PERBEDAAN NORMALISASI DAN
NATURALISASI SUNGAI
Oleh: Drs HM Yusron
Hadi, MM
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Pakai istilah:
Naturalisasi sungai.
Untuk program kembalikan
lebar sungai .
Dan atasi banjir.
Di Jakarta.
Pada era Gubernur DKI
Jakarta.
Basuki Tjahaja Purnama.
Atau Ahok.
Pakai istilah:
Normalisasi sungai.
Perbedaan normalisasi
dan naturalisasi sungai.
Ciri normalisasi
sungai.
1)
Pinggiran sungai di
beton.
2)
Warga dipindahkan.
Normalisasi.
Artinya mengembalikan sungai.
Sesuai tujuan dan bentuk
awalnya.
Normalisasi.
Mestinya ikut bentuk
sungai.
Bukan membuat sungai
lurus.
Dan pinggirnya dibeton.
Tujuan awal normalisasi.
Yaitu mengembalikan
bentuk sungai.
Sesuai tujuan awal.
Tapi praktiknya
salah," ujar Nirwono.
Kamis (8/2/2018).
Sekarang sungainya
cenderung:
1)
Diluruskan.
2)
Dirapikan.
3)
Dibeton.
Akibatnya.
1)
Aliran sungai cepat.
2)
Air membawa banyak lumpur.
3)
Sedimen cukup banyak.
4)
Sungai dangkal.
5)
Beton merusak
lingkungan.
Ciri naturalisasi
sungai.
1)
Tak memindah warga.
2)
Ramah lingkungan.
3)
Melebarkan sungai sesuai
bentuknya.
4)
Pinggir sungai ditanam
pohon.
5)
Ekosistem tetap hidup.
6)
Pinggir sungai menyerap
air.
Gubernur Jakarta.
Anis Bawedan.
Memilih naturalisasi sungai.
Karena tak mengusir warga.
Gubernur Anies
Tak ingin mengusir warga.
Dengan sungai berkelok.
Kecepatan air pelan.
Jalur hijau hidup.
Dan air diserap.
Secara alami.
Air masuk dalam tanah," kata Nirwono.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Enggan ungkapkan
kebijakannya.
Dalam mengurangi banjir.
Ketika ditanya.
Apakah akan melanjutkan.
Program normalisasi.
Untuk meminimalisasi
banjir.
Anies menyebut
naturalisasi.
"Salah satu solusinya.
Yaitu naturalisasi
sungai.
Agar sungai bisa
mengelola air dengan baik.
Airnya tidak melimpah.
Tapi ekosistem sungai
dipertahankan," kata Anies.
Rabu (7/2/2018).
(Sumber CNN)



.png)