Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TAK BERANI TAPI TERPAKSA. Show all posts
Showing posts with label TAK BERANI TAPI TERPAKSA. Show all posts

Saturday, April 20, 2024

33563. AMSARI TAK BERANI LAWAN PAK JOKOWI TAPI TERPAKSA

 


AMSARI TAK BERANI LAWAN PAK JOKOWI TAPI TERPAKSA

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Pakar Hukum Tata Negara 

Feri Amsari kerap kritik.

 

Kebijakan pemerintah.

Olite politik.

 

Termasuk Presiden Jokowi.

Dugaan curang Pilpres 2024.

 

Feri mengaku.

Dia banyak ketakutan.

 

Tapi lebih penting.

Selamatkan demokrasi.

 

Dari kerusakan dan kepincangan.

Untuk pemerintah berikut.

 

Dia lebih khawatir.

Atas nasib anaknya kelak.

 

Hidup dalam demokrasi rusak.

 

“Badan saya gede.

Tapi saya banyak takut.

 

Mestinya lebih takut

Demokrasi rusak dan pincang.

 

Anak saya bisa apa.

Jika demokrasi rusak,” katanya.

 

Jumat (19/4/2024).

 

“Anak saya nanti.

1)        Punya prestasi apa.

 

2)        Apa punya kesempatan sama.

Jadi wakil presiden.

Jika bapaknya bukan presiden,” lanjut dia.

 

Feri contohkan.

Pincangnya demokrasi.

 

Pada Pilpres 2024.

Anak presiden.

 

Punya jalan mulus.

Jadi wakil presiden.

 

Pertarungan Pilpres 2024.

 

1)        Tak adil.

2)        Tak fair.

 

 

3)        Capres cawapres dibeking presiden.

Yang berkuasa.

 

4)        Anak lain tak punya kesempatan sama.

 

5)        Anak yang miskin dari kampung.

Tak punya kesempatan sama.

Dalam tarung politik kelak.

 

“Bukan berani atau takut.

Tapi berpihak yang mana.

 

Saya belajar konstitusi.

Beda dengan yang terjadi,” ungkap dia.

 

Ia bukan berani.

Tapi terpaksa melawan.

 

Demi demokrasi yang adil .

Beri kesempatan bagi semua.

 

“Saya terpaksa.

Melawan orang-orangnya Pak Jokowi.

 

Saya juga takut.

 

Sampai hari ini.

Saya tidak bisa definisi.

Berani atau tidak,” pungkas Feri.

 

(Sumber Feri Amsari)