Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label KRITERIA MAKANAN HALAL DAN TAYIB BAIK. Show all posts
Showing posts with label KRITERIA MAKANAN HALAL DAN TAYIB BAIK. Show all posts

Tuesday, August 20, 2024

35847. KRITERIA MAKANAN HALAL DAN TAYIB BAIK

 




KRITERIA MAKANAN HALAL DAN TAYIB BAIK

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 Makanan atau “tha'am”.

Dalam bahasa Al-Quran.

 

Yaitu “segala sesuatu yang dimakan atau dicicipi”.

 

Maka “minuman”.

Juga termasuk “tha'am”.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 249.

 

Pakai kata “syariba” (minum).

Dan “yath'am” (makan).

Terkait air minum.

 

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

 Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, dia berkata: “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan suatu sungai, maka siapa di antaramu minum airnya, bukanlah dia pengikutku, dan barang siapa tidak meminumnya, kecuali menciduk setangkup tangan, maka dia pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersamanya telah menyeberangi sungai, orang-orang yang telah minum berkata: ”Tidak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”. Orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Berapa banyak terjadi golongan sedikit dapat mengalahkan golongan banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”.

 

 Kata “tha'am”.

Dalam berbagai bentuknya.

 

Terulang dalam Al-Quran 48 kali.

Bahas berbagai aspek.

Terkait makanan.

 

Belum ayat lain

Pakai kosa kata selainnya.

 

 Perhatian Al-Quran pada makanan sangat  besar.

 

Kebiasaan Allah dalam Al-Quran.

Dia sebut diri-Nya.

Sebagai Yang Maha Esa.

 

Membuktikan lewat uraian.

Tentang ciptaan-Nya.

Lalu perintahkan untuk makan.

Atau sebutkan makanan.

 

 Al-Quran menjadikan.

1)                Cukup pangan.

2)                Stabilitas keamanan.

 

Jadi 2 unsur utama.

Wajar ibadah pada Allah.

 

Al-Quran  surah Quraisy (surah ke-106) ayat 3-4.

 

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ  الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

 

  Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah), yang telah memberi makanan pada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. 

 

 Al-Quran pakai kata “akala”.

 Dalam berbagai bentuk.

 Tunjuk aktivitas “makan”.

 

Kata “akala”.

Tak dipakai hanya dalam arti.

 “Memasukkan sesuatu ke tenggorokan”.

 

Tapi bisa bermakna:

 “Segala aktivitas dan usaha”.

 

Al-Quran An-Nisa (surah ke-4) ayat 4.

 

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

 

  Berikan maskawin (mahar) pada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian penuh kerelaan, kemudian jika mereka menyerahkan padamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambil/gunakan) pemberian itu, (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.

 

Maskawin atau mahar.

Tak lazim berupa makanan.

 

Tapi ayat ini pakai kata “makan”.

Untuk maskawin atau mahar.

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 121.

 

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

 

  Dan janganlah kamu memakan binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan itu suatu kefasikan. Sesungguhnya setan membisikkan pada kawannya agar mereka membantahmu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentu menjadi orang musyrik”.

 

 Para ulama berpendapat.

 “Janganlah makan yang tidak disebut nama Allah”.

Yaitu larangan untuk kegiatan apa pun.

Yang tidak disertai  nama Allah.

 

Kata “makan”.

Bisa bermakna:

 “Segala bentuk kegiatan”.

 

Sebab makan butuh kalori.

Yang diperoleh dari makanan.

 

Al-Quran memanggil mesra.

Untuk mengajak makan.

 

Misalnya.

1)        Untuk semua manusia.

 “Ya ayyuhan nas”.

 

2)        Bagi Rasul.

”Ya ayyuhar Rasul.

 

3)        Pada orang mukmin.

“Ya ayyuhal ladzina amanu”.

 

Selalu dirangkai “halal” atau “thayibah” .

Artinya “baik”.

 

Bahwa makanan terbaik.

Penuhi 2 syarat:

 

1)        Halal.

2)        Baik.

 

Ditemukan 9 ayat.

Perintah umat Islam untuk makan.

 

1)        5 ayat dirangkai “halal dan baik”.

 

2)        2 ayat pesan mengingat Allah dan bagi makanan pada orang melarat.

 

3)        1 ayat konteks makan sembelihan  disebut nama Allah saat sembelih.

 

4)        1 ayat konteks buka puasa.

 

Kriteria Halal dan Tayib.

 

Ada 2 kriteria halal.

 

1.        Kandungan Zat:

Halal, tak haram, bersih, suci), tak najis.

Tak kotor, tak menjijikkan.

 

2.        Cara Memperoleh:

Cara baik, tak mencuri, tak merampas milik orang lain.

 

Ada 3 Kriteria Baik (Tayib)

1)        Sehat dan seimbang.

2)        Proporsional.

3)        Aman.

 

1.        Makanan Sehat dan Seimbang.

Gizi cukup dan seimbang.

Bermanfaat bagi kesehatan.

 

2.        Proporsional:

Sesuai kebutuhan.

Tak berlebihan.

Tak kekurangan.

 

3.        Aman:

Makanan aman.

Tak membahayakan tubuh.

 

 

(Dari berbagai sumber)