Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NABI MUSA ILMU KITAB KHIDIR NON KITAB. Show all posts
Showing posts with label NABI MUSA ILMU KITAB KHIDIR NON KITAB. Show all posts

Thursday, May 16, 2024

34086. NABI MUSA ILMU KITAB NABI KHIDIR NON KITAB

 


NABI MUSA ILMU KITAB NABI KHIDIR NON KITAB

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Pelajaran Nabi Khidir pada Nabi Musa.

 

1)                Merusak perahu milik orang yang menolongnya.

 

2)                Membunuh anak kecil yang tidak dikenalnya.

 

3)                Membangun tembok yang hampir roboh.

 

 Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa.

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 60-82.

 

 Nabi Musa banyak ilmunya.

Diberi kitab Taurat oleh Allah.

 
Nabi Musa bertemu Nabi Khidir.

Juga banyak diberi ilmu oleh Allah.

  

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 65.

 
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

 


Nabi Musa ingin jadi murid Nabi Khidir.

 

 Nabi Khidir menjawab.

Bahwa  Nabi Musa tak sabar bersamanya.

  

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 66-68.

  

قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا

قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا


وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا

 قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا

 قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا

  

Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu agar kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

 

Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup sabar bersama aku.

 

Dan bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu, yang kamu belum punya pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

  

 Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun".

 

Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkan padamu".

  

Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa.

 Keduanya menumpang perahu.

 

 Tapi dalam perjalanan.

 Nabi Khidir melubangi perahu itu.


Nabi Musa bertanya.

Alasan melubangi perahu.

  

Karena penumpang bisa tenggelam.

 

 Nabi Khidir ingatkan.

Bahwa Nabi Musa tak tahan bersamanya.


Nabi Khidir bertemu anak muda.

Dan membunuhnya.

  

Nabi Musa bertanya penuh misteri.

Alasan perbuatan mungkar itu.

 

Nabi Khidir ingatkan lagi.

Bahwa Nabi Musa tak mampu sabar bersamanya.

  

Mereka berjalan bersama.

Hingga di sebuah kota.

 

Para penduduknya menolak.

Tak mau menjamu mereka.

  

Nabi Khidir lihat dinding rumah hampir roboh dan membangunnya.

 
Nabi Musa katakan.

Bahwa Nabi Khidir bisa minta imbalan.

Sebagai gantinya.

 

 Nabi Khidir putuskan berpisah dengan Nabi Musa.


Nabi Khidir jelaskan .

Pelajaran selama perjalanan.

  

Nabi Khidir katakan.

Bahwa perahu yang dilubanginya.

Milik orang miskin.



Di depannya ada pasukan tentara raja.

Yang merampas perahu yang baik.

  

Hal itu dilakukan.

Untuk menyelamatkan perahu itu.

 
Anak muda tak berdosa.

Akan masuk surga

Karena dibunuh.

 

 Setelah dewasa.

Anak muda bawa orang tuanya.

Dalam kekafiran.



Nabi Khidir berdoa.

Agar Allah ganti anak  lebih baik.

Pada keluarga itu.

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 81-82.

 
فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا

 

Dan kami menghendaki, agar Tuhan mengganti bagi mereka dengan anak lebih baik kesuciannya daripada anaknya  dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

 

Adapun dinding rumah.

Milik 2 orang anak yatim.

 

Di bawahnya tersimpan harta benda.

Bagi mereka berdua.

 

Ayahnya orang saleh.

Tuhanmu menghendaki.

 

Agar saat dewasa.

Bisa lihat simpanannya.

Sebagai rahmat dari Tuhanmu.

 

Aku melakukannya.

Tak kemauanku sendiri.

 

Demikian tujuan perbuatan.

Yang kamu tak sabar terhadapnya".

 

(Sumber Nouman Ali Khan)