Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Arab. Show all posts
Showing posts with label Arab. Show all posts

Wednesday, October 28, 2020

6063. ISLAM KE INDONESIA: GUJARAT, ARAB, PERSIA

 


ISLAM KE INDONESIA: GUJARAT, ARAB, PERSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Kapan Islam masuk ke Indonesia?

 

Sampai hari ini masih terjadi perbedaan pendapat.

 

Para sejarawan masih terus berdebat.

 

Islam sebagai rahmat bagi semesta alam seakan-akan menyerupai angin.

 

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan ke arah mana berhembus atau menyusup.

 

Tahu-tahu hanya hawa dingin yang bisa kita rasakan.

 

Perbedaan pendapat dan perdebatan terus berlanjut.

 

Ada 3 teori penting masuknya Islam masuk ke Indonesia.

 

1.               Teori Gujarat.

2.               Teori Arab.

3.               Teori Persia.

 

 Teori Gujarat

 

Teori ini sangat terkenal dan mengakar kuat di benak kita, kalau Islam masuk ke Nusantara melalui perdagangan.

 

Para pedagang Gujarat datang ke Nusantara melalui jalur laut mulai abad ke-12.

 

Teori ini berasal dari sejumlah sejarawan Belanda.

 

Misalnya Snouck Hurgronje salah satunya yang tegas menyebut penyebar Islam pertama di Nusantara adalah pedagang Gujarat, India.

 

Meskipun, Snouck Hurgronje kemudian dianggap sebagai seorang orientalis yang mengaku muslim.

 

Salah satu bukti yang dikemukakan adalah adanya batu nisan yang terdapat di Pasai.

 

Batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur ternyata sama bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat, India.

 

Teori Arab

 

Seperti Teori Gujarat, teori ini juga menyebut masuknya Islam ke Nusantara melalui perdagangan.

 

Perbedaannya,  para pedagang yang datang, langsung dari Arab pada awal abad ke-7. 

 

Salah satu tokoh yang mempercayai teori ini adalah Buya Hamka.

 

Buya Hamka menyatakan bahwa Islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriah (abad ke-7 sampai 8 Masehi) langsung dari Arab.

 

Dengan bukti adanya jalur perdagangan yang ramai dan bersifat internasioal.

 

Yang dimulai lewat Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina (Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.

 

Teori Persia

 

Teori ini lebih kepada analisa kebudayaan.

 

Kebudayaan yang ada di kalangan muslim Indonesia sama dengan kebudayaan muslim Persia.

 

Misalnya, adanya peringatan 10 Muharram yang ditandai dengan bubur Assyura.

 

Atau juga kesamaan ajaran antara Siti Jenar dengan Al-Hallaj.

 

Salah satu sejarawan yang mendukung teori ini adalah Hoesein Djajaningrat.

 

Mana yang benar

 

Dari 3 teori di atas manakah yang paling mendekati kebenaran?

 

Apakah benar Islam masuk ke Nusantara, ketika  Nabi Muhammad masih hidup?

 

Pendapat ini mulai berhembus sekitar tahun 2007 ketika sebuah situs memuatnya dengan sejumlah alasan dan bukti-bukti yang dihadirkan.

 

Jika mengacu 3 teori di atas, isu ini lebih mendekati teori ke-2, yakni Teori Arab.

 

Bahwa jauh sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang antara para pedagang Cina, Nusantara, dan Arab.

 

Jalur perdagangan selatan ini sudah ramai saat itu.

 

Hal ini juga diperkuat oleh temuan  G. R. Tibbetts, sejarawan  yang gigih meneliti hubungan perdagangan sebelum Islam.

 

Dia menemukan bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara saat itu.

 

Dokumen kuno asal Tiongkok  menyebutkan menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M.

 

Hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau 9,5  tahun setelah Rasulullah berdakwah secara terbuka kepada bangsa Arab.

 

Di pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya.

 

 

Terlepas dari itu semua, menarik kiranya ketika Azyumardi Azra dalam bukunya Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal (2002) menyebutkan beberapa kelemahan dari teori tersebut di atas.

 

 

 

Kelemahan Teori India.

 

Pada zaman itu India dipimpin orang beragama Hindu.

Mazhab Islam di India menganut mazhab Hanafi, sedangkan di Indonesia menganut mazhab Syafi’i. 

 

 

Kelemahan Teori Arab.

 

Pada zaman itu, tanah Arab dipimpin oleh Khalifah Umayah.

 

Raja Sriwijaya pernah mengirim surat kepada 2 Raja Arab, yaitu Mu’awiyah bin Abi Sofyan dan Umar bin Abdul Aziz.

 

Raja Sriwijaya minta dikirim ahli untuk mengajar Islam.

 

Hal itu menunjukkan pedagang Arab yang datang sebelumnya ke Nusantara murni untuk berdagang, bukan menyebarkan agama Islam.

 

 

Azra tidak menunjukkan kelemahan Teori Persia.

 

Azra memberi analisnya mungkin Islam masuk ke Nusantara abad ke-7, tetapi penyebaran Islam dan dianut oleh masyarakat Nusantara baru abad ke-12.

 

Entahlah, kapan, apa dan bagaimana cara masuknya Islam ke Indonesia.

 

Yang pasti, Islam benar-benar sudah masuk ke Indonesia.

 

Sehingga Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

 

 

Islam sebagai “rahmatan “lil alamin” (rahmat bagi seluruh alam semesta) seakan-akan menyerupai angin.

 

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan ke arah mana berhembus atau menyusup.

 

Tahu-tahu hawa dingin yang bisa kita rasakan dan kita bisa bernapas dengan baik.

 

 

Daftar Pustaka

1. Muhammad Syafii Antonio.