SEGERA BERBUAT BAIK SEBAB
TAK TAHU UMURNYA
Oleh Drs. HM Yusron
Hadi,MM
Pesan ahli filsafat,
1. Jangan
membuang waktu berdebat tentang definisi
orang baik.
Tapi jadilah orang
baik.
2. Kita
harus melakukan kebaikan sesederhana kuda lari.
3. Orang
yang berbuat salah terhadap orang lain.
Artinya dia telah berbuat
salah terhadap dirinya sendiri.
4. Lakukan
kebaikan sekarang
Karena manusia tak tahu
berapa panjang umurnya.
5. Jangan
sibuk membahas kejelekan orang lain.
Tapi lupa kejelekannya
sendiri
6. Sungguh
lucu, orang ingin menghilangkan kejelekan
orang lain
Yang sulit
dilakukannya.
Tapi tak ingin
menghilangkan kejelekannya sendiri.
Yang lebih mudah
dilakukannya.
Jangan terlalu banyak membahas
apa itu orang saleh.
Tapi jadilah orang saleh.
Jangan banyak diskusi
salat tarawih itu jumlahnya 8 atau 20 rakaat.
Tapi tak salat tarawih.
Hal itu yang disebut
sibuk membahas orang baik.
Tapi tak jadi orang
baik.
Ayo kita stop membahas
perbedaannya.
Ayo jalan dengan
kebaikan masing-masing yang kita yakini.
Al-Quran menjelaskan
bahwa Allah menjadikan manusia berbeda-beda.
Sebagai ujian.
Al-Quran memerintahkan
untuk berlomba berbuat baik.
Bukan diskusi tentang
kebaikan.
Tapi langsung
melakukan kebaikan.
Jika kita berlomba
berbuat baik.
Maka hidup kita bersama
orang lain
Insya Allah juga baik.
Jangan terbalik.
Bukan berlomba berbuat
baik.
Tapi berlomba mencari
salahnya orang lain.
Kemudian timbul debat.
Mana yang benar dan
mana yang salah.
Tapi lupa menjalankan
kebaikan.
Senangnya hanya debat.
Kita harus melakukan
kebaikan sesederhana kuda lari.
Seperti lebah menghasilkan
madu.
Kebun anggur menghasilkan
anggur.
Mengerjakan kebaikan
jangan perhitungan.
Seperti ayam tugasnya
bertelur.
Taanpa menanti
balasannya.
Biasanya orang
perhitungan itu masih menunggu balasannya.
Al-Quran surah
Al-Maidah (surah ke-5 ayat 48.
وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا
تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا
مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskan hal
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Kamu semuanya hanya kembali kepada Allah, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Menurut Al-Quran dalam
berdebat dan diskusi harus:
Dengan cara yang baik.
Al-Quran surah An-Nahl
(surah ke-16) ayat 125.
ادْعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ
ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dia yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia
yang lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk.
Jika ingin memberi nasihat
kepada seseorang.
Sebaiknya dilakukan di
tempat tertutup.
Bukan secara terbuka.
Orang yang menasihati
orang lain di tempat tertutup.
Berarti dia telah
berbuat baik dan menghargainya.
Tapi, jika menasihati
orang lain secara terbuka.
Artinya dia telah
membongkar aibnya dan menghinanya.
Sebaiknya kita
menasihati orang lain secara pribadi dan di tempat tertutup.
Orang yang membongkar
kekurangan orang lain secara terbuka.
Itu bukan nasihat
Tapi menghinanya.
Dalam menasihati orang
lain.
Harus dengan cara yang
baik.
Bukan dengan cara yang
menyakiti.
Hidup ini adalah
ujian.
Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 35.
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan
hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)




