Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SUKA DUKUN DAN KLENIK SULIT PUNYA KAPAL INDUK. Show all posts
Showing posts with label SUKA DUKUN DAN KLENIK SULIT PUNYA KAPAL INDUK. Show all posts

Saturday, March 26, 2022

12957. SUKA DUKUN DAN KLENIK SULIT PUNYA KAPAL INDUK

 


 




 

SUKA DUKUN DAN KLENIK SULIT PUNYA KAPAL INDUK  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Mistik adalah hal gaib yang tak terjangkau akal manusia.

 

Magi adalah sesuatu atau cara tertentu.

Yang diyakini yang bisa menimbulkan kekuatan gaib.

 

Termasuk alam pikiran dan tingah laku manusia.

 

Magis terkait hal atau perbuatan magi.

 

Kata “dukun” dalam KBBI bisa diartikan:

 

1.      Orang yang mengobati.

2.      Menolong orang lain.

3.      Memberi jampi-jampi, guna-guna, mantra, dan lainnya.

 

Hal yang  berbau magi dan mistis.

Seperti dukun dan sejenisnya.

 

Ternyata masih dipercaya oleh sebagian orang modern.

 

Guru Besar Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada.

 Heddy Shri Ahimsa-Putra mengatakan.

 

Bahwa orang masih suka beragam hal magis.

 

Seperti sihir, santet, hingga babi ngepet.

 

Karena ingin cepat menyelesaikan masalah.


Intinya pola pikir seperti itu.

Ingin cepat masalahnya selesai.

 

Misalnya.

Saya ingin cepat kaya.

 

Maka  datang ke dukun.

Dan saya jadi kaya.

 

Hal itu bukti.

Bahwa pola pikir dukun itu benar," kata Heddy.

 

"Kasus itu dianggap bukti.

Dari kebenaran pola pikir tadi.

 

Selain bukti.

Kemudian asosiasi anggota.

Dan bukti pendukungnya.

 

Sehingga tetap dipercaya," lanjutnya.


Ada 4 pola pikir manusia, yaitu:

 

1.      Akal sehat.

2.      Magi.

Lewat pendekatan dengan makhluk gaib.

 

3.      Sains.

4.      Agama.

 

Tiap manusia punya pola pikir berbeda.

 

Penyebab orang percaya dukun.

 

1.      Ingin mendapat jawaban dengan cepat, murah, dan praktis.

 

2.      Jika pakai agama.

Maka  tak bisa menyentuh Tuhan.

 

3.      Jika pakai sains dan teknologi.

Maka  harus kerja keras dan butuh waktu lama.

 

4.      Pranata sosial yang normal.

Tak mampu mengatasi masalah dengan cepat.

 

 

Tiap manusia punya pola pikir dominan yang berbeda.



Akademisi Antropologi Universitas Indonesia.

 Imam Ardhianto mengatakan.

 

Bahwa orang masih percaya dengan magi.

 

Seperti babi ngepet dan santet.

Karena dianggap berfungsi.


Juga bukti.

Bahwa lembaga modern.

 

Gagal dalam mobilitas sosial, kesehatan, dan  psikologis.


"Lembaga kepolisian.

Tidak selalu memecahkan soal pidana.

 

Rumah sakit tidak menjangkau semua masyarakat.

 

Karena teknologi dan  biayanya.

 

Dan lembaga psikiatri.

Tak mampu  menjawab tekanan social.

 

Dan semua masalah  warga, " katanya.

Akademisi FIB Universitas Jember.

Heru SP Saputra menulis.

 

Bahwa magi.

Seperti mantra adalah alternatif pranata sosial tradisional.

 

Saat pranata formal.

Tidak mampu akomodasi kepentingan masyarakat.


"Tujuan jahat manfaat mantra.

 

Yaitu kompensasi orang tidak berdaya.

 

Dalam  memecahkan masalahnya.

 

Ketika pranata formal.

Tidak mampu menampung konflik masyarakat.

 

Maka muncul kompensasi.

Pranata sosial tradisional.

 

Untuk menyelesaikan masalah itu," tulisnya.

 


(Sumber detik)