APAKAH MAKAM IBRAHIM ITU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
PENGERTIAN MAKAM IBRAHIM
Makam Ibrahim (bahasa Arab: مقام إبراهيم) adalah batu tempat Nabi Ibrahim berpijak saat membangun Kakbah.
Makam Ibrahim bukan tempat kuburan jenazah Nabi Ibrahim.
Kuburan jenazah Nabi Ibrahim berada di Palestina.
Awalnya batu Makam Ibrahim itu menempel di dinding Kakbah.
Khalifah Umar bin Khattab menjauhkan Makam Ibrahim dari dinding Kakbah.
Pada masa setelahnya, Makam Ibrahim ditutupi perak dan dikurung seperti sangkar.
Menurut bahasa, "al-maqam" berarti "tempat pijakan".
Makam Ibrahim adalah bangunan dengan batu kecil dibawa Nabi Ismail saat membangun Kakbah.
Makam Ibrahim dipakai Nabi Ibrahim sebagai pijakan berdiri saat membangun Kakbah.
Nabi Ismail memberi bongkahan-bongkahan batu kepada Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim menyusunnya sehingga bangunan Kakbah semakin tinggi.
Dan batu pijakan Nabi Ibrahim ini ikut meninggi.
PONDASI MAKAM IBRAHIM
Makam Ibrahim diletakkan di atas pondasi batu pualam marmer berbentuk balok.
Dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tingginya 36 cm.
Warna batu Makam Ibrahim antara kekuningan dan kemerahan.
Tetapi lebih dekat ke warna putih.
Pondasinya berbentuk semacam kubus.
Yang bagian bawahnya lebih lebar daripada atasnya.
Jejak kaki Nabi Ibrahim berkedalaman separuh dari batu Makam itu.
UKURAN MAKAM IBRAHIM
1. Tinggi batu makam 20 cm.
2. Panjang ketiga sisi balok 36 cm.
3. Panjang sisi keempat 38 cm.
4. Luas permukaan atas 146 cm persegi.
5. Luas permukaan bawah 150 cm persegi.
6. Kedalamam jejak kaki yang satu 10 cm.
7. Dan kaki lain 9 cm.
Makam Ibrahim diletakkan dalam tempat semacam kurungan.
Dilapisi kaca bening tahan panas dan pecah setebal 10 mm.
Disangga pondasi marmer putih.
Bagian bawahnya dilapisi granit warna kebiruan.
UKURAN KURUNGAN MAKAM IBRAHIM
1. Tinggi keseluruhan 3 meter.
2. Tinggi dasarnya 75 cm.
3. Diameter bawah 80 cm.
4. Diameter atap 20 cm.
5. Berat tembaga 600 kg.
6. Berat keseluruhan 1.700 kg.
7. Luas dasar 2,4 meter persegi.
Makam Ibrahim terletak 14 meter di sebelah timur Kakbah.
Dan berjarak 14,5 meter dari Hajar Aswad.
Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani.
Tetapi tidak mengusap dan mencium Makam Ibrahim.
KEISTIMEWAAN MAKAM IBRAHIM
1. Sebagai tempat salat.
2. Bukti nyata mukjizat Nabi lbrahim.
3. Batu dari surga.
4. Tempat mustajab.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 125.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikan sebagian Makam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkan rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud".
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 96-97.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Makam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Baihaqi berkata bahwa Rasulullah bersabda,
”Hajar Aswad dan Makam Ibrahim adalah bebatuan dari surga.
Jika bukan karena dosa manusia ,maka keduanya mampu menerangi timur dan barat.”
Doa yang dipanjatkan di Makam Ibrahim pasti dikabulkan oleh Allah.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.
2. Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
3. Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
4. Doa-Doa Pilihan Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
6. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
7. Tafsirq.com online
