.png)
KETUA PANSUS HAJI KECEWA KUOTA DAN FASILITAS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Ketua Panitia Kerja (Panja) Komisi
VIII
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Abdul Wachid sesalkan.
Soal kuota haji khusus.
Sebanyak 9.000 jemaah.
Abdul Wahid juga kecewa.
Pelayanan haji 2024.
Soal:
1)
Catering.
2)
Hotel.
3)
Travel.
Untuk jemaah haji.
Abdul Wachid prihatin.
Jemaah haji regular.
Menunggu 45 tahun.
Abdul Wachid sayangkan.
Keputusan Menteri Agama.
Berikan kuota khusus lebih banyak.
Umur 25 tahun daftar haji.
Mereka berangkat usia 65 tahun.
Padahal jual tanah dan sawah.
Tapi haji khusus.
Kuota diperbanyak.
Betapa sakitnya rakyat.
Daftar haji regular.
Tapi yang banyak uang.
Berangkat lewat haji khusus"
ujarnya.
Abdul Wachid katakan.
Tim Panja bentuk pansus.
Sebab adanya temuan.
Pelayanan haji tak tepat.
Abdul Wachid katakan.
Jemaah Indonesia terbesar dunia.
Harus evaluasi agar lebih baik.
1)
Penerbangan delay.
2)
Tempat istirahat tak layak.
3)
Soal makanan.
4)
Jadwal penerbangan.
5)
Arafah, Muzdalifah, Mina berhimpitan.
6)
Kasur lebar 50 cm, panjang 170 cm.
7)
Tidur tak bisa lurus, harus lipat kaki.
8)
Jumlah toilet tak sebanding.
Abdul Wachid katakan.
Penerbangan, catering dan pemondokan.
Tanggung jawab Kementerian Agama.
Ia juga katakan.
Selama di Arafah, Musdalifah, dan Mina.
Pemerintah kerja sama dengan Sarikah
dan masyarik.
Mengatur kemah.
"Tiap jemaah bayar 521 riyal.
Sekitar Rp 22 juta.
Tahun 2023 sudah banyak masalah,"
ujarnya.
Abdul Wachid katakan.
Pansus untuk memperbaiki haji ke
depan.
Abdul Wachid katakan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Kurang komunikasi.
Pada 2024.
Indonesia kuota haji 221.000 jemaah.
Tambahan 20.000 jemaah.
Total 241.000 orang.
Terdiri atas.
1)
Regular 221.720 jemaah.
2)
Khusus 19.280 jemaah.
Reguler 92 persen (221.720 jemaah).
Khusus 8 persen (19.280 jemaah).
Menag ubah komposisi kuota haji.
Tak sertakan kuota tambahan.
Wachid dukung Pansus Haji.
Selidiki berbagai penyimpangan.
“Penyelenggaraan ibadah haji.
Dari tahun ke tahun.
Tak ada perbaikan signifikan.
Pansus membenahi.
Menyeluruh, terpadu, dan sistematis,”
ucap Wachid.
(Sumber
tribun)
