Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BANK ES-A-TE YANG MENJENGKELKAN. Show all posts
Showing posts with label BANK ES-A-TE YANG MENJENGKELKAN. Show all posts

Wednesday, April 6, 2022

13071. BANK ES-A-TE YANG MENJENGKELKAN

 

 




BANK ES-A-TE YANG MENJENGKELKAN

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Beberapa tahun lalu.

Kepala SMP Negeri Sidoarjo. Sebanyak 44 orang.

 

Dari sekolah masing-masing. Berangkat ke Malang.

 

 Memakai kendaraan sendiri.

 Beberapa orang bergabung dengan temannya.

 

Termasuk saya.

Dengan satu tujuan.

Hotel Purnama, Batu, Malang.

 

Dalam acara Program MKKS Bermutu. 

 

Saya ikut menumpang mobil teman.

 

 

 

Berangkat dari Bogi, Pademo Negoro, Sukodono.

 

Pak Rodhi, sebagai joki yang mengendalikan “kuda”.

 

Agar baik jalannya.

 

Duduk di sebelah kiri Pak Rodhi adalah Pak Azhari.

 

Si “Ahli Hisap”.

Tentu saja, sambil kebul-kebul.

 

Duduk dengan santai sambil merokok.

 

Pak Azhari,  si “Kepala Suku”.

 

Yang menentukan “abang ijonya” rombongan.

 

Kapan berangkat.

Jalur yang dilewati.

 

Di mana mampir.

Kapan berhenti untuk makan dan “pipis”. 

 

 

Di belakang Pak Rodhi, duduk Pak Hariono.

 

Si “Raja Lokal” yang memiliki IP tinggi.

 

Makna IP di sini, bukan hanya berarti Indeks Prestasi waktu kuliah.  

 

Juga bermakna “Ilmu Pendekatan”.

 

Terbukti, selama bertugas sebagai kepala sekolah.

 

Selalu berada di lokasi yang dekat tinggalnya.      

 

 Pak Ari, berada di sebelah kiri Pak Hariono.

 

Pak Ari mendapatkan julukan si “Panglima Pinggiran”.

 

Laksana sebuah peperangan.

 Mulai dari pinggiran, kemudian menguasai pusat kota.

 

Artinya, Pak Ari merasa “senang” dan “nyaman” bertugas di sekolah pinggiran.

 

Sedangkan saya, duduk di dekat pintu mobil.

 

Sebagai “kernet” yang membuka dan menutup pintu mobil.

 

Agak mirip dengan Pak Ari.

 

 Kami menunggang mobil Toyota Avanza. Warna silver.

 

Toyota Avanza, jenis mobil yang “ditakuti” sopir bis.

 

Mengapa?

 

Tidak bisa disalip.

 

Percuma mendului mobil Toyota Avanza.

 

Ketika berhasil mendahului 1 mobil Avanza.

 

Ternyata, di depan bis.

Masih ada mobil Avanza lagi.

 

Menyalip lagi.

 

Masih ada lagi.

 

 Begitu seterusnya.

Saking banyaknya.

 

Selama perjalananan.

 

Kami membahas topik “ngalor ngidul”.

 

Bicara “nggedabrus”.

 

Juga “ngomong blek”. 

 

Sambil mendengarkan radio SS.

 Radio Suara Surabaya.

 

Saat itu, Yoyong Burhanuddin, penyiar SS.

Menyampaikan peristiwa kejahatan.

 

Di suatu Bank Surabaya. 

 

 Si pelaku memakai semacam isolasi “double tape”.

 

Untuk menghambat lubang masuk dan keluar Kartu ATM.

 

Kemudian penjahat memanfaatkan kejadian itu.

 

Guna melakukan niat jahatnya.

 

 

 Saya mengawali pembicaraan,

 

“Bank yang ditakuti pedagang adalah Bank Krut”.

 

Karena  pedagang yang “bangkrut”.

Berarti barang dagangannya habis.

 

 

 

Tetapi, uangnya juga ludes.

Tak bersisa.

 

“Bank yang amat menjengkelkan adalah Bank ES-A-TE,” ujar Pak Azhari.

 

“Bank apa itu?” tanya Pak Hariono.

 

“Bangsat!”, seru Pak Azhari.

 

Kami tertawa bersama.

 

Tapi, Pak Ari diam saja.

 

Mengapa? “Gak lucu”, teriak Pak Ari.

 

Sambil tersenyum.

 

Kami tertawa meledak.

 

Ya,  sungguh lucu.

 

Wong humor kok tidak lucu.

 

Berarti kan lucu!

 

 

Yusron Hadi,

Catatan Hotel Purnama Batu, Malang.