Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ILMUWAN BARAT MATI ITU SOAL TEKNIS YANG BISA DITUNDA. Show all posts
Showing posts with label ILMUWAN BARAT MATI ITU SOAL TEKNIS YANG BISA DITUNDA. Show all posts

Thursday, May 27, 2021

9727. ILMUWAN BARAT MATI ITU SOAL TEKNIS YANG BISA DITUNDA

 


ILMUWAN BARAT MATI ITU SOAL TEKNIS YANG BISA DITUNDA

Oleh: Drs H.M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Ada 3 Tantangan Muhammadiyah di Abad Modern

 

 

Ada 3 tantangan Muhammadiyah saat ini, yaitu:

 

1.      Resolusi sains dan teknologi.

2.      Multikulturalisme.

3.      Kebangkitan agama.

 

 

Revolusi Saintis Abad 21

Medsos Ibarat Pisau Bermata Dua

Hal itu Haedar Nashir utarakan pada acara Halalbihalal.

 

Dan Silaturahmi Idul Fitri 1442 H Keluarga Besar Muhammadiyah, Ahad (23/05/2021).

 

 

 

Revolusi sains dan teknologi luar biasa revolusioner.

 

 

Menuntut Muhammadiyah bisa mengatasinya secara konstruktif, proaktif dan solutif.

 

 

Google Ventures  menginvestasikan 34 persen portofolionya yang bernilai sekitar 2 miliar.

 

 

Pada sejumlah start up yang menekuni sains kehidupan.

 

 

Termasuk proyek ambisius pemanjangan usia.

 

“Sejarawan Noah Harari mengatakan.

 

 

Akan terjadi revolusi saintis abad 21 yang spektakuler.

 

Yaitu masalah fundamental umat manusia saat ini bisa direkonstruksi.

 

 

Termasuk tentang kebahagiaan.

 

Dengan revolusi saintis abad 21.

 

 Noah Harari mengatakan, manusia ke depan punya kemampuan untuk hidup.

 

Bahkan bisa melawan kematian melalui proyek sains abadi.

 

Dengan proyek itu, manusia  menciptakan kehidupan lebih sehat, lebih baik, lebih maju.

 

Bahkan dengan artificial intelligence (AI) mampu merekayasa.

 

 

Agar manusia hidup 150 tahun sampai 500 tahun.

 

 

Noah menantang dan menanyakan konsep kematian dalam agama.

 

Yang bersifat metafisik.

 

Dengan sains dan teknologi kematian itu akan bersifat teknis.

 

 

Noah Harari menyebut sains melawan kematian.

 

 Dengan premisnya:

 

Kematian adalah masalah teknis.

 

 

Dan solusinya bisa bersifat teknis.

 

 

Yakni dengan pemanjangan usia.

 

Agenda Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan dan dakwah.

 

Bagaimana menghadapi perkembangan pemikiran sains dan teknologi itu.

 

“Di sinilah pentingnya terus mengkaji pemikiran keislaman kita secara bayani, burhani, irfani.

 

 

Sebagai bagian dari realitas yang bersifat revolusi sains dan teknologi itu, kita juga berhadapan secara praksis dengan apa yang sering saya sebut simulakra media sosial saat ini,” terangnya.

 

Media sosial (medsos) bagian  Revolusi Industri 4.0 seperti pisau bermata dua.

 

 

Yaitu bisa kita manfaatkan untuk kebaikan hidup.

 

Termasuk kepentingan dakwah, ilmu pengetahuan dan lainnya.

 

Juga untuk interaksi sosial yang lebih canggih.

 

 

Tetapi juga medsos bisa mereduksi akal budi dan keadaban.

 

Temuan Microsoft bahwa orang Indonesia.

 

 

Tingkat sopannya terendah di Asia Tenggara dalam bermedia sosial.

 

 

Bahwa 68 persen tidak sopan itu dilakukan orang dewasa.

 

Tolak ukurnya segala macam hoaks, kebencian dan diskriminasi.

 

 

Poin ini penting bagi organisasi dakwah.

 

 

Bagaimana menghadirkan dakwah yang membawa dan membangun keadaban public.

 

Karena lslam itu menegakkan akhlaq karimah.

 

Tantangan kedua adalah multikulturalisme.

 

Demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, toleransi dan kebebasan.

 

 

Termasuk kebebasan berpikir.

 

Sudah melekat menjadi denyut nadi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Yang terkoneksi dengan alam pikiran universal tentang multikulturalisme.

 

Apalagi setelah reformasi 1998.

 

Indonesia menjadi negara  liberal dalam ekonomi, politik, budaya dan pandangan keagamaan.

 

 

Di awal reformasi ada kelompok yang mengaku antiagama.

 

 

Dan menuntut untuk memperoleh ruang public.

 

Kemudian agama lokal bermuculan.

 

Termasuk mendapat pengakuan Mahkamah Konstitusi (MK).

 

Dan itu tidak bisa dicegah.

 

 

Mengutip pernyataan Dubes Turki.

 

Lalu Muhammad Iqbal.

 

 

Sekarang ada 60 - 70 persen medsos orang Indonesia pro-Israel.

 

 

Bahkan yang pro-Israel itu dari aktivis ormas Islam.

 

Ketika arus besar pro-Palestina.

 

Tapi elite memandang bahwa Palestina bukan urusan kita.

 

 

Ini reaksi makin menyebarnya alam pikiran multikulturalisme di Indonesia.

 

Tantangan ketiga adalah kebangkitan agama.

 

Yang dalam istilah sosiologi disebut religious revitalitation.

 

 

Revitalisasi agama, sejatinya membawa proses bangkitnya berbagai agama.

 

Paham agama dan praktik agama hadir.

 

Sebagai respon atas realitas kehidupan yang chaos.

 

Dan dianggap banyak bertentangan dengan nilai agama yang diyakini.

 

Tetapi arus revitalisasi agama  cenderung bertransformasi pada berbagai macam arus.

 

 

Ada arus yang sangat ke kanan.

 

 

Ada yang sangat ke kiri.

 

 

Dan berbagai arus besar sampai yang kecil.

 

Tidak heran kalau setelah reformasi,.

 

 

Berbagai macam pandang agama di Indonesia begitu rupa.

 

Dan ini fenomena revitalisasi agama.

 

Semua menjadi tantangan kita.

 

 

Bagaimana memproyeksi fungsi, visi, misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah.

 

 

Dalam konteks kehidupan yang dinamis.

 

Bahkan pada batas tertentu menghadirkan realitas baru.

 

Dan menghadapi masalah ini.

 

 

Tidak cukup memadai dengan sikap muaradhah.

 

Atau hanya bereaksi dengan sikap yang konfrontasi.

 

Tetapi harus menghadapi dengan pendekatan lil muwajahah.

 

Dengan pendekatan bersifat konstruktif dan alternative.

 

Bahkan memberi solusi.

 

Ini tantangan dalam  berorganisasi, berdakwah dan pergerakan.

 

 

Perlu ada transformasi dakwah.

 

 

Dengan mengacu pada 3 aspek.

 

 

Yakni pembebasan, pemberdayaan dan pemajuan,” tandasnya.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)