Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GURU WAJIB SUNAH MUBAH MAKRUH HARAM. Show all posts
Showing posts with label GURU WAJIB SUNAH MUBAH MAKRUH HARAM. Show all posts

Thursday, August 25, 2022

14568. GURU WAJIB SUNAH MUBAH MAKRUH DAN HARAM

 

 






 

 

 

GURU WAJIB SUNAH MUBAH MAKRUH DAN HARAM
Oleh : Drs.HM. Yusron Hadi, MM





(Dimuat majalah Media.

 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

 Provinsi Jawa Timur.


Edisi Februari 2003.

Halaman 6-7)





PENDAHULUAN

Penggolongan guru di sekolah kita.

Didekati dengan istilah hukum.

Dalam agama Islam.

 

Pendekatan ini bukan untuk mencampur aduk.

Atau merendahkan nilai istilah hukum itu.

 

Tapi hanya sekedar untuk memudahkan pemahaman kita.

 

Karena arti dari istilah hukum itu.

Sangat akrab bagi kita.



Abdullah Gymnastiar (2002), mengatakan:

 

“Tanpa diawali keberanian.

Menilai dengan jujur diri sendiri.

 

Maka tidak akan ada perubahan dan perbaikan.

 

Orang yang tidak berani melihat kekurangan dirinya.

Berarti sudah menipu dirinya sendiri.”


GURU WAJIB

Tipe guru ini punya ciri:

keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada.

 

Sehingga jika dia tidak ada.

Akan membuat para siswa, guru, dan pegawai lain.

Merasa sangat kehilangan.

 

Dia disenangi karena pribadinya .

Yang sangat mengesankan.

 

Wajahnya selalu jernih.

Dengan senyum tulus.

Yang dapat menyenangkan.

Siapa pun yang berjumpa dengannya.

Tutur katanya santun.

Tidak pernah melukai hati siapa pun.

 

Pembicaraannya sangat bijak.

Dia ramah, sabar dan bersedia memahami tiap murid.

Suka membantu, adil, dan tegas terhadap muridnya.

 

Dia pandai mengajar dan membangkitkan motivasi.

Serta punya rasa humor menyegarkan.

Sehingga dia sangat disenangi murid-muridnya.



Penampilannya selalu rapi, bersih dan bersahaja.

 

Tidak sombong meskipun ilmu, kedudukan dan kekayaannya sangat tinggi.

 

Dia tidak suka membedakan dan menonjolkan diri.

Dia sabar, pemaaf dan tidak pernah memendam perasaan benci dan dendam .

Kepada siapa pun.

Etos kerjanya sangat tinggi.

Sehingga lingkungannya terpengaruh semangat kerjanya.

 

Dia sangat menyenangi pekerjaannya sebagai guru.

Baginya bekerja adalah ibadah.

Dan kepuasan batin lebih diutamakan.

Dibanding kesejahteraan dirinya.

Tidak ada istilah cari muka, jilat ke atas, sikut samping atau injak bawah.

 

Ibadahnya sangat baik.

Tanpa ada pihak manapun yang terganggu.

 

Tiap berdoa, dia selalu menambahkan doa khusus untuk murid-muridnya.

 

Agar kelak menjadi manusia dewasa.

Yang lebih berhasil dibandingkan dirinya.

 

 Dia tidak pernah sungkan bertanya.

Dan minta pendapat kepada siapa pun.

 

Hal ini membuat dia cepat berubah.

Dalam memperbaiki kesalahan.

Yang pernah dilakukannya.

 

Semangat menambah ilmu sangat tinggi.

 

Dia selalu menyediakan waktu, dana, dan tenaga.

Untuk memperluas wawasan.

 

 Dia tidak memandang muridnya sebagai bawahan.

Tapi sebagai mitra potensial.

 

Dia tidak mengharapkan muridnya.

Kelak berterima kasih padanya.

 

Dia melaksanakan tugasnya sebagai guru.

Dengan antusias, semangat, tenang dan senang.

Keadaan keluarganya serasi, harmonis, dan tampak berbahagia.

 

Menjadi contoh pribadi.

Yang berusaha menjaga keseimbangan.

Hak dan kewajiban.

Dalam bekerja, bermasyarakat, maupun berumah tangga.


GURU SUNAH

Tipe guru ini punya ciri:

kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan.

 

Tapi jika dia tidak ada.

Tampaknya  para siswa, guru, dan pegawai lain.

 

Tidak terlalu merasakan kehilangan.

 

Sebenarnya tipe guru ini.

Hampir mirip dengan guru “Wajib”.

 

Dia berprestasi, pribadi menyenangkan, dan etos kerjanya tinggi.

 

Hanya saja ketika dia tidak ada.

Lingkungannya tidak terlalu merasa kehilangan.

 

Mungkin kualitas ketulusannya.

Belum membekas dalam hati.

 

Sebab kenangan indah dalam hati.

Hanya bisa diukir dengan perbuatan.

Yang berasal dari hati juga.

 

Mungkin sikap, perilaku, dan prestasi kerja.

Yang dilakukannya.

 

Hanya demi uang, pangkat, dan pujian semata.


GURU MUBAH

Ciri tipe guru ini.

Yaitu ada dan tiadanya sama saja.

 

Kehadirannya tidak membawa manfaat.

Atau kerugian apa pun.

Dan kepergiannya tidak membuat kehilangan.

 

Dia tidak punya semangat.

Tidak punya motivasi.

 

Dia melaksanakan tugasnya sebagai guru.

Hanya asal mengajar, asal bekerja.

 

Sehingga kehidupannya tidak menarik, datar- datar saja.

 

Dia hanya menghabiskan jatah umur saja.


GURU MAKRUH

Ciri Tipe guru ini.

Kehadirannya akan menimbulkan masalah.

Dan tidak hadirnya tidak jadi masalah.

 

Ketika dia berada di sekolah.

Akan menjadi masalah.

Karena membuat suasana tidak nyaman.

 

Kenyamanan terwujud.

Justru saat  dia tidak ada.

 

Kemunculannya akan mengganggu lingkungan sekitar.

 

Tercium bau keringatnya.

Dan bau mulutnya tidak segar.

 

Jika berbicara menyinggung perasaan.

Waktu bergurau sangat vulgar.

 

Sehingga membuat malu pendengarnya.

 

Pekerjaannya sebagai guru tidak tuntas.

Dia mengajar seenaknya.

Dan mengganggu kinerja lain.


GURU HARAM

Tipe guru ini sangat merugikan.

Dan tidak diharapkan hadirnya.

 

Akhlak dan perilakunya sangat buruk.

 

Dia sering menfitnah, mengadu domba, penuh tipu daya dan tidak jujur.

 

Dia tidak melaksanakan kewajibannya sebagai guru.

Dan suka mengambil yang bukan haknya.

 

Dia hanya melakukan sesuatu.

Yang dianggap menguntungkan dirinya saja.

 

Tanpa peduli aturan dan hak-hak orang lain.

 

Etos kerjanya sangat buruk.

Dia bukan menyelesaikan masalah.

Tapi pembuat masalah.

 

Ketika dia tidak ada.

Maka lingkungannya akan slametan 

Dalam suasana bergembira ria.



KESIMPULAN

Tentu saja.

siapa pun boleh menambahkan ciri lain.

Pada tiap tipe guru di atas.

 

Semoga hal itu.

Bisa jadi bahan renungan buat kita semua.

 

Agar mampu mengubah diri kita.

Menjadi lebih baik.

Dan selalu berusaha.

Untuk  menjadi “guru yang wajib ada”.

Semoga!


DAFTAR RUJUKAN

Gymnastiar, Abdullah, 2002 : Lima Tipe Karyawan / Pejabat di Kantor Kita. Penerbit : MQS Pustaka Grafika, Bandung.

Harefa, Andrias, 2001: Pembelajaran di Era Otonomi. Penerbit Buku Kompas, Jakarta