Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDA MUHAMMADIYAH DAN PEMERINTAH HISAB RUKYAT DAN TINGGI HILAL. Show all posts
Showing posts with label BEDA MUHAMMADIYAH DAN PEMERINTAH HISAB RUKYAT DAN TINGGI HILAL. Show all posts

Wednesday, July 6, 2022

13876. BEDA MUHAMMADIYAH DAN PEMERINTAH HISAB RUKYAT DAN TINGGI HILAL

  

 


BEDA MUHAMMADIYAH DAN PEMERINTAH HISAB RUKYAT DAN TINGGI HILAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Perbedaan saat Idul Adha.

Muhammadiyah dan Pemerintah.

 

Bisa berkali-kali berbeda.

Sampai tahun 2046.

 

Muhammadiyah memprediksi.

Akan terjadi 7 kali perbedaan.

Penetapan Idul Adha dengan Pemerintah.

Hingga tahun 2046.

 

Muhammadiyah menetapkan.

Idul Adha 1443 Hijriah atau tahun 2022.

Yaitu Sabtu, 9 Juli 2022.

 

Tapi Pemerintah menyatakan.

Idul Adha pada Minggu, 10 Juli 2022.

 

Perbedaan terjadi.

Bukan cuma perbedaan metode:

 

1.        Muhammadiyah pakai Hisab.

2.        Pemerintah pakai Rukyat.

 

Tapi juga terkait:

Kriteria tinggi hilal.

 

Pemerintah menetapkan.

1.        Ketinggian hilal minimal 3 derajat.

 

Muhammadiyah menetapkan.

1.        Asalkan sudah terjadi konjungsi.

2.        Konjungsinya sebelum matahari terbenam.

3.        Maka ditetapkan sebagai bulan baru.

 

Perbedaan penetapan awal bulan Hijriah.

Antara Pemerintah dengan Muhammadiyah.

Bukan hanya terjadi kali ini.

 

Perbedaan semacam ini.

Bukan hanya di Indonesia.

Tapi juga terjadi di berbagai negara di dunia.

 

Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid.

PP Muhammadiyah.

Oman Fathurohman menyatakan.


Perbedaan ini bukan hanya kali ini.

Tapi sudah kerap terjadi,” tutur Oman.

 

Dalam Seminar Idul Adha 1443 H.

Di aula Masjid Islamic Center.

Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan.

Minggu (3/7/2022).

 

Oman mencatat.

Dalam kurun 25 tahun ke depan.

 

Dari tahun 1444 – 1468 Hijriah.

Atau tahun 2023 – 2046 Masehi.

 

Diprediksi terjadi perbedaan Idul Adha.

Antara Muhammadiyah dan Pemerintah.

Sekitar 7 kali atau 7 tahun.

 

Artinya, 7 kali daalam 25 tahun.

Yaitu  25 persen berbeda.

 

Saat Idul Fitri diprediksi berbeda 6 kali.

Dan awal Ramadan 3 kali.

 

“Dalam 25 tahun ke depan.

Sampai tahun 2046.

 

Muhammadiyah akan berkali-kali.

Berbeda dengan Pemerintah.

 

Kecuali kriteria Pemerintah berubah.

 

Jika kriterianya masih sama.

 Maka prediksinya seperti itu.

 

Rektor Univrsitas Ahmad Dahlan.

 Muchlas Arkanuddin mengatakan.

 

Bahwa perbedaan hari besar umat Islam.

 

Seperti:

1.        Awal Ramadan.

2.        Syawal.

3.        Zulhijah.

 

Hal yang wajar.

 

Perbedaan ini.

Bukan semata-mata.

 

Metode hisab dan rukyat.

Tapi terkait kriteria tinggi hilal.

 

Kriteria tinggi hilal.

 

Pemerintah menetapkan 3 derajat.

 

Muhammadiyah kurang dari 3 derajat.

Asal telah terjadi konjungsi.

Dan konjungsinya sebelum matahari terbenam.

 

Maka ditetapkan sebagai bulan baru.

 

“Dinamika perbedaan.

Harus disikapi bijak.

 

Khususnya warga Muhammadiyah,” tutur Muchlas.

 

Selain perbedaan awal Zulhijah.

Seminar juga membahas masalah seputar pelaksanaan kurban.

 

Seperti berkurban 1 sapi/kerbau.

Untuk lebih dari 7 orang.

Mengatasnamakan kurban untuk orang sudah meninggal.

 

Serta inovasi  teknis pelaksanaannya.

Seperti kornetisasi.

 

Atau kaleng daging kurban.

Hingga problem mewabahnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban.

 

Dan masalah lainnya.

 

 

(Sumber sindo)