTI MUNCULNYA BULAN. Show all posts

Tuesday, August 10, 2021

10828. WAKTU BAGI MANUSIA SEPERTI MUNCULNYA BULAN

 



WAKTU BAGI MANUSIA SEPERTI MUNCULNYA BULAN

Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

 

 

Kata “waktu” (menurut KBBI V) dapat diartikan:

 

1.      Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

2.      Lamanya (saat yang tertentu).

3.      Saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu.

4.      Kesempatan.

5.      Tempo.

6.      Peluang.

7.      Ketika.

8.      Saat.

9.      Hari (keadaan hari).

10.               Saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia

 

Relativitas adalah “hal (keadaan) relatif” dan “kenisbian”.

 

Beberapa orang sahabat Nabi Muhammad mengamati bentuk bulan.

 

Yang sedikit demi sedikit berubah bentuk.

Dari bulan sabit ke bulan purnama.

Lalu kembali berbentuk sabit.

Dan bulan kemudian menghilang.

 

 

Mereka bertanya kepada Nabi Muhammad,

 

"Mengapa terjadi demikian?"

 

 Al-Quran menjawab,

 

”Yang demikian adalah waktu untuk manusia dan untuk menetapkan waktu ibadah haji”.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 189.

 

۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

     

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakan: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 189.

 

Mengisyaratkan bahwa peredaran matahari dan bulan yang menghasilkan pembagian terperinci.

 

Seperti perjalanan dari bulan sabit ke bulan purnama.

 

Harus dapat dimanfaatkan oleh manusia.

 

Untuk menyelesaikan tugasnya sebagai khalifah.

 

 

Salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh manusia adalah beribadah.

 

Yang dalam hal ini dicontohkan dengan ibadah haji.

 

Karena ibadah haji mencerminkan seluruh rukun Islam.

 

Yaitu syahadat, salat, zakat, puasa Ramadan, dan ibadah haji.

 

 

Keadaan bulan dapat dipakai untuk menyadarkan keberadaan manusia di bumi.

 

Bahwa nasib manusia mirip nasib bulan.

 

 

Proses keberadaan manusia di bumi.

 

Manusia awalnya tidak tampak di bumi.

 

Manusia masih kecil mungil muncul lahir di bumi bagaikan bulan sabit.

 

Sedikit demi sedikit membesar sampai dewasa.

Menjadi sempurna seperti bulan purnama.

 

Manusia menua.

 

Akhirnya hilang dari pentas bumi ini.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 62.

 

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

     

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.

 

Manusia dapat mengambil pelajaran terkait kejadian masa lampau.

 

Yang menuntut introspeksi dan  kesadaran menyangkut semua hal yang telah terjadi.

 

Sehingga mengantarkan manusia untuk melakukan perbaikan dan peningkatan.

 

 

Bersyukur dalam definisi agama adalah memakai segala potensi.

 

Yang dianugerahkan oleh Allah sesuai dengan tujuan penganugerahannya.

 

Hal ini menuntut upaya dan kerja keras.

 

 

Banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang peristiwa masa lampau.

 

Yang diakhiri dengan pernyataan,

 “Maka ambillah pelajaran dari peristiwa itu”.

Demikian pula ayat Al-Quran yang menyuruh manusia bekerja untuk menghadapi masa depan.

 

Atau berpikir dan menilai hal yang telah disiapkan untuk masa depannya.

 

 

Salah satu ayat Al-Quran yang terkenal tentang tema ini.

 

 “Wahai orang-orang yang beriman.

 

Bertakwalah kepada Allah.

 

Dan hendaklah tiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok”.

 

 

Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 18.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

     

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah tiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

Ayat Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 18.

 

Dimulai perintah “bertakwa”.

 

Dan diakhiri perintah “bertakwa”.

 

 

Hal ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir.

 

Dan tempat bertolak untuk menyiapkan masa depan adalah “ketakwaan”.

 

Dan hasil akhirnya.

 

Yang diperoleh adalah “ketakwaan” juga.

 

 

Pengertian “hari esok”.

 

Yang dimaksud dalam Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 18.

 

 Tidak terbatas pada “hari esok di akhirat kelak”.

 

Tetapi termasuk “hari esok”.

 

Ketika masih “di dunia sekarang ini”.

 

 

Kata “ghad” yang diterjemahkan dengan “esok”.

 

Ditemukan dalam Al-Quran sebanyak 5 kali.

 

Yang 3 kali secara jelas digunakan dalam konteks “hari esok duniawi”.

 

Dan yang 2 kali sisanya.

 

Dapat mencakup “hari esok di dunia dan hari esok di akhirat”.

 

 

Daftar Pustaka

1.   Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.   Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas PerbagaiPersoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.   Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.   Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.   Tafsirq.com online.