Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label LEMAHKAN DEMOKRASI ATUR WASIT JEGAL LAWAN GATI ATURAN. Show all posts
Showing posts with label LEMAHKAN DEMOKRASI ATUR WASIT JEGAL LAWAN GATI ATURAN. Show all posts

Monday, January 2, 2023

16063. LEMAHKAN DEMOKRASI ATUR WASIT JEGAL LAWAN GANTI ATURAN

 

 


LEMAHKAN DEMOKRASI ATUR WASIT JEGAL LAWAN GANTI ATURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

The Edge of Democracy (2019).

 

Dokumen dibuat Petra Costa.

Sineas wanita Brazil.

 

Kisah erosi demokrasi.

Dan perjalanan politik.

 

 Lula da Silva.

Sebagai Presiden.

 

Dokumen ini.

Kisah upaya.

Penyingkiran terhadapnya.

Lewat pengadilan kontroversial.

 

Atas tuduhan korupsi.

 Meskipun tahun 2021.

 

 Mahkamah Agung.

Membatalkan hukumannya.

 

Kejatuhan Lula.

Dan erosi demokrasi.

Di Brazil.

 

Membuka jalan.

Bagi Jair Bolsonaro.

-----

 

Menonton dokumen ini.

Ingat pada buku:

 How Democracies Die.

 

Ada 3 tahap melemahkan demokrasi.

Perlahan tak disadari.

 

Yaitu:

1)        Kuasai wasit.

2)        Singkirkan lawan.

3)        Ganti aturan main.

 

 

KUASAI WASIT.

Ganti para pemegang kekuasaan.

 

Di lembaga negara netral.

Dengan pendukung status quo.

 

SINGKIRKAN LAWAN

Singkirkan pemain lawan.

Singkirkan lawan politik.

 

Dengan kriminalisasi.

Pakai alasan:

 

1)        Korupsi.

2)        Suap.

3)        Skandal.

GANTI ATURAN MAIN

Ubah peraturan negara.

 

Untuk legalkan tambahan.

Dan langgengkan kekuasaan.

 

Pelemahan demokrasi .

Secara pelan.

 

Dengan:

“shifting baseline syndrome”.

 

Yaitu ubah bertahap.

Dan perlahan.

 

Hingga rakyat.

Terbiasa dengan kondisi baru.

Yang sebenarnya buruk.

 

 Kondisi penuh praktik.

Yang dulu dipandang tak normal.

 

Dan tak boleh dinormalkan.

Dalam demokrasi.

 

Tapi karena jeleknya .

Berlangsung pelan.

 

Maka tanpa sadar.

Dianggap wajar.

 

Bahwa demokrasi.

Tak boleh “taken for granted”.

Tapi harus terus dirawat.

 

Penyimpangan kecil.

Tapi kontinyu.

 

Terhadap etika.

Dan praktik demokrasi.

 

Akan jadi lebar.

Jika dibiarkan.

 

Jika terlambat.

Maka terlalu berat.

Untuk kembali pada relnya.

 

Kemarin.

Lula da Silva dilantik jadi presiden.

 

Setelah kalahkan Jair Bolsonaro.

Dalam pemilu tahun lalu.

 

Dia berjanji hadirkan Kembali.

Program social.

Dan hentikan deforestasi.

 

Komitmen harus dibuktikan.

Dan harus dikawal.

Oleh rakyatnya.

 

 

(Sumber Anies Baswedan)